Eks Manajer Persibara Akui Sering Diteror
Setelah membeberkan keterangan soal praktik pengaturan skor, mantan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani, mengaku kerap diteror.
BANJARNEGARA, NusaBali
Bahkan dia harus menghindari tempat umum yang dinilai bisa membahayakan dirinya. Lasmi bersama ayahnya Budhi Sarwono, menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 2, di Trans7 pada 19 Desember. Mereka membeberkan skandal pengaturan skor dengan cara harus membayar sejumlah uang kepada Prayitno dan Anik Yuni Artika Sari.
Sejak itu, Lasmi sering mendapat teror. Lasmi mengaitkan kecelakaan Krisna Adi Darma, yang mengalami kecelakaan hingga koma, dengan situasi yang dialaminya. Krisna Adi adalah pemain PS Mojokerto Putra, yang dihukum PSSI seumur hidup.
"Dengan yang dialami Krisna Adi membuat saya lebih waspada. Sekarang, saya menghindari tempat umum yang kira-kira tidak aman," kata Lasmi kepada detikSport, Jumat (28/12).
Teror tersebut didapat Lasmi lewat akun media sosial miliknya, baik di Instagram maupun Twitter. Saat ini, banyak akun yang menyudutkan mentalnya. *
Bahkan dia harus menghindari tempat umum yang dinilai bisa membahayakan dirinya. Lasmi bersama ayahnya Budhi Sarwono, menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 2, di Trans7 pada 19 Desember. Mereka membeberkan skandal pengaturan skor dengan cara harus membayar sejumlah uang kepada Prayitno dan Anik Yuni Artika Sari.
Sejak itu, Lasmi sering mendapat teror. Lasmi mengaitkan kecelakaan Krisna Adi Darma, yang mengalami kecelakaan hingga koma, dengan situasi yang dialaminya. Krisna Adi adalah pemain PS Mojokerto Putra, yang dihukum PSSI seumur hidup.
"Dengan yang dialami Krisna Adi membuat saya lebih waspada. Sekarang, saya menghindari tempat umum yang kira-kira tidak aman," kata Lasmi kepada detikSport, Jumat (28/12).
Teror tersebut didapat Lasmi lewat akun media sosial miliknya, baik di Instagram maupun Twitter. Saat ini, banyak akun yang menyudutkan mentalnya. *
Komentar