Diminta Bantu Balik Nama, Sertifikat Malah Digadaikan
Alih-alih mau mengurus balik nama sertifikat tanah, warga Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, I Nengah Sujana, 50, justru ditipu oleh Dewa Gede Budiarsana, 33, asal Banjar Siladan, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli.
BANGLI, NusaBali
Dewa Budiarsana menawarkan bantuan untuk mengurus balik nama sertifikat tanah, namun sertifikatnya justru digadaikan. Tak terima atas perlakuan tersebut, Sujana lalu melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Bangli, Jumat (4/1).
Saat diminta keterangan, Nengah Sujana membeberkan awal kejadian tersebut. Pada bulan Mei 2015 lalu, Sujana ingin mengurus balik nama sertifikat tanah yang berlokasi di lingkungan LC Aya, Kelurahan Bebalang. Kemudian Dewa Budiarsana menawarkan diri untuk membantu mengurus balik nama sertifikat yang masih atas nama Men Munuk (nenek Nengah Sujana).
"Saya mengurus balik nama tersebut karena ingin mengajukan kredit. Kalau masih atas nama orang lain tidak bisa dijadikan jaminan," ungkapnya seraya mengatakan luas tanah 6 are.
Kemudian, Nengah Sujana mempercayakan pengurusan tersebut pada Dewa Budiarsana. Tidak hanya itu, Nengah Sujana ingin membayar pajak kendaraan di kantor Samsat Bangli, kemudian Dewa Budiarsana kembali menawarkan untuk membantu.
"Saya tidak tahu apa-apa, saat mau dibantu saya tidak menolak. Waktunya masih sama di bulan Mei 2015. Kala itu mau bayar pajak yang bersangkutan justru diminta BPKB, biasanya bayar pajak cukup STNK," jelasnya. Lanjut Sujana, sertifikat tanah dan satu buah BPKB Honda Beat dibawa oleh Dewa Budiarsana. Bukannya dibantu, justru sertifikat dan BPKB digadaikan oleh Dewa Budiarsana.
"Sertifikat digadaikan pada seseorang inisial NS alias K. Kalau BPKB kami belum tahu digadaikan di mana," ujarnya. Diakui sejak tahun 2015 pihaknya memberikan kesempatan kepada Dewa Budiarsana untuk mengembalikan sertifikat maupun BPKB, namun hingga kini tidak ada itikad baik. "Setiap kami tanyakan selalu berbelit-belit, banyak alasan," jelasnya. Kata Nengah Sujana, hasil berembug dengan keluarga akhirnya kasus ini dilaporkan pada pihak berwajib.
Sujana mengenal Dewa Budiarsana karena sama-sama pedagang. Sujana sering mengambil barang dagangan pada Dewa Budiarsana. "Karena sama-sama pedagang kami percaya. Tapi kejadian ini menjadi pelajaran bagi saya,” imbuhnya. *es
Saat diminta keterangan, Nengah Sujana membeberkan awal kejadian tersebut. Pada bulan Mei 2015 lalu, Sujana ingin mengurus balik nama sertifikat tanah yang berlokasi di lingkungan LC Aya, Kelurahan Bebalang. Kemudian Dewa Budiarsana menawarkan diri untuk membantu mengurus balik nama sertifikat yang masih atas nama Men Munuk (nenek Nengah Sujana).
"Saya mengurus balik nama tersebut karena ingin mengajukan kredit. Kalau masih atas nama orang lain tidak bisa dijadikan jaminan," ungkapnya seraya mengatakan luas tanah 6 are.
Kemudian, Nengah Sujana mempercayakan pengurusan tersebut pada Dewa Budiarsana. Tidak hanya itu, Nengah Sujana ingin membayar pajak kendaraan di kantor Samsat Bangli, kemudian Dewa Budiarsana kembali menawarkan untuk membantu.
"Saya tidak tahu apa-apa, saat mau dibantu saya tidak menolak. Waktunya masih sama di bulan Mei 2015. Kala itu mau bayar pajak yang bersangkutan justru diminta BPKB, biasanya bayar pajak cukup STNK," jelasnya. Lanjut Sujana, sertifikat tanah dan satu buah BPKB Honda Beat dibawa oleh Dewa Budiarsana. Bukannya dibantu, justru sertifikat dan BPKB digadaikan oleh Dewa Budiarsana.
"Sertifikat digadaikan pada seseorang inisial NS alias K. Kalau BPKB kami belum tahu digadaikan di mana," ujarnya. Diakui sejak tahun 2015 pihaknya memberikan kesempatan kepada Dewa Budiarsana untuk mengembalikan sertifikat maupun BPKB, namun hingga kini tidak ada itikad baik. "Setiap kami tanyakan selalu berbelit-belit, banyak alasan," jelasnya. Kata Nengah Sujana, hasil berembug dengan keluarga akhirnya kasus ini dilaporkan pada pihak berwajib.
Sujana mengenal Dewa Budiarsana karena sama-sama pedagang. Sujana sering mengambil barang dagangan pada Dewa Budiarsana. "Karena sama-sama pedagang kami percaya. Tapi kejadian ini menjadi pelajaran bagi saya,” imbuhnya. *es
Komentar