Eks Satpam Bunuh Penghuni Apartemen
Memendam rasa sakit hati karena pernah diludahi, Haris Prastiadi tega menghabisi Nurhayati, penghuni apartemen Green Pramuka City, Rawasari Jakarta Pusat.
Sakit Hati Karena Diludahi
JAKARTA, NusaBali
Mayat Nurhayati ditemukan warga tergeletak di lorong tower Chrysant lantai 16 dalam keadaan penuh dengan luka tusukan, Sabtu (5/1) sekitar pukul 17.30.
"Korban ditemukan tergeletak di lorong tower Chrysant lantai 16. Di tubuhnya ada 10 luka tusukan," Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dihubungi di Jakarta, Minggu seperti dilansir cnnindonesia. Roma melanjutkan, korban diketahui belum berkeluarga dan bekerja sebagai karyawan.
Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk meringkus pelakunya. Pelaku yang bernama Haris Prastiadi akhirnya berhasil diringkus aparat berwajib.
"Motifnya karena sakit hati, diludahi dan dikatai korban," ucap Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung kepada wartawan di Mapolres Jakarta Pusat, Minggu (6/1) seperti dilansir detik.
Haris ternyata mantan petugas keamanan di unit apartemen tersebut. Haris mengaku pernah menyatakan cintanya pada Nurhayati tetapi tidak berbalas. Haris rupanya sakit hati atas penolakan itu. "Sekali doang (ditolak cintanya)," kata Haris.
Meski sudah tidak bekerja di apartemen itu, Haris tinggal di lantai 27 unit apartemen tersebut yang merupakan milik saudaranya.
Pada hari kejadian, Haris sengaja mencegat korban saat masuk ke lift. Sampai di lantai 16, keduanya terlibat cekcok. Puncaknya, Haris yang sudah memendam rasa sakit hati lama akhirnya gelap mata. Dia melakukan beberapa tusukan ke tubuh korban.
Nurhayati sempat berteriak minta tolong. "Ada laporan di situ, ada orang teriak-teriak minta tolong. Begitu dicek ternyata ada yang lakukan penganiayaan," kata Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana.
Tim menemukan Nurhayati dalam keadaan berlumuran darah. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Nurhayati tak tertolong karena kehabisan darah dari luka tusukan di sekujur tubuhnya. Dari 10 tusukan, ada sembilan kali tusukan pisau ke arah ketiak sebelah kiri. Hal itulah yang membuat korban meninggal.
Setelah membunuh korban, pelaku pergi ke lantai dua melalui tangga darurat. Setelah itu, dia naik ke unit milik saudaranya di lantai 27. "Di lantai 27 dia cuci, dia bahkan sempat merenung dia hubungi ibunya minta dijemput ke suatu tempat di Duren Sawit," kata Tahan.
Haris ditangkap siang kemarin pukul 14.00 WIB di rumah orang tuanya di Perumnas Klender, Jakarta Timur. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan 338 KUHP tentang Pembunuhan. *
JAKARTA, NusaBali
Mayat Nurhayati ditemukan warga tergeletak di lorong tower Chrysant lantai 16 dalam keadaan penuh dengan luka tusukan, Sabtu (5/1) sekitar pukul 17.30.
"Korban ditemukan tergeletak di lorong tower Chrysant lantai 16. Di tubuhnya ada 10 luka tusukan," Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dihubungi di Jakarta, Minggu seperti dilansir cnnindonesia. Roma melanjutkan, korban diketahui belum berkeluarga dan bekerja sebagai karyawan.
Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk meringkus pelakunya. Pelaku yang bernama Haris Prastiadi akhirnya berhasil diringkus aparat berwajib.
"Motifnya karena sakit hati, diludahi dan dikatai korban," ucap Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung kepada wartawan di Mapolres Jakarta Pusat, Minggu (6/1) seperti dilansir detik.
Haris ternyata mantan petugas keamanan di unit apartemen tersebut. Haris mengaku pernah menyatakan cintanya pada Nurhayati tetapi tidak berbalas. Haris rupanya sakit hati atas penolakan itu. "Sekali doang (ditolak cintanya)," kata Haris.
Meski sudah tidak bekerja di apartemen itu, Haris tinggal di lantai 27 unit apartemen tersebut yang merupakan milik saudaranya.
Pada hari kejadian, Haris sengaja mencegat korban saat masuk ke lift. Sampai di lantai 16, keduanya terlibat cekcok. Puncaknya, Haris yang sudah memendam rasa sakit hati lama akhirnya gelap mata. Dia melakukan beberapa tusukan ke tubuh korban.
Nurhayati sempat berteriak minta tolong. "Ada laporan di situ, ada orang teriak-teriak minta tolong. Begitu dicek ternyata ada yang lakukan penganiayaan," kata Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana.
Tim menemukan Nurhayati dalam keadaan berlumuran darah. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Nurhayati tak tertolong karena kehabisan darah dari luka tusukan di sekujur tubuhnya. Dari 10 tusukan, ada sembilan kali tusukan pisau ke arah ketiak sebelah kiri. Hal itulah yang membuat korban meninggal.
Setelah membunuh korban, pelaku pergi ke lantai dua melalui tangga darurat. Setelah itu, dia naik ke unit milik saudaranya di lantai 27. "Di lantai 27 dia cuci, dia bahkan sempat merenung dia hubungi ibunya minta dijemput ke suatu tempat di Duren Sawit," kata Tahan.
Haris ditangkap siang kemarin pukul 14.00 WIB di rumah orang tuanya di Perumnas Klender, Jakarta Timur. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan 338 KUHP tentang Pembunuhan. *
1
Komentar