12 Desa Potensi Tsunami, Baru Satu Dipasangi Sirine
Panjang pantai di Kabupaten Tabanan 35,90 kilometer, dan 12 desa di enam kecamatan berpotensi terjadi bencana tsunami.
TABANAN, NusaBali
Namun baru satu desa dipasang satu peringatan dini tsunami berupa sirene di Banjar Kedunggu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan. Idealnya, memerlukan sekitar sembilan peringatan dini tsunami berupa sirine.
12 desa berpotensi tsunami yakni di Kecamatan Kediri, Desa Beraban, Desa Pangkung Tibah dan Desa Belalang. Di Kecamatan Tabanan, Desa Sudimara. Di Kecamatan Kerambitan, Desa Kelating dan Desa Tibubiu. Di Kecamatan Selemadeg Timur, Desa Beraban dan Desa Tegal Mengkeb. Di Kecamatan Selemadeg, Desa Antap dan Desa Berembeng. Di Kecamatan Selemadeg Barat, Desa Langlanglinggah dan Desa Selabih.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Sucita mengungkapkan, satu alat peringatan dini tsunami memang sudah terpasang di Desa Belalang. Setiap tanggal 26 pukul 10.00 Wita akan berbunyi sebagai tanda uji coba. Sirene dibunyikan langsung dari Pusdalov BPBD Provinsi Bali dimana petugas BPBD Tabanan akan mengecek ke lokasi. "Jadi setiap tanggal 26 kami cek kelapangan, alatnya bunyi sesuai jadwal, kondisinya jugas masih bagus," ungkapnya, Jumat (28/12).
Kendati demikian, karena panjang pantai mencapai 35,90 kilometer, diakui dengan peringatan dini yang hanya satu unit diakui belum efektif. Sehingga dibutuhkan sekitar 9 alat peringatan dini. "Mengingat panjang pantai 35,90 kilometer, paling tidak ada 9 sirine. Karena sirine yang ada di Desa Belalang baru bisa menjangkau 4 kilometer," akunya.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan hal tersebut, pihaknya sudah membanguan kesiapsigaan masyarakat pesisir terutama di 12 desa tersebut. Mengadakan simulasi, menyosialisasikan bencana tsunami dan cara penyelamatan termasuk sudah membuat peta evakuasi tsunami di enam kecamatan yang terdiri dari 12 desa tersebut.
Sucita menambahkan, setahunya sepanjang sejarah di Kabupaten Tabanan memang belum pernah terjadi tsunami. Meskipun demikian untuk mengantisipasi tersebut sudah dilakukan beberapa langkah. "Mudah-mudahan tidak terjadi hal yang dinginkan," tandasnya. *de
Namun baru satu desa dipasang satu peringatan dini tsunami berupa sirene di Banjar Kedunggu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan. Idealnya, memerlukan sekitar sembilan peringatan dini tsunami berupa sirine.
12 desa berpotensi tsunami yakni di Kecamatan Kediri, Desa Beraban, Desa Pangkung Tibah dan Desa Belalang. Di Kecamatan Tabanan, Desa Sudimara. Di Kecamatan Kerambitan, Desa Kelating dan Desa Tibubiu. Di Kecamatan Selemadeg Timur, Desa Beraban dan Desa Tegal Mengkeb. Di Kecamatan Selemadeg, Desa Antap dan Desa Berembeng. Di Kecamatan Selemadeg Barat, Desa Langlanglinggah dan Desa Selabih.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Sucita mengungkapkan, satu alat peringatan dini tsunami memang sudah terpasang di Desa Belalang. Setiap tanggal 26 pukul 10.00 Wita akan berbunyi sebagai tanda uji coba. Sirene dibunyikan langsung dari Pusdalov BPBD Provinsi Bali dimana petugas BPBD Tabanan akan mengecek ke lokasi. "Jadi setiap tanggal 26 kami cek kelapangan, alatnya bunyi sesuai jadwal, kondisinya jugas masih bagus," ungkapnya, Jumat (28/12).
Kendati demikian, karena panjang pantai mencapai 35,90 kilometer, diakui dengan peringatan dini yang hanya satu unit diakui belum efektif. Sehingga dibutuhkan sekitar 9 alat peringatan dini. "Mengingat panjang pantai 35,90 kilometer, paling tidak ada 9 sirine. Karena sirine yang ada di Desa Belalang baru bisa menjangkau 4 kilometer," akunya.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan hal tersebut, pihaknya sudah membanguan kesiapsigaan masyarakat pesisir terutama di 12 desa tersebut. Mengadakan simulasi, menyosialisasikan bencana tsunami dan cara penyelamatan termasuk sudah membuat peta evakuasi tsunami di enam kecamatan yang terdiri dari 12 desa tersebut.
Sucita menambahkan, setahunya sepanjang sejarah di Kabupaten Tabanan memang belum pernah terjadi tsunami. Meskipun demikian untuk mengantisipasi tersebut sudah dilakukan beberapa langkah. "Mudah-mudahan tidak terjadi hal yang dinginkan," tandasnya. *de
Komentar