Ruas Jalan Shortcut Titik 5-6 Mulai Terbentuk
Ruas jalan Shortcut Titik 5-6 Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul di wilayah Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng sudah mulai terbentuk.
SINGARAJA, NusaBali
Pihak rekanan dari PT ADHI-Cipta (KSO) telah membuka ruas badan jalan mulai ujung titik 5 shortcut di depan Pura Yeh Ketipat (Desa Wanagiri) hingga titik 6 di perbatasan Desa Wanagiri-Desa Gitgit.
Pantauan NusaBali, Sabtu (29/12) pagi, pihak PT ADHI-Cipta (KSO) telah megerahkan 9 unit alat berat untuk mengerjakan badan jalan Shortcut Titik 5-6 ini. Sebanyak 4 unit alat berat ditempatkan di titik 5 shortcut, sementara 4 unit lagi di titik 6 shortcut, dan 1 unit alat berat ditempatkan di lokasi pembuatan jembatan sepanjang 210 meter.
Pengerjaan fisik proyek Shortcut Titik 5-6 sudah dilakukan sejak 22 Desember 2018 lalu, setelah pembayaran ganti rugi lahan proyek dan pelepasan hak milik tuntas. Pengerjaan itu meliputi penggalian dan perataan sepanjang ruas jalan berdasarkan patok-patok lahan yang dimanfaatkan.
Dalam proses ini, setiapkali alat berat begerak menggalai maupun meratakan tanah galian, tanah di sekitarnya terasa bergetar. Bahkan, getaran terasa hingga ke rumah-rumah penduduk yang berjarak sekitar 5 meter dari pergerakan alat berat. Namun, sejauh ini pemilik rumah tidak ada yang complain terkait dengan getaran ataupun kerusakan akibat aktivitas pengerjaan ruas badan jalan shortcut tersebut.
“Yen daweg malune wawu je kesiab, nak care linuh niki tanah jak umah tiyang bergetar. Mangkin sampun biase. Nenten je ade rusak, tembok retak nenten ade mangkin (Di awal baru agak kaget, kayak ada gempa, tanah dan rumah bergetar. Kalau sekarang sudah biasa. Belum ada yang rusak, tembok juga tidak ada retak, Red),” terang salah satu pemilik rumah di dekat proyek shortcut, Sang Ketut Oka, kepada NusaBali.
Sedangkan Divisi K3 (Keamanan, Keselematan, dan Kebersihan) lingkungan PT ADHI-Cipta (KSO), Andi Santosa, mengatakan getaran tanah itu kemungkinan karena lahan di lokasi proyek cukup gembur. Selama penggalain dan perataan lahan, juga tidak ditemukan ada bebatuan.
Menurut Andi Santosa, pihaknya, sudah mendata kemungkinan kerusakan yang diakibatkan dari aktivitas pekerjaan proyek shortcut. Namun, sejauh ini belum ada kerusakan yang ditimbulkan. “Memang terasa getarannya, dan kami dari pihak perusahaan sudah memperhitungkan hal itu. Kami berikan pemahaman kepada warga, jika nanti ada dampak agar menyampaikan ke kami. Nanti kami lihat dan pastikan kerusakan. Jika memang disebabkan oleh aktivitas pekerjaan proyek, tentu nanti ada perbaikannya,” jelas Andi yang ditemui NusaBali di lokasi proyek shortcut, Sabtu siang.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, Ketut Payun, mengatakan pengerjaan ruas jalan Shortcut Titik 5-6 telah berjalan sesuai jadwal, dengan proges sekitar 13 persen. Sesuai desain, pada tahap awal pihak rekanan membuka badan jalan baru.
Menurut Ketut Payun, ini dilakukan dengan menggali tanah yang sudah dibebaskan sesuai titik koordinat. Sejauh ini, pekerjaan berjalan lancar tanpa ada hambatan teknis atau non teknis. ”Pelaksanaan tahap awal ini sudah on progres. Ini akan terus berproses, mudah-mudahan tidak ada hambatan. Kami harapkan Shortcut Titik 5-6 tuntas sesuai kontrak kerja (31 Desember 2019, Red),” terang Ketut Mayun saat dikondirmasi terpisah, Sabtu lalu.
Shortcut Titik 5-6 dirancang sepanjang 1,9 kilometer, dengan lebar badan jalan 9 meter untuk dua jalur. Nantinya, ada jembatan sepanjang 210 meter dalam shortcut dengan jumlah 5 tikungan dan kemiringan maksimal 6 derajat ini. Titik 5 Short Cut berada di Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur menuju Desa Pegayaman. Sedangkan Titik 6 Shortcut berada di Kilometer 59 perbatasan Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada.
Waktu tempuh di atas Shortcut Titik 5-6 sepanjang 1,9 kilometer ini hanya 3 menit, dengan kecepatan 40-60 kilometer per jam. Pembangunan Shortcut Titik 5-6 ini sepenuhnya dibiayai dari APBN, dengan nilai kontrak sebesar Rp 140.684.958.700 atau Rp 140,69 miliar, yang dikerjakan PT ADHI-Cipta KSO. Shortcut Titik 5-6 ditargetkan sudah rampung per 31 Desember 2019 mendatang. *k19
Pihak rekanan dari PT ADHI-Cipta (KSO) telah membuka ruas badan jalan mulai ujung titik 5 shortcut di depan Pura Yeh Ketipat (Desa Wanagiri) hingga titik 6 di perbatasan Desa Wanagiri-Desa Gitgit.
Pantauan NusaBali, Sabtu (29/12) pagi, pihak PT ADHI-Cipta (KSO) telah megerahkan 9 unit alat berat untuk mengerjakan badan jalan Shortcut Titik 5-6 ini. Sebanyak 4 unit alat berat ditempatkan di titik 5 shortcut, sementara 4 unit lagi di titik 6 shortcut, dan 1 unit alat berat ditempatkan di lokasi pembuatan jembatan sepanjang 210 meter.
Pengerjaan fisik proyek Shortcut Titik 5-6 sudah dilakukan sejak 22 Desember 2018 lalu, setelah pembayaran ganti rugi lahan proyek dan pelepasan hak milik tuntas. Pengerjaan itu meliputi penggalian dan perataan sepanjang ruas jalan berdasarkan patok-patok lahan yang dimanfaatkan.
Dalam proses ini, setiapkali alat berat begerak menggalai maupun meratakan tanah galian, tanah di sekitarnya terasa bergetar. Bahkan, getaran terasa hingga ke rumah-rumah penduduk yang berjarak sekitar 5 meter dari pergerakan alat berat. Namun, sejauh ini pemilik rumah tidak ada yang complain terkait dengan getaran ataupun kerusakan akibat aktivitas pengerjaan ruas badan jalan shortcut tersebut.
“Yen daweg malune wawu je kesiab, nak care linuh niki tanah jak umah tiyang bergetar. Mangkin sampun biase. Nenten je ade rusak, tembok retak nenten ade mangkin (Di awal baru agak kaget, kayak ada gempa, tanah dan rumah bergetar. Kalau sekarang sudah biasa. Belum ada yang rusak, tembok juga tidak ada retak, Red),” terang salah satu pemilik rumah di dekat proyek shortcut, Sang Ketut Oka, kepada NusaBali.
Sedangkan Divisi K3 (Keamanan, Keselematan, dan Kebersihan) lingkungan PT ADHI-Cipta (KSO), Andi Santosa, mengatakan getaran tanah itu kemungkinan karena lahan di lokasi proyek cukup gembur. Selama penggalain dan perataan lahan, juga tidak ditemukan ada bebatuan.
Menurut Andi Santosa, pihaknya, sudah mendata kemungkinan kerusakan yang diakibatkan dari aktivitas pekerjaan proyek shortcut. Namun, sejauh ini belum ada kerusakan yang ditimbulkan. “Memang terasa getarannya, dan kami dari pihak perusahaan sudah memperhitungkan hal itu. Kami berikan pemahaman kepada warga, jika nanti ada dampak agar menyampaikan ke kami. Nanti kami lihat dan pastikan kerusakan. Jika memang disebabkan oleh aktivitas pekerjaan proyek, tentu nanti ada perbaikannya,” jelas Andi yang ditemui NusaBali di lokasi proyek shortcut, Sabtu siang.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, Ketut Payun, mengatakan pengerjaan ruas jalan Shortcut Titik 5-6 telah berjalan sesuai jadwal, dengan proges sekitar 13 persen. Sesuai desain, pada tahap awal pihak rekanan membuka badan jalan baru.
Menurut Ketut Payun, ini dilakukan dengan menggali tanah yang sudah dibebaskan sesuai titik koordinat. Sejauh ini, pekerjaan berjalan lancar tanpa ada hambatan teknis atau non teknis. ”Pelaksanaan tahap awal ini sudah on progres. Ini akan terus berproses, mudah-mudahan tidak ada hambatan. Kami harapkan Shortcut Titik 5-6 tuntas sesuai kontrak kerja (31 Desember 2019, Red),” terang Ketut Mayun saat dikondirmasi terpisah, Sabtu lalu.
Shortcut Titik 5-6 dirancang sepanjang 1,9 kilometer, dengan lebar badan jalan 9 meter untuk dua jalur. Nantinya, ada jembatan sepanjang 210 meter dalam shortcut dengan jumlah 5 tikungan dan kemiringan maksimal 6 derajat ini. Titik 5 Short Cut berada di Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur menuju Desa Pegayaman. Sedangkan Titik 6 Shortcut berada di Kilometer 59 perbatasan Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada.
Waktu tempuh di atas Shortcut Titik 5-6 sepanjang 1,9 kilometer ini hanya 3 menit, dengan kecepatan 40-60 kilometer per jam. Pembangunan Shortcut Titik 5-6 ini sepenuhnya dibiayai dari APBN, dengan nilai kontrak sebesar Rp 140.684.958.700 atau Rp 140,69 miliar, yang dikerjakan PT ADHI-Cipta KSO. Shortcut Titik 5-6 ditargetkan sudah rampung per 31 Desember 2019 mendatang. *k19
1
Komentar