Siasat Mafia Bola Atur Match Fixing
Satgas Antimafia Bola menangkap anggota Komisi Wasit Priyanto (P), dan anaknya yang juga wasit futsal Anik Yuni Artika Sari (A), dalam pengungkapan kasus dugaan pengaturan skor.
JAKARTA, Nusa Bali
Sebelumnya, petugas juga menangkap Exco PSSI, Johar Lin Eng dan terbaru anggota nonaktif Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto atau Mbah Putih. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan Priyanto berperan mencari wasit yang bisa dan mudah diatur. Priyanto pun bekerja sesuai arahan Johar Lin Eng.
"P tahu, artinya ada 35 wasit, jadi dia tahu, tidak semua wasit bisa diajak kompromi, tetapi tertentu saja yang diajak sama dia," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).
Argo menjelaskan klub yang ingin menang pada saat kompetisi atau pertandingan meminta bantuan Johar. Lalu, Johar bakal mengarahkan pengurus klub berkomunikasi dengan Priyanto agar dicarikan wasit yang dapat diatur.
Sementara itu, Anik yang juga terlibat adalah mantan wasit futsal. Ia adalah asisten dari pelapor Lasmi Indrayani yang jadi manajer Persibara Banjarnegara. Meski asisten, Anik sebenarnya bertugas mengumpulkan uang dari pelapor untuk dibagi-bagi ke sejumlah pihak terkait pengaturan skor.
"Setiap pertandingan mengeluarkan uang Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. Dibagi yang terima si A, nanti dia dikirim ke P nanti ngirim ke C," kata Argo kepada wartawan. *
Sebelumnya, petugas juga menangkap Exco PSSI, Johar Lin Eng dan terbaru anggota nonaktif Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto atau Mbah Putih. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan Priyanto berperan mencari wasit yang bisa dan mudah diatur. Priyanto pun bekerja sesuai arahan Johar Lin Eng.
"P tahu, artinya ada 35 wasit, jadi dia tahu, tidak semua wasit bisa diajak kompromi, tetapi tertentu saja yang diajak sama dia," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (28/12).
Argo menjelaskan klub yang ingin menang pada saat kompetisi atau pertandingan meminta bantuan Johar. Lalu, Johar bakal mengarahkan pengurus klub berkomunikasi dengan Priyanto agar dicarikan wasit yang dapat diatur.
Sementara itu, Anik yang juga terlibat adalah mantan wasit futsal. Ia adalah asisten dari pelapor Lasmi Indrayani yang jadi manajer Persibara Banjarnegara. Meski asisten, Anik sebenarnya bertugas mengumpulkan uang dari pelapor untuk dibagi-bagi ke sejumlah pihak terkait pengaturan skor.
"Setiap pertandingan mengeluarkan uang Rp 100 juta sampai Rp 200 juta. Dibagi yang terima si A, nanti dia dikirim ke P nanti ngirim ke C," kata Argo kepada wartawan. *
Komentar