Transaksi di Denfest 2018 Tembus Rp 7 Miliar
Gelaran Denpasar Festival (Denfest) tahun 2018 yang dilaksanakan dari tanggal 28-31 Desember 2018 mampu memberikan pertumbuhan ekonomi positif di Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Khusus tahun 2018 ini, tercatat jumlah transaksi selama event mencapai Rp 7 miliar. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yakni Rp 5,1 miliar. Bahkan jumlah tersebut juga melampaui target transaksi Denfest tahun 2018 sebesar Rp 5,6 miliar.
Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan saat dikonfirmasi, Kamis (3/1) menjelaskan, Denfest tahun 2018 yang bertemakan 'Urban Playground' ini memberikan trend positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Denpasar. Adapun transaksi yang tercatat merupakan aktivitas jual beli yang dilaksanakan di beberapa zona yakni zona kuliner, zona UMKM Disperindag, zona WMD, zona BI, dan zona Dinas Pertanian Kota Denpasar.
“Jumlah transaksi tahun 2018 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan transaksi kali ini juga melampaui target yang kami prediksi yakni Rp 5,6 miliar. Dengan antusiasme masyarakat, transaksi selama 4 hari tersebut tembus Rp 7 miliar,” jelas Saryawan.
Saryawan mengatakan bahwa peningkatan jumlah transaksi ini karena meningkatnya jumlah pengunjung yang mencapai kurang lebih 50 ribu orang selama empat hari. Sebab, pelaksanaan Denfest tahun 2018 bertepatan dengan libur sekolah dan masih berada dalam rangkaian suasana Hari Natal, Galungan, Kuningan, dan tahun perayaan Tahun Baru 2019.
“Momentumnya kebetulan berdekatan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan sehingga animo masyarakat untuk berbelanja menjadi meningkat, baik untuk oleh-oleh ataupun akan digunakan sendiri untuk hari raya,” terangnya.
Dalam Denfest 2018 ini, kain tenun endek dan kuliner menjadi produk yang paling diminati. Hal ini lantaran endek merupakan kerajinan khas Bali yang menjadi ikon Kota Denpasar. Sedangkan stand kuliner menjadi primadona lantaran menyediakan produk olahan tradisional yang beragam dan memiliki citarasa yang khas. Disamping itu, kampanye festival bebas plastik, penerapan transaksi elektronik dan pemberian ruang bagi anak-anak untuk bermain menjadikan Denfest memiliki daya tarik lainnya. Dengan konsep saat ini beragam kalangan mulai dari anak-anak, dewasa, remaja, lansia, memiliki ruang tersendiri di Denfest 2018.
“Dengan pencapaian itu kami harap Denfest dapat memberikan ruang promosi dan edukasi serta wahana rekreasi akhir tahun bagi masyarakat Kota Denpasar. Dan ini merupakan festival tahunan yang diharapkan lebih meningkat lagi di tahun-tahun berikutnya,” tandasnya. *mi
Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan saat dikonfirmasi, Kamis (3/1) menjelaskan, Denfest tahun 2018 yang bertemakan 'Urban Playground' ini memberikan trend positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Denpasar. Adapun transaksi yang tercatat merupakan aktivitas jual beli yang dilaksanakan di beberapa zona yakni zona kuliner, zona UMKM Disperindag, zona WMD, zona BI, dan zona Dinas Pertanian Kota Denpasar.
“Jumlah transaksi tahun 2018 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan transaksi kali ini juga melampaui target yang kami prediksi yakni Rp 5,6 miliar. Dengan antusiasme masyarakat, transaksi selama 4 hari tersebut tembus Rp 7 miliar,” jelas Saryawan.
Saryawan mengatakan bahwa peningkatan jumlah transaksi ini karena meningkatnya jumlah pengunjung yang mencapai kurang lebih 50 ribu orang selama empat hari. Sebab, pelaksanaan Denfest tahun 2018 bertepatan dengan libur sekolah dan masih berada dalam rangkaian suasana Hari Natal, Galungan, Kuningan, dan tahun perayaan Tahun Baru 2019.
“Momentumnya kebetulan berdekatan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan sehingga animo masyarakat untuk berbelanja menjadi meningkat, baik untuk oleh-oleh ataupun akan digunakan sendiri untuk hari raya,” terangnya.
Dalam Denfest 2018 ini, kain tenun endek dan kuliner menjadi produk yang paling diminati. Hal ini lantaran endek merupakan kerajinan khas Bali yang menjadi ikon Kota Denpasar. Sedangkan stand kuliner menjadi primadona lantaran menyediakan produk olahan tradisional yang beragam dan memiliki citarasa yang khas. Disamping itu, kampanye festival bebas plastik, penerapan transaksi elektronik dan pemberian ruang bagi anak-anak untuk bermain menjadikan Denfest memiliki daya tarik lainnya. Dengan konsep saat ini beragam kalangan mulai dari anak-anak, dewasa, remaja, lansia, memiliki ruang tersendiri di Denfest 2018.
“Dengan pencapaian itu kami harap Denfest dapat memberikan ruang promosi dan edukasi serta wahana rekreasi akhir tahun bagi masyarakat Kota Denpasar. Dan ini merupakan festival tahunan yang diharapkan lebih meningkat lagi di tahun-tahun berikutnya,” tandasnya. *mi
Komentar