Pasemetonan Mahasemaya Pande Gelar Diklat Calon Sulinggih
Mahasemaya Warga Pande (MSWP) Provinsi Bali menggelar pendidikan dan latihan (Diklat) Jro Mangku/Calon Sulinggih selama 5 bulan.
DENPASAR,NusaBali
Setelah diklat berlanjut dengan pawintenan. Karena antusiasnya masyarakat yang mengikuti diklat dan pawintenan tersebut, pengurus MSWP Bali akan melaksanakan secara rutin setiap tahun.
Sekretaris Umum MSWP Provinsi Bali Wayan Sutena mengatakan, diklat yang diikuti 57 orang peserta ini dilaksanakan sejak Juli hingga Desember 2018 di kediaman Jero Mangku Pande Nyoman Sesen, di Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. “Kita laksanakan selama 6 bulan lebih. Kami hadirkan narasumber dan pakar dibidangnya untuk berkualitasnya SDM para peserta,” ujar Sutena dalam keterangan pers di Denpasar, Kamis (3/1).
Sementara upacara pawintenan dasa guna untuk Jro Mangku dan Calon Sulinggih Mpu Pandedigelar di Pura Penataran Pande Taman Bali, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, yang dipuput oleh Ida Sinuhun Sira Mpu Dharma Dasi dari Griya Taman Bali. Kemudian upacara pewintenan brahma angga/saraswati bagi pengurus pasemetonan di kota dan se-Provinsi Bali juga digelar bersamaan dengan total peserta 150 orang. “Selesai diklat selama 6 bulan langsung dilaksanakan prosesi pawintenan dasa guna, pawintenan brahma angga. Pesertanya semua 150 orang se-Bali dan ada juga dari luar Bali,” ujar Sutena.
Pria yang juga anggota Komisi IV DPRD Bali ini mengatakan, kegiatan diklat dan pawintenan baru pertama kali dilaksanakan. Karena antusias pasemetonan ingin mengikuti proses diklat dan pawintenan ini, menurut Sutena, akan dilaksanakan pada gelombang kedua di tahun 2019. “Kami akan laksanakan pada gelombang berikutnya pertengahan 2019 nanti,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.
Diklat tersebut dilaksanakan kerjasama MSWP Pusat dan Provinsi Bali serta Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, dengan menghadirkan narasumber seperti dari sulinggih sire Mpu, akademisi maupun tokoh-tokoh yang membidangi materi pendidikan dan latihan calon sulinggih. “Kami mengutamakan kualitas, sehingga narasumber yang kami libatkan adalah narasumber yang mumpuni,” ujarnya.
Dalam diklat, tokoh-tokoh MSWP yang hadir diantaranya Ketua Umum MSWP Pande Kompyang Wisastra, Penasehat Jro Jejeneng Mpu Keris Wayan Suteja Neka dan warga Pande Provinsi Bali/Pusat dan di Kabupaten /Kota. “Mudah-mudahan kita segera mungkin bisa melaksanakan kembali kegiatan serupa,” tegas Sutena. Kami mengapresiasi pasemetonan yang dengan tekun dan gigih melaksanakan kegiatan ini. Kita akan terus bergandengan tangan dengan PHDI Bali mengelar kegiatan seperti ini,” imbuh mantan Ketua DPRD Klungkung ini. *nat
Sekretaris Umum MSWP Provinsi Bali Wayan Sutena mengatakan, diklat yang diikuti 57 orang peserta ini dilaksanakan sejak Juli hingga Desember 2018 di kediaman Jero Mangku Pande Nyoman Sesen, di Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. “Kita laksanakan selama 6 bulan lebih. Kami hadirkan narasumber dan pakar dibidangnya untuk berkualitasnya SDM para peserta,” ujar Sutena dalam keterangan pers di Denpasar, Kamis (3/1).
Sementara upacara pawintenan dasa guna untuk Jro Mangku dan Calon Sulinggih Mpu Pandedigelar di Pura Penataran Pande Taman Bali, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, yang dipuput oleh Ida Sinuhun Sira Mpu Dharma Dasi dari Griya Taman Bali. Kemudian upacara pewintenan brahma angga/saraswati bagi pengurus pasemetonan di kota dan se-Provinsi Bali juga digelar bersamaan dengan total peserta 150 orang. “Selesai diklat selama 6 bulan langsung dilaksanakan prosesi pawintenan dasa guna, pawintenan brahma angga. Pesertanya semua 150 orang se-Bali dan ada juga dari luar Bali,” ujar Sutena.
Pria yang juga anggota Komisi IV DPRD Bali ini mengatakan, kegiatan diklat dan pawintenan baru pertama kali dilaksanakan. Karena antusias pasemetonan ingin mengikuti proses diklat dan pawintenan ini, menurut Sutena, akan dilaksanakan pada gelombang kedua di tahun 2019. “Kami akan laksanakan pada gelombang berikutnya pertengahan 2019 nanti,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.
Diklat tersebut dilaksanakan kerjasama MSWP Pusat dan Provinsi Bali serta Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, dengan menghadirkan narasumber seperti dari sulinggih sire Mpu, akademisi maupun tokoh-tokoh yang membidangi materi pendidikan dan latihan calon sulinggih. “Kami mengutamakan kualitas, sehingga narasumber yang kami libatkan adalah narasumber yang mumpuni,” ujarnya.
Dalam diklat, tokoh-tokoh MSWP yang hadir diantaranya Ketua Umum MSWP Pande Kompyang Wisastra, Penasehat Jro Jejeneng Mpu Keris Wayan Suteja Neka dan warga Pande Provinsi Bali/Pusat dan di Kabupaten /Kota. “Mudah-mudahan kita segera mungkin bisa melaksanakan kembali kegiatan serupa,” tegas Sutena. Kami mengapresiasi pasemetonan yang dengan tekun dan gigih melaksanakan kegiatan ini. Kita akan terus bergandengan tangan dengan PHDI Bali mengelar kegiatan seperti ini,” imbuh mantan Ketua DPRD Klungkung ini. *nat
1
Komentar