Pamedek Mendahului Ngaturang Soda
Sejumlah pamedek mendahului ngaturang atau persembahkan upacara soda kepada Pitara di Tegal Penangsaran atau jaba timur Pira Dalem Puri, Banjar Kedundung, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (5/1) malam.
AMLAPURA, NusaBali
Biasanya ritual soda di Tegal Penangsaran digelar setelah upacara nedunang Ida Bhatara di Pura Dalem Puri. Upacara nedunang digelar pada Redire Umanis Langkir, Minggu (6/1).
Salah seorang pamedek, I Nengah Krunyung, dari Banjar Timbrah Manak Yeh, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem melaksanakan upacara soda karena selama Ida Bhatara nyejer tidak ada waktu melakukan persembahyangan. “Datang sambil jualan. Sehingga selama Ida Bhatara nyejer sibuk jualan, tidak sempat sembahyang,” jelas Nengah Krunyung. Begitu juga menurut I Made Lingga dari Banjar/Desa Tegallinggah, Kecamatan Karangasem mendahului menggelar banten sodaan, karena sehari-hair sibuk bekerja di pasar. “Kami masih banyak memiliki Pitara belum diupacarai,” ungkap Made Lingga.
Pamangku Pura Dalem Puri, I Gusti Mangku Ngurah Kubayan, mengatakan sesuai dudonan upacara berdasarkan hasil paruman, setelah menggelar upacara nedunang Ida Bhatara, Minggu (6/1) sore, maka umat sedharma baru diperkenankan memulai menggelar persembahyangan termasuk banten soda pada Soma Paing Langkir, Senin (7/1). Ida Bhatara nyejer selama 6 hari, nyineb pada Redite Pon Medangsia, Minggu (13/1). “Tetapi tidak banyak yang mendahului menggelar upacara soda kepada Pitara,” katanya.
Gusti Mangku Ngurah Kubayan menambahkan, tahun ini Ida Bhatara nyejer lebih panjang selama 6 hari, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya hanya 3 hari.
Camat Rendang, I Wayan Mastra, yang memantau situasi di Pura Dalem Puri membenarkan sejumlah umat Hindu mendahului menggelar upacara soda. “Lumayan banyak umat Hindu mendahului menggelar upacara sodaan,” kata Camat Wayan Mastra. Menurut Camat Wayan Mastra, mendahului menggelar upacara kembali kepada keyakinan masing-masing. Terpenting sebelum menggelar banten soda, terlebih dahulu melakukan upacara matur piuning di Pura Prajapati dan Pura Dalem disertai mohon tirta. *k16
Salah seorang pamedek, I Nengah Krunyung, dari Banjar Timbrah Manak Yeh, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem melaksanakan upacara soda karena selama Ida Bhatara nyejer tidak ada waktu melakukan persembahyangan. “Datang sambil jualan. Sehingga selama Ida Bhatara nyejer sibuk jualan, tidak sempat sembahyang,” jelas Nengah Krunyung. Begitu juga menurut I Made Lingga dari Banjar/Desa Tegallinggah, Kecamatan Karangasem mendahului menggelar banten sodaan, karena sehari-hair sibuk bekerja di pasar. “Kami masih banyak memiliki Pitara belum diupacarai,” ungkap Made Lingga.
Pamangku Pura Dalem Puri, I Gusti Mangku Ngurah Kubayan, mengatakan sesuai dudonan upacara berdasarkan hasil paruman, setelah menggelar upacara nedunang Ida Bhatara, Minggu (6/1) sore, maka umat sedharma baru diperkenankan memulai menggelar persembahyangan termasuk banten soda pada Soma Paing Langkir, Senin (7/1). Ida Bhatara nyejer selama 6 hari, nyineb pada Redite Pon Medangsia, Minggu (13/1). “Tetapi tidak banyak yang mendahului menggelar upacara soda kepada Pitara,” katanya.
Gusti Mangku Ngurah Kubayan menambahkan, tahun ini Ida Bhatara nyejer lebih panjang selama 6 hari, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya hanya 3 hari.
Camat Rendang, I Wayan Mastra, yang memantau situasi di Pura Dalem Puri membenarkan sejumlah umat Hindu mendahului menggelar upacara soda. “Lumayan banyak umat Hindu mendahului menggelar upacara sodaan,” kata Camat Wayan Mastra. Menurut Camat Wayan Mastra, mendahului menggelar upacara kembali kepada keyakinan masing-masing. Terpenting sebelum menggelar banten soda, terlebih dahulu melakukan upacara matur piuning di Pura Prajapati dan Pura Dalem disertai mohon tirta. *k16
1
Komentar