Pejabat Kementerian PUPR Kena OTT
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap penyelenggara negara.
JAKARTA, NusaBali
Kali ini, tim penindakan KPK menangkap pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat (28/12).
Salah seorang penegak hukum di KPK membenarkan OTT terhadap pejabat di kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono itu.
"Iya (benar OTT terhadap pejabat di Kementerian PUPR)," kata penegak hukum itu seperti dilansir cnnindonesia.
Para pihak yang terjaring dalam OTT pejabat Kementerian PUPR itu dikabarkan telah berada di Kantor antirasuah itu.
Dalam kegiatan penindakan tersebut, tim juga turut mengamankan sejumlah barang bukti uang suap yang diduga dimainkan dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
"Sekitar Rp 500 juta dalam bentuk dolar barang buktinya," kata sumber penegak hukum KPK seperti dilansir jawapos Jumat (28/12) malam.
Uang tersebut disinyalir merupakan 'pelumas' untuk memuluskan proyek di kementerian yang dipimpin oleh Hadi Muljono tersebut. "Kasusnya proyek sistem pengelolaan air minum (SPAM)," jelas sumber tersebut. *
Kali ini, tim penindakan KPK menangkap pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jumat (28/12).
Salah seorang penegak hukum di KPK membenarkan OTT terhadap pejabat di kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono itu.
"Iya (benar OTT terhadap pejabat di Kementerian PUPR)," kata penegak hukum itu seperti dilansir cnnindonesia.
Para pihak yang terjaring dalam OTT pejabat Kementerian PUPR itu dikabarkan telah berada di Kantor antirasuah itu.
Dalam kegiatan penindakan tersebut, tim juga turut mengamankan sejumlah barang bukti uang suap yang diduga dimainkan dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
"Sekitar Rp 500 juta dalam bentuk dolar barang buktinya," kata sumber penegak hukum KPK seperti dilansir jawapos Jumat (28/12) malam.
Uang tersebut disinyalir merupakan 'pelumas' untuk memuluskan proyek di kementerian yang dipimpin oleh Hadi Muljono tersebut. "Kasusnya proyek sistem pengelolaan air minum (SPAM)," jelas sumber tersebut. *
Komentar