Ritual Napak Pertiwi Pertama Sejak Tahun 1958
Krama Banjar Adat Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, ngiringang Ida Bhatara Sakti matapakan barong napak pertiwi atau ngider desa pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (5/1).
AMLAPURA, NusaBali
Ritual napak pertiwi ini merupakan yang pertama kali sejak tahun 1958. Upara ngider desa sejauh 2,5 kilometer. Napak pertiwi dipuput Ida Mangku Bagus Bajra TTaman dari Gria Taman Banar Pegubugan dan para pamangku.
Prosesi diawali dengan menggelar pacaruan di perempatan desa bertujuan nyomia Bhuta kala. Selanjutnya nedunang Ida Bhatara Sakti dan napak pertiwi. Kelian Banjar Adat Pegubugan, I Wayan Mudiasa, mengatakan tujuan menggelar upacara napak pertiwi ditandai ngider desa agar Ida Bhatara Sakti yang diempon selama ini memberkati keselamatan dan membentengi keselamatan di wewidangan desa dari segala bentuk musibah. Sehingga seluruh warga Banjar Adat Pegubugan terhindar dari ancaman bahaya non teknis.
Di samping itu, ngider desa, Ida Bhatara Sakti juga untuk memberkati kemakmuran dan kerahayuan kepada seluruh warga. “Ida Bhatara nyejer selama 15 hari, nyineb Redite Kliwon Pujut, Minggu (20/1) mendatang,” jelas Wayan Mudiasa. Dikatakan, ritual itu nantinya rutin terlaksana setiap tahun disinkrunkan menggelar upacara pacaruan pada Kajeng Kliwon nemu awal Sasih Kawulu atau akhir Sasih Kapitu. “Terpenting Kajeng Kliwon, entah awal Sasih Kawulu atau akhir Sasih Kapitu,” katanya.
Ida Mangku Bagus Bajra Taman menambahkan, napak pertiwi atau ngider desa, Ida Bhatara Sakti macecingak (memantau) wilayah desa, sambil membentengi dan memberkati perlindungan agar wawidangan desa terhindar dari bencana. Maka dari itu, bagi krama yang belum sempat melakukan persembahyangan di puncak acara, diberi kesempatan selama Ida Bhatara Sakti nyejer 15 hari. Selama Ida Bhatara Sakti nyejer, krama makemit (bermalam).*k16
Prosesi diawali dengan menggelar pacaruan di perempatan desa bertujuan nyomia Bhuta kala. Selanjutnya nedunang Ida Bhatara Sakti dan napak pertiwi. Kelian Banjar Adat Pegubugan, I Wayan Mudiasa, mengatakan tujuan menggelar upacara napak pertiwi ditandai ngider desa agar Ida Bhatara Sakti yang diempon selama ini memberkati keselamatan dan membentengi keselamatan di wewidangan desa dari segala bentuk musibah. Sehingga seluruh warga Banjar Adat Pegubugan terhindar dari ancaman bahaya non teknis.
Di samping itu, ngider desa, Ida Bhatara Sakti juga untuk memberkati kemakmuran dan kerahayuan kepada seluruh warga. “Ida Bhatara nyejer selama 15 hari, nyineb Redite Kliwon Pujut, Minggu (20/1) mendatang,” jelas Wayan Mudiasa. Dikatakan, ritual itu nantinya rutin terlaksana setiap tahun disinkrunkan menggelar upacara pacaruan pada Kajeng Kliwon nemu awal Sasih Kawulu atau akhir Sasih Kapitu. “Terpenting Kajeng Kliwon, entah awal Sasih Kawulu atau akhir Sasih Kapitu,” katanya.
Ida Mangku Bagus Bajra Taman menambahkan, napak pertiwi atau ngider desa, Ida Bhatara Sakti macecingak (memantau) wilayah desa, sambil membentengi dan memberkati perlindungan agar wawidangan desa terhindar dari bencana. Maka dari itu, bagi krama yang belum sempat melakukan persembahyangan di puncak acara, diberi kesempatan selama Ida Bhatara Sakti nyejer 15 hari. Selama Ida Bhatara Sakti nyejer, krama makemit (bermalam).*k16
Komentar