Petani Panglan Ajak Wisatawan Cintai Produk Organik
Sejumlah petani yang tergabung dalam Kebun Mai Organik Bali (KMOB) Subak Kana, Banjar Panglan, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, melakukan inovasi agrobisnis.
GIANYAR, NusaBali
Petani setempat kini memperkuat pemasaran hasil pertanian organik melalui program wisata. Menurut Ketua KMOB I Made Kamardiyana, pemasaran produk pertanian organik dilakukan dengan cara menyisipkan pada beberapa program wisata. Program pertama yaitu Community Field Walk. Wisatawan yang berkunjung ke KMOB akan diajak mengenal lebih jauh tentang adat dan budaya di Pejeng. Para wisatawan diajak berjalan di areal persawahan, melakukan permainan tempo dulu, memetik buah-buahan yang siap panen, mengunjungi Pura Subak dan menyimak sejarahnya. Wisatawan juga belajar pertanian organik serta memasak di tengah kebun dengan bahan-bahan yang sebagian besar diambil selama tour di sawah dan kebun.
''Program kedua yaitu cooking class (kelas memasak). Tamu akan memetik bahan-bahan yang ada di kebun, mengenal tentang bumbu-bumbu masakan Bali dan memasak enam jenis masakan Bali,'' ujar Kamardiyana, Jumat (4/1).
Dijelaskannya, melalui program ini, petani otomatis akan merasakan manfaatnya. Sebab wisatawan akan membeli hasil pertanian setempat dan harganya pun lebih mahal dibandingkan di pasar umum. Selain itu, petani akan mendapatkan subsidi punia yang akan dihaturkan saat piodalan di Pura Subak. ''Kalau tujuan program ini untuk wisatawan yaitu mengajak mereka lebih peduli dengan alam dan apa yang mereka makan,'' jelas Kamardiyana.
Untuk memperkenalkan dan menjual program tersebut, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri. Maka dari itu, KMOB bekerja sama dengan pihak hotel dan vila di kawasan Pejeng dan Ubud, travel agent hingga yayasan di bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat.
Jelas Kamardiyana, pelbagai program yang dipaparkannya itu merupakan bagian dari sejumlah tahapan pengembangan pertanian organik dan pariwisata. Sebelumnya, KMOB telah melakukan penguatan on the farm melalui pembuatan demplot kebun organik yang menjadi kebun edukasi dan bermain anak-anak. Di sisi peningkatan kualitas SDM, dilaksanakan workshop permaculture bagi petani hingga memperkenalkan petani dengan dunia pariwisata melalui program volunteer. ''Dalam program volunteer (kerelawanan) ini juga merupakan kesempatan untuk petani dan anak-anak sekitar kebun untuk belajar bahasa Inggris,'' jelasnya.*nvi
Petani setempat kini memperkuat pemasaran hasil pertanian organik melalui program wisata. Menurut Ketua KMOB I Made Kamardiyana, pemasaran produk pertanian organik dilakukan dengan cara menyisipkan pada beberapa program wisata. Program pertama yaitu Community Field Walk. Wisatawan yang berkunjung ke KMOB akan diajak mengenal lebih jauh tentang adat dan budaya di Pejeng. Para wisatawan diajak berjalan di areal persawahan, melakukan permainan tempo dulu, memetik buah-buahan yang siap panen, mengunjungi Pura Subak dan menyimak sejarahnya. Wisatawan juga belajar pertanian organik serta memasak di tengah kebun dengan bahan-bahan yang sebagian besar diambil selama tour di sawah dan kebun.
''Program kedua yaitu cooking class (kelas memasak). Tamu akan memetik bahan-bahan yang ada di kebun, mengenal tentang bumbu-bumbu masakan Bali dan memasak enam jenis masakan Bali,'' ujar Kamardiyana, Jumat (4/1).
Dijelaskannya, melalui program ini, petani otomatis akan merasakan manfaatnya. Sebab wisatawan akan membeli hasil pertanian setempat dan harganya pun lebih mahal dibandingkan di pasar umum. Selain itu, petani akan mendapatkan subsidi punia yang akan dihaturkan saat piodalan di Pura Subak. ''Kalau tujuan program ini untuk wisatawan yaitu mengajak mereka lebih peduli dengan alam dan apa yang mereka makan,'' jelas Kamardiyana.
Untuk memperkenalkan dan menjual program tersebut, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri. Maka dari itu, KMOB bekerja sama dengan pihak hotel dan vila di kawasan Pejeng dan Ubud, travel agent hingga yayasan di bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat.
Jelas Kamardiyana, pelbagai program yang dipaparkannya itu merupakan bagian dari sejumlah tahapan pengembangan pertanian organik dan pariwisata. Sebelumnya, KMOB telah melakukan penguatan on the farm melalui pembuatan demplot kebun organik yang menjadi kebun edukasi dan bermain anak-anak. Di sisi peningkatan kualitas SDM, dilaksanakan workshop permaculture bagi petani hingga memperkenalkan petani dengan dunia pariwisata melalui program volunteer. ''Dalam program volunteer (kerelawanan) ini juga merupakan kesempatan untuk petani dan anak-anak sekitar kebun untuk belajar bahasa Inggris,'' jelasnya.*nvi
Komentar