Gepeng Akan Dilatih, Disediakan Modal Kerja Rp 5 Juta Per KK
Sebanyak 100 gelandangan dan pengemis (gepeng) terdaftar ikut pelatihan berbagai bidang keterampilan.
AMLAPURA, NusaBali
Tujuannya untuk memberdayakan gepeng sehingga berhenti mengemis. Usai pelatihan, disediakan modal kerja Rp 5 juta per KK yang difasilitasi Lembaga Kerja Sosial (LKS) Karangasem.
Jenis pelatihan tergantung minat masing-masing peserta, pemerintah hanya menyesuaikan.
“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan, aktivitas menggepeng menurun secara drastis. Paling tidak selama pelatihan, jumlah menggepeng berkurang,” kata Kadis Sosial Karangasem I Made Sosiawan, di Amlapura, Jumat (29/4).
Setelah para gepeng dapat keterampilan, diharapakan bisa mandiri. Otomatis berhimbas kepada gepeng yang lain untuk ikut pelatihan.
Disinggung modal Rp 5 juta buat gepeng usai pelatihan, yang mungkin saja disalahgunakan, Sosiawan menyatakan, “Bukan, modal usaha bukan diberikan secara langsung, ada LKS yang mengelola dan memfasilitasi.”
Gebrakan itu merupakan langkah awal untuk mengikis aktivitas masyarakat yang selama ini hidup dengan cara menggepeng. Sebab selama ini setiap saat dapat kiriman gepeng dari berbagai kabupaten di luar Karangasem, ternyata yang menggepeng orangnya itu-itu saja.
Padahal berdasarkan survei, para gepeng itu rata-rata keadaan rumahnya cukup baik, memiliki sapi. Ibu dan anaknya menggepeng, sedangkan ayahnya tinggal di rumah.
Sebanyak 100 gepeng yang masuk daftar ikut pelatihan berasal dari Desa Tianyar Barat dan Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu. Sedangkan total gepeng yang terdata 404 jiwa, berasal dari 242 KK tersebar di 13 banjar dinas. Tetapi yang masih aktif menggepeng secara berkesinambungan hanya 112 KK atau 256 jiwa.
Sosiawan memaparkan, gepeng berasal dari Desa Tianyar Barat yang tercatat 84 KK atau 172 jiwa, masih aktif menggepeng secara kontinyu 68 KK atau 148 jiwa. Gepeng itu tersebar di empat banjar, yakni, Muntigunung 9 KK, 16 jiwa, Muntigunung Tengah 18 KK, 33 jiwa, Muntigunung Kangin 24 KK, 55 jiwa dan Muntigunung Kauh 33 KK, 68 jiwa.
Sedangkan dari Desa Tianyar Tengah sebanyak 158 KK atau 232 jiwa, masih aktif 44 KK atau 108 jiwa, tersebar di sembilan banjar, yakni, Pedahan Kelod 3 KK, 7 jiwa, Pedahan Kaja 2 KK, 5 jiwa, Padangsari 60 KK, 89 jiwa, Dalem 14 KK, 21 jiwa, Peliasan 4 KK, 11 jiwa, Moncol 2 KK, menggepeng hanya 2 orang, Bukit Lambuh 39 KK, 59 jiwa, Sangsana 5 KK, 12 jiwa, dan Bunglada 29 KK, 30 jiwa. 7 k16
Komentar