Bayi Hasil Hubungan Gelap Dikubur Hidup-hidup
Sesosok bayi dikubur dalam keadaan hidup-hidup di Sidoarjo. Pelakunya ternyata RM (18), warga Desa Kwangsan, Sedati, Sidoarjo.
SIDOARJO, NusaBali
Bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelapnya dengan sang kekasih yang masih pelajar. RM sendiri tercatat sebagai pelajar di salah satu sekolah swasta di Sidoarjo.
"Memang benar ada salah satu warga Desa Kwangsan yang telah mengubur bayi hasil hubungan gelap secara hidup-hidup," kata Kapolsekta Sedati AKP I Gusti Made Merta di Mapolsekta, Rabu (2/1) seperti dilansir detik.
Gusti mengatakan penguburan dilakukan RM di pemakaman umum Dusun Wagir Desa Kwangsan, Sedati Sidoarjo pada Minggu (30/12) sekitar pukul 18.00 WIB. Dua hari kemudian pada Selasa (1/1) sekitar pukul 18.00, RM kembali membongkar kuburan bayinya tersebut.
Gusti menambahkan saat di lokasi, RM langsung diamankan polisi. Bayi yang dikubur kemudian jenazahnya dibawa ke RSUD Sidoarjo.
Merta mengaku masih intensif menangani kasus ini. RM masih terus dimintai keterangan di mapolsek. Sementara sang kekasih saat ini masih di rumah sakit untuk menjalani pemulihan.
Apa yang menjadi alasan RM membongkar kembali kuburan anaknya yang merupakan hasil hubungan gelap itu?
"Pelaku merasa ketakutan, Kemudian kuburannya dibongkar kembali. Kami mendapat informasi yang bersangkutan akan memakamkan bayi di tempat lain. Mendapat informasi itu, anggota langsung ke lokasi," kata Gusti.
Saat mendatangi tempat kejadian perkara, polisi menemukan ari-ari si bayi. Ari-ari tersebut masih tertinggal di makam yang dibuat.
Kepala Dusun Wagir, Desa Kwangsang Ayub Abdullah mengatakan pihaknya mengetahui kejadian penguburan bayi secara hidup-hidup ini dari masyarakat. Kemudian dia mendatangi lokasi penguburan bersama anggota Polsekta Sedati.
"Setelah kami cek, di lokasi penguburan awal di TPU Dusun Wagir ini masih terdapat ari-ari bayi," kata Ayub.
Ayub mengatakan kondisi lubang yang digunakan untuk mengubur bayi ternyata terlalu dangkal. Dalamnya hanya sekitar 25-30 cm. Itu yang membuat RM membongkar kembali kuburan itu dengan alasan takut kuburan bayinya ketahuan.
"Lokasi tempat penguburan bayi ini sangat dangkal, dikawatirkan ari-ari akan hilang. Karena juga bau busuk dikhawatirkan akan dimakan hewan," tambah Ayub. *
"Memang benar ada salah satu warga Desa Kwangsan yang telah mengubur bayi hasil hubungan gelap secara hidup-hidup," kata Kapolsekta Sedati AKP I Gusti Made Merta di Mapolsekta, Rabu (2/1) seperti dilansir detik.
Gusti mengatakan penguburan dilakukan RM di pemakaman umum Dusun Wagir Desa Kwangsan, Sedati Sidoarjo pada Minggu (30/12) sekitar pukul 18.00 WIB. Dua hari kemudian pada Selasa (1/1) sekitar pukul 18.00, RM kembali membongkar kuburan bayinya tersebut.
Gusti menambahkan saat di lokasi, RM langsung diamankan polisi. Bayi yang dikubur kemudian jenazahnya dibawa ke RSUD Sidoarjo.
Merta mengaku masih intensif menangani kasus ini. RM masih terus dimintai keterangan di mapolsek. Sementara sang kekasih saat ini masih di rumah sakit untuk menjalani pemulihan.
Apa yang menjadi alasan RM membongkar kembali kuburan anaknya yang merupakan hasil hubungan gelap itu?
"Pelaku merasa ketakutan, Kemudian kuburannya dibongkar kembali. Kami mendapat informasi yang bersangkutan akan memakamkan bayi di tempat lain. Mendapat informasi itu, anggota langsung ke lokasi," kata Gusti.
Saat mendatangi tempat kejadian perkara, polisi menemukan ari-ari si bayi. Ari-ari tersebut masih tertinggal di makam yang dibuat.
Kepala Dusun Wagir, Desa Kwangsang Ayub Abdullah mengatakan pihaknya mengetahui kejadian penguburan bayi secara hidup-hidup ini dari masyarakat. Kemudian dia mendatangi lokasi penguburan bersama anggota Polsekta Sedati.
"Setelah kami cek, di lokasi penguburan awal di TPU Dusun Wagir ini masih terdapat ari-ari bayi," kata Ayub.
Ayub mengatakan kondisi lubang yang digunakan untuk mengubur bayi ternyata terlalu dangkal. Dalamnya hanya sekitar 25-30 cm. Itu yang membuat RM membongkar kembali kuburan itu dengan alasan takut kuburan bayinya ketahuan.
"Lokasi tempat penguburan bayi ini sangat dangkal, dikawatirkan ari-ari akan hilang. Karena juga bau busuk dikhawatirkan akan dimakan hewan," tambah Ayub. *
Komentar