KPU: Timses Sudah Setuju Format Debat Capres
Sejumlah soal debat capres 2019 bakal diberitahukan ke capres dan cawapres terlebih dahulu sebelum debat dimulai.
JAKARTA, NusaBali
Sejumlah soal itu bakal diundi kembali untuk mendapatkan satu soal yang harus dijawab capres-cawapres. Semua capres-cawapres setuju dengan format seperti itu.
"Timses kedua paslon setuju dengan format seperti ini," kata anggota KPU, Pramono Ubaid Tanthowi dalam keterangannya, Minggu (6/1). Pramono menjelaskan format debat ini menggunakan metode setengah tertutup. Metode ini diterapkan supaya publik bisa mendapatkan penyampaian visi dan misi yang lebih baik.
Bila metode yang digunakan adalah tertutup sepenuhnya, yakni tak ada pemberitahuan soal debat yang akan diberikan untuk capres-cawapres, KPU khawatir publik hanya akan mendapat penyampaian visi dan misi yang sepotong-sepotong akibat capres-cawapres tidak siap dengan pertanyaan yang dia dapat. "Yang dikedepankan adalah penyampaian gagasannya, bukan pertunjukan atau show-nya. Lagi pula debat kandidat bukanlah acara kuis atau reality show yang penuh tebak-tebakan," kata Pramono.
Ada pula satu segmen yang sepenuhnya menggunakan metode pertanyaan tertutup, yakni saat masing-masing pasangan calon saling mengajukan pertanyaan satu sama lain. Tema pertanyaan adalah sesuai dengan tema utama, yakni hukum, hak asasi manusia (HAM), dan terorisme.
"Dalam salah satu segmen KPU juga menerapkan metode pertanyaan tertutup, di mana antar-paslon bisa saling mengajukan pertanyaan. Tentu pertanyaan yang sifatnya rahasia namun tidak boleh keluar dari tema utama: hukum, HAM, korupsi, dan terorisme," kata Pramono dilansir detik.com.
Terpisah Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyambut baik kebijakan model pertanyaan terbuka dalam debat Pilpres 2019 yang dirancang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU menerapkan dua model lontaran pertanyaan untuk debat capres. Salah satunya, model pertanyaan terbuka.
Dalam model ini, KPU akan mengirimkan daftar pertanyaan terlebih dahulu kepada kedua pasangan calon peserta debat. Menurut Hasto, model pertanyaan terbuka bisa mendorong pasangan calon memperjelas penyampaian pandangannya ke publik dalam debat nanti.
"Seluruh pertanyaan panelis harus direspons oleh paslon. Dengan itu kami ingin berikan program jelas. Berikan skala prioritas ke depan," kata Hasto, kemarin dilansir kompas.com. Namun hal berbeda disampaikan Timses Prabowo-Sandiaga. Mereka menilai hal itu akan merugikan pemilih.
"Persoalan nyata di masyarakat datang tiba-tiba, dan pemimpin harus bisa meresponnya secara spontan. Kalau debat soalnya dibocorkan, itu mencabut hak rakyat mengetahui kemampuan calon pemimpinnya," ujar Direktur Materi dan Debat Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said usai meluncurkan mobil kampanye Prabowo-Sandi untuk Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu kemarin. *
"Timses kedua paslon setuju dengan format seperti ini," kata anggota KPU, Pramono Ubaid Tanthowi dalam keterangannya, Minggu (6/1). Pramono menjelaskan format debat ini menggunakan metode setengah tertutup. Metode ini diterapkan supaya publik bisa mendapatkan penyampaian visi dan misi yang lebih baik.
Bila metode yang digunakan adalah tertutup sepenuhnya, yakni tak ada pemberitahuan soal debat yang akan diberikan untuk capres-cawapres, KPU khawatir publik hanya akan mendapat penyampaian visi dan misi yang sepotong-sepotong akibat capres-cawapres tidak siap dengan pertanyaan yang dia dapat. "Yang dikedepankan adalah penyampaian gagasannya, bukan pertunjukan atau show-nya. Lagi pula debat kandidat bukanlah acara kuis atau reality show yang penuh tebak-tebakan," kata Pramono.
Ada pula satu segmen yang sepenuhnya menggunakan metode pertanyaan tertutup, yakni saat masing-masing pasangan calon saling mengajukan pertanyaan satu sama lain. Tema pertanyaan adalah sesuai dengan tema utama, yakni hukum, hak asasi manusia (HAM), dan terorisme.
"Dalam salah satu segmen KPU juga menerapkan metode pertanyaan tertutup, di mana antar-paslon bisa saling mengajukan pertanyaan. Tentu pertanyaan yang sifatnya rahasia namun tidak boleh keluar dari tema utama: hukum, HAM, korupsi, dan terorisme," kata Pramono dilansir detik.com.
Terpisah Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyambut baik kebijakan model pertanyaan terbuka dalam debat Pilpres 2019 yang dirancang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU menerapkan dua model lontaran pertanyaan untuk debat capres. Salah satunya, model pertanyaan terbuka.
Dalam model ini, KPU akan mengirimkan daftar pertanyaan terlebih dahulu kepada kedua pasangan calon peserta debat. Menurut Hasto, model pertanyaan terbuka bisa mendorong pasangan calon memperjelas penyampaian pandangannya ke publik dalam debat nanti.
"Seluruh pertanyaan panelis harus direspons oleh paslon. Dengan itu kami ingin berikan program jelas. Berikan skala prioritas ke depan," kata Hasto, kemarin dilansir kompas.com. Namun hal berbeda disampaikan Timses Prabowo-Sandiaga. Mereka menilai hal itu akan merugikan pemilih.
"Persoalan nyata di masyarakat datang tiba-tiba, dan pemimpin harus bisa meresponnya secara spontan. Kalau debat soalnya dibocorkan, itu mencabut hak rakyat mengetahui kemampuan calon pemimpinnya," ujar Direktur Materi dan Debat Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said usai meluncurkan mobil kampanye Prabowo-Sandi untuk Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu kemarin. *
1
Komentar