Anggota Komdis PSSI Tersangka
Satgas Antimafia Bola sejauh ini sudah menetapkan empat tersangka, yaitu Priyanto (mantan anggota Komisi Wasit PSSI) dan Anik Yuni Artika Sari (wasit futsal), Johar Lin Eng (anggota Exco PSSI), dan Dwi Irianto alias Mbah Putih (mantan Ketua Asprov PSSI DIY).
Satgas Juga Bisa Periksa Edy Rahmayadi
JAKARTA, Nusa Bali
Satgas Anti Mafia Bola Polri terus bergerak mengendus kasus match fixing dalam sepakbola Indonesia. Satu per satu pentolan di lingkungan PSSI pun ditangkap dan dijadikan tersangka.
Usai menangkap dan menetapkan tersangka anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Ling Eng pada Kamis (27/12), Satgas Anti Mafia Bola memastikan anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Dwi Irianto, atau yang akrab disapa Mbah Putih, menjadi tersangka, juga kasus pengaturan skor.
Mbah Putih ditangkap di Hotel New Shapire, Yogyakarta, Jumat (28/12) pukul 11.00 WITA. Dia menjadi orang keempat yang ditangkap Satgas Anti Mafia Bola terkait pengaturan skor
"Hari ini menangkap satu orang tersangka atas nama DR atau dikenal Mbah Putih. Ditangkap di Yogyakarta," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).
"Kalau ditangkap berarti sudah tersangka. Saat ini tim sedang melakukan pemeriksaan dan dibawa ke Satgas Anti Mafia Bola untuk dikembangkan lagi dalam rangka mengungkap secara luas jaringan mafia bola ini," ujar Dedi.
Satgas Antimafia Bola sejauh ini sudah menetapkan empat tersangka pada kasus pengaturan skor yang terjadi di Persibara Banjarnegara. Mereka adalah Priyanto (mantan anggota Komisi Wasit PSSI) dan Anik Yuni Artika Sari (wasit futsal) yang ditangkap pada 24 Desember 2018, Johar Lin Eng (Anggota Exco PSSI) yang ditangkap pada 27 Desember 2018, dan Dwi Irianto alias Mbah Putih (mantan Ketua Asprov PSSI DIY) yang ditangkap pada Jumat (28/12).
Sementara Dedi Prasetyo juga menyebut Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola tak menutup kemungkinan memeriksa Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Namun pemanggilan Ketua Umum PSSI tergantung dari hasil pemeriksaan pada tersangka.
Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola memanggil beberapa stakeholder sepakbola Indonesia. Pemeriksaan itu dilakukan terkait laporan soal pengaturan skor yang terjadi di Liga 2 dan Liga 3.
Beberapa nama yang dipanggil untuk mendukung penyelidikan itu, manajer Madura FC Januar Hermanto, Sekjen BOPI Andreas Marbun, Ketua BOPI Richard Sambera, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Petinggi PT LIB Berlinton Siahaan dan Tigor Shalomboboy, dan Ketua Komisi Disiplin PSSI Asep Edwin. Adapun dari PSSI baru Sekretaris Jenderal (Sekjen), Ratu Tisha Destria, pada Jumat (28/12) sore.*
Usai menangkap dan menetapkan tersangka anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Ling Eng pada Kamis (27/12), Satgas Anti Mafia Bola memastikan anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Dwi Irianto, atau yang akrab disapa Mbah Putih, menjadi tersangka, juga kasus pengaturan skor.
Mbah Putih ditangkap di Hotel New Shapire, Yogyakarta, Jumat (28/12) pukul 11.00 WITA. Dia menjadi orang keempat yang ditangkap Satgas Anti Mafia Bola terkait pengaturan skor
"Hari ini menangkap satu orang tersangka atas nama DR atau dikenal Mbah Putih. Ditangkap di Yogyakarta," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).
"Kalau ditangkap berarti sudah tersangka. Saat ini tim sedang melakukan pemeriksaan dan dibawa ke Satgas Anti Mafia Bola untuk dikembangkan lagi dalam rangka mengungkap secara luas jaringan mafia bola ini," ujar Dedi.
Satgas Antimafia Bola sejauh ini sudah menetapkan empat tersangka pada kasus pengaturan skor yang terjadi di Persibara Banjarnegara. Mereka adalah Priyanto (mantan anggota Komisi Wasit PSSI) dan Anik Yuni Artika Sari (wasit futsal) yang ditangkap pada 24 Desember 2018, Johar Lin Eng (Anggota Exco PSSI) yang ditangkap pada 27 Desember 2018, dan Dwi Irianto alias Mbah Putih (mantan Ketua Asprov PSSI DIY) yang ditangkap pada Jumat (28/12).
Sementara Dedi Prasetyo juga menyebut Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola tak menutup kemungkinan memeriksa Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Namun pemanggilan Ketua Umum PSSI tergantung dari hasil pemeriksaan pada tersangka.
Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola memanggil beberapa stakeholder sepakbola Indonesia. Pemeriksaan itu dilakukan terkait laporan soal pengaturan skor yang terjadi di Liga 2 dan Liga 3.
Beberapa nama yang dipanggil untuk mendukung penyelidikan itu, manajer Madura FC Januar Hermanto, Sekjen BOPI Andreas Marbun, Ketua BOPI Richard Sambera, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Petinggi PT LIB Berlinton Siahaan dan Tigor Shalomboboy, dan Ketua Komisi Disiplin PSSI Asep Edwin. Adapun dari PSSI baru Sekretaris Jenderal (Sekjen), Ratu Tisha Destria, pada Jumat (28/12) sore.*
Komentar