Akses Jalan ke Taman Edelweis Sempit
Kapasitas parkir hanya menampung 8 mobil dan 20 sepeda motor.
AMLAPURA, NusaBali
Kunjungan ke Taman Padang Kasna atau lebih dikenal Taman Edelweis di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, saat Umanis Galungan, Kamis (27/12) membeludak. Sayangnya, akses jalan menuju Taman Edelweis sempit. Jalan ke objek hanya selebar 3 meter, juga tidak ada jalan pintas. Imbasnya terjadi kemacetan sepanjang 2 kilometer dari Pura Kiduling Kreteg Besakih hingga lokasi objek. Hanya pengendara motor bisa melintas, pengemudi roda empat terpaksa jalan kaki.
Bendesa Pakraman Temukus, I Nengah Sindia mengakui objek yang dibangun belum didukung akses jalan memadai. Objek selfie Taman Edelweis dibangun oleh tiga desa pakraman yakni Desa Pakraman Temukus, Desa Pakraman Tukad Belah, dan dan Desa Pakraman Tarib. Taman Edelweis berlokasi di sebelah timur embung, mengandalkan panorama padang kasna. Taman padang kasna itu memanfaatkan lahan seluas 2 hektare milik warga setempat. Taman dilengkapi bangunan panggung, tempat bersantai, jalan di atas panggung menyusuri kebun, dan tempat berswafoto.
Pengunjung hanya disediakan tempat parkir kapasitas sekitar 8 kendaraan roda empat dan 20 kendaraan roda dua. Menuju lokasi mesti melintasi Banjar Besakih Kangin terus ke utara menuju Banjar Kiduling Kreteg. Dari Banjar Kiduling Kreteg atau jaba Pura Kiduling Kreteg melintasi jalan beton lebar 3 meter ke arah utara, mulai menginjak jalan beton inilaj jalurnya bermasalah. Sebab akses jalan sempit, kesulitan berpapasan.
Bagi pengunjung yang telah paham akses jalan itu, berusaha pagi-pagi menuju lokasi, namun tetap bermasalah saat balik pulang. “Itulah masalahnya di sini, akses jalan sempit sedangkan pengunjung semakin ramai. Apalagi liburan panjang, Galungan dan Kuningan, Natal dan tahun baru,” kata Nengah Sindia. Kondisi ini diperparah dengan sebagian bahu jalan jebol, sehingga pengunjung mesti ekstra hati-hati melintas agar tidak nyemplung ke jurang.
Kelian Banjar Dinas Temukus I Wayan Sudiana berharap pemerintah melebarkan akses jalan bukan saja menuju objek wisata, juga ke pusat pemukiman Desa Pakraman Temukus, Desa Pakraman Tukad Belah, dan Desa Pakraman Tarib. “Berharap ada pelebaran 1 meter lagi, sehingga kendaraan roda empat bisa berpapasan,” pintanya. Meski ada dua jalur menuju objek wisata melalui Banjar Batusesa, Desa Menanga, dan Banjar Kiduling Kreteg Desa Besakih, kedua-duanya lebar jalan masih sempit sekitar 3 meter. *k16
Kunjungan ke Taman Padang Kasna atau lebih dikenal Taman Edelweis di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, saat Umanis Galungan, Kamis (27/12) membeludak. Sayangnya, akses jalan menuju Taman Edelweis sempit. Jalan ke objek hanya selebar 3 meter, juga tidak ada jalan pintas. Imbasnya terjadi kemacetan sepanjang 2 kilometer dari Pura Kiduling Kreteg Besakih hingga lokasi objek. Hanya pengendara motor bisa melintas, pengemudi roda empat terpaksa jalan kaki.
Bendesa Pakraman Temukus, I Nengah Sindia mengakui objek yang dibangun belum didukung akses jalan memadai. Objek selfie Taman Edelweis dibangun oleh tiga desa pakraman yakni Desa Pakraman Temukus, Desa Pakraman Tukad Belah, dan dan Desa Pakraman Tarib. Taman Edelweis berlokasi di sebelah timur embung, mengandalkan panorama padang kasna. Taman padang kasna itu memanfaatkan lahan seluas 2 hektare milik warga setempat. Taman dilengkapi bangunan panggung, tempat bersantai, jalan di atas panggung menyusuri kebun, dan tempat berswafoto.
Pengunjung hanya disediakan tempat parkir kapasitas sekitar 8 kendaraan roda empat dan 20 kendaraan roda dua. Menuju lokasi mesti melintasi Banjar Besakih Kangin terus ke utara menuju Banjar Kiduling Kreteg. Dari Banjar Kiduling Kreteg atau jaba Pura Kiduling Kreteg melintasi jalan beton lebar 3 meter ke arah utara, mulai menginjak jalan beton inilaj jalurnya bermasalah. Sebab akses jalan sempit, kesulitan berpapasan.
Bagi pengunjung yang telah paham akses jalan itu, berusaha pagi-pagi menuju lokasi, namun tetap bermasalah saat balik pulang. “Itulah masalahnya di sini, akses jalan sempit sedangkan pengunjung semakin ramai. Apalagi liburan panjang, Galungan dan Kuningan, Natal dan tahun baru,” kata Nengah Sindia. Kondisi ini diperparah dengan sebagian bahu jalan jebol, sehingga pengunjung mesti ekstra hati-hati melintas agar tidak nyemplung ke jurang.
Kelian Banjar Dinas Temukus I Wayan Sudiana berharap pemerintah melebarkan akses jalan bukan saja menuju objek wisata, juga ke pusat pemukiman Desa Pakraman Temukus, Desa Pakraman Tukad Belah, dan Desa Pakraman Tarib. “Berharap ada pelebaran 1 meter lagi, sehingga kendaraan roda empat bisa berpapasan,” pintanya. Meski ada dua jalur menuju objek wisata melalui Banjar Batusesa, Desa Menanga, dan Banjar Kiduling Kreteg Desa Besakih, kedua-duanya lebar jalan masih sempit sekitar 3 meter. *k16
Komentar