Pendirian Kampus Baru Harus Sesuai Potensi
Pemerintah terus mendorong adanya merger atau penggabungan kampus perguruan tinggi.
JAKARTA, NusaBali
Meski demikian, pengajuan kampus baru tetap akan difasilitasi. Namun, pemberian izinnya tetap harus sesuai potensi kampus yang akan didirikan itu. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, ke depannya akan tumbuh perguruan tinggi baru.
Namun di sisi lain, juga akan ada merger perguruan tinggi lama. Dia menjelaskan ini adalah dinamika pendidikan di mana pemerintah memberikan kesempatan kepada kampus baru muncul, namun kampus lain yang tidak bermutu mulai akan dimerger. “Inilah namanya dinamika pendidikan.
Tidak berarti kita akan melakukan merger, tidak boleh mendirikan perguruan tinggi baru. Kita harus berikan kesempatan kampus baru bisa muncul,” katanya seusai memberikan Surat Keputusan Universitas Perwira Purbalingga di kantor Kemenristek Dikti kemarin.
Mantan Rektor Undip ini mendukung adanya kampus baru di semua tempat. Namun, tentu saja pemberian izin operasional tidak asal saja diberikan. Prosesnya panjang dan melibatkan survei ke lapangan dilakukan untuk melihat kelayakan. Kemenristek Dikti mempertimbangkan potensi yang bisa dikembangkan oleh suatu kampus di suatu daerah.
Misalnya izin kepada Universitas Perwira Purbalingga ini karena salah satu misi utamanya ialah mengembangkan sektor pertanian. “Ini (Universitas Perwira Purbalingga) kelebihannya di daerah perbukitan yang punya potensi pertanian. Sementara kampus di sana belum banyak. Belum ada bahkan.
Kalau kita lihat potensi besar, why not?” jelasnya. Menristek Dikti menyampaikan, pendirian di kampus lain tentu akan didukung namun akan dilihat dulu potensi yang dimiliki. Selain itu, juga dilihat kelembagaannya, jumlah dosen, keuangan yang tidak bermasalah sehingga secara finansial kampus yang mereka dirikan pun layak.
Pemerintah melihat bahwa Universitas Purbalingga ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya mengangkat bidang pertanian, tetapi juga di Purbalingga jumlah kampusnya sedikit. Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai salah satu pendiri Universitas Perwira Purbalingga menjelaskan, kampus ini didirikan karena ingin mengembangkan riset terutama di bidang pertanian.
“Titik berat kampus ini ada pada riset. Dan Purbalingga memang mendukung untuk pertanian,” katanya. Nantinya bakal diberikan beasiswa bagi anak tidak mampu di kawasan Purbalingga. Jumlahnya 20% dari total mahasiswa.
April mendatang dilakukan proses penerimaan mahasiswa baru dengan target 1.000 mahasiswa. Rektor Universitas Perwira Purbalingga Teguh Juhariyanto mengatakan bahwa ada lima program studi di kampusnya, yakni akuntansi, manajemen, teknik mesin, informatika, dan agrobisnis.
Dia menekankan, kampusnya fokus pada misi menjadi kampus enterpreneur. Untuk prodi agrobisnis, katanya, ditargetkan bisa mengangkat produk pertanian lokal ke level internasional. *
Meski demikian, pengajuan kampus baru tetap akan difasilitasi. Namun, pemberian izinnya tetap harus sesuai potensi kampus yang akan didirikan itu. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, ke depannya akan tumbuh perguruan tinggi baru.
Namun di sisi lain, juga akan ada merger perguruan tinggi lama. Dia menjelaskan ini adalah dinamika pendidikan di mana pemerintah memberikan kesempatan kepada kampus baru muncul, namun kampus lain yang tidak bermutu mulai akan dimerger. “Inilah namanya dinamika pendidikan.
Tidak berarti kita akan melakukan merger, tidak boleh mendirikan perguruan tinggi baru. Kita harus berikan kesempatan kampus baru bisa muncul,” katanya seusai memberikan Surat Keputusan Universitas Perwira Purbalingga di kantor Kemenristek Dikti kemarin.
Mantan Rektor Undip ini mendukung adanya kampus baru di semua tempat. Namun, tentu saja pemberian izin operasional tidak asal saja diberikan. Prosesnya panjang dan melibatkan survei ke lapangan dilakukan untuk melihat kelayakan. Kemenristek Dikti mempertimbangkan potensi yang bisa dikembangkan oleh suatu kampus di suatu daerah.
Misalnya izin kepada Universitas Perwira Purbalingga ini karena salah satu misi utamanya ialah mengembangkan sektor pertanian. “Ini (Universitas Perwira Purbalingga) kelebihannya di daerah perbukitan yang punya potensi pertanian. Sementara kampus di sana belum banyak. Belum ada bahkan.
Kalau kita lihat potensi besar, why not?” jelasnya. Menristek Dikti menyampaikan, pendirian di kampus lain tentu akan didukung namun akan dilihat dulu potensi yang dimiliki. Selain itu, juga dilihat kelembagaannya, jumlah dosen, keuangan yang tidak bermasalah sehingga secara finansial kampus yang mereka dirikan pun layak.
Pemerintah melihat bahwa Universitas Purbalingga ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya mengangkat bidang pertanian, tetapi juga di Purbalingga jumlah kampusnya sedikit. Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai salah satu pendiri Universitas Perwira Purbalingga menjelaskan, kampus ini didirikan karena ingin mengembangkan riset terutama di bidang pertanian.
“Titik berat kampus ini ada pada riset. Dan Purbalingga memang mendukung untuk pertanian,” katanya. Nantinya bakal diberikan beasiswa bagi anak tidak mampu di kawasan Purbalingga. Jumlahnya 20% dari total mahasiswa.
April mendatang dilakukan proses penerimaan mahasiswa baru dengan target 1.000 mahasiswa. Rektor Universitas Perwira Purbalingga Teguh Juhariyanto mengatakan bahwa ada lima program studi di kampusnya, yakni akuntansi, manajemen, teknik mesin, informatika, dan agrobisnis.
Dia menekankan, kampusnya fokus pada misi menjadi kampus enterpreneur. Untuk prodi agrobisnis, katanya, ditargetkan bisa mengangkat produk pertanian lokal ke level internasional. *
Komentar