Jebol Pintu Rumah, Diangkut Pakai Forklift
Wanita 350 Kg Akan Dievakuasi ke RS
PALANGKARAYA, NusaBali
Dinas Kesehatan Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) harus putar otak untuk mengevakuasi Titi Wati (37) ke RSUD Doris Sylvanus. Sebab, dengan berat badan sekitar 350 Kg, Titi tidak bisa dikeluarkan dari rumahnya di Palangkaraya.
"Untuk evakuasi ke rumah sakit, harus membongkar pintu atau lewat jendela. Itu kalau diizinkan keluarga," ujar Kepala Dinas Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng), dr Suyuti Syamsul, Selasa (8/1) seperti dilansir detik.
Kesimpulan itu diambil setelah tim Dinas Kesehatan melakukan survei ke rumah Titi pada Senin (7/1). Dari survei awal itu, petugas kaget dengan kondisi badan Titi yang sudah sangat lebar. "Tiga tahun lalu, ia keluar pintu saja harus memiringkan badan. Kalau sekarang, perkiraan saya mungkin lebar badannya bisa 1 meteran," ujar Suyuti.
Sementara untuk mengangkatnya, pihak RS akan menyiapkan forklift. “Beban maksimal 1 ton, jadi saya kira kuat. Untuk membawanya ke RS, ambulans biasa tidak bisa. Jadi rencananya pakai truk pemadam kebakaran atau pikap. Dengan kondisi seperti ini, saya harap semua maklum," kata Wakil Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya, Theodorus Sapta Atmadja, setelah menjenguk Titi di rumahnya, Selasa (8/1) seperti dikutip vivanews.
Titi sendiri hanya bisa pasrah menghadapi berat badannya yang tak normal. Wanita yang berbobot 350 Kg, mengaku tak ada biaya untuk mengobati berat badannya. Dengan bobot ratusan kilogram, wanita yang akrab disapa Titin beberapa kali mengalami kesulitan saat melakukan aktivitas keseharian hidupnya. Bahkan tidur pun Titin mengalami kesulitan.
Menurutnya, saat disambangi pihak Pemprov Kalteng, dirinya ditawari operasi potong usus. Mendengar itu, Titin mengaku ngilu dan takut. Namun, setelah berdiskusi dengan tim dokter dan keluarganya, Titin mengaku siap dioperasi jika suami mengizinkan.
"Seandainya suami setuju saya dioperasi, ya sudah saya siap dioperasi meski dengarnya juga tadi ngeri, takut," ungkapnya.
Selama ini keseharian Titin hanya berbaring di lantai ruang tamu. Wanita asal Palangkaraya, Kalteng ini mengaku mengalami kesulitan menjalani aktivitas sehari-harinya karena masalah berat badannya.
Mandi hingga buang air besar dijalani dari atas tempat dia berbaring. "Kalau mandi, dimandiin anak pakai selang, diguyur dari atas sampai bawah terus digosok juga sama anak kadang juga sama suami kalau di rumah," ungkap Titin.
Untuk BAB, Titin, bercerita keluarga punya pispot khusus untuk dirinya. Aktivitas yang dia lakukan semuanya berada di ruang tamu.
"BAB juga di sini (ruang tamu). Ada pispot gitu untuk saya buang air," ungkapnya. Sedangkan untuk tidur, Titin mengaku hanya bisa 1 posisi saja yaitu tengkurap. Namun sesekali Titin tidur dengan posisi miring. *
Dinas Kesehatan Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) harus putar otak untuk mengevakuasi Titi Wati (37) ke RSUD Doris Sylvanus. Sebab, dengan berat badan sekitar 350 Kg, Titi tidak bisa dikeluarkan dari rumahnya di Palangkaraya.
"Untuk evakuasi ke rumah sakit, harus membongkar pintu atau lewat jendela. Itu kalau diizinkan keluarga," ujar Kepala Dinas Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng), dr Suyuti Syamsul, Selasa (8/1) seperti dilansir detik.
Kesimpulan itu diambil setelah tim Dinas Kesehatan melakukan survei ke rumah Titi pada Senin (7/1). Dari survei awal itu, petugas kaget dengan kondisi badan Titi yang sudah sangat lebar. "Tiga tahun lalu, ia keluar pintu saja harus memiringkan badan. Kalau sekarang, perkiraan saya mungkin lebar badannya bisa 1 meteran," ujar Suyuti.
Sementara untuk mengangkatnya, pihak RS akan menyiapkan forklift. “Beban maksimal 1 ton, jadi saya kira kuat. Untuk membawanya ke RS, ambulans biasa tidak bisa. Jadi rencananya pakai truk pemadam kebakaran atau pikap. Dengan kondisi seperti ini, saya harap semua maklum," kata Wakil Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya, Theodorus Sapta Atmadja, setelah menjenguk Titi di rumahnya, Selasa (8/1) seperti dikutip vivanews.
Titi sendiri hanya bisa pasrah menghadapi berat badannya yang tak normal. Wanita yang berbobot 350 Kg, mengaku tak ada biaya untuk mengobati berat badannya. Dengan bobot ratusan kilogram, wanita yang akrab disapa Titin beberapa kali mengalami kesulitan saat melakukan aktivitas keseharian hidupnya. Bahkan tidur pun Titin mengalami kesulitan.
Menurutnya, saat disambangi pihak Pemprov Kalteng, dirinya ditawari operasi potong usus. Mendengar itu, Titin mengaku ngilu dan takut. Namun, setelah berdiskusi dengan tim dokter dan keluarganya, Titin mengaku siap dioperasi jika suami mengizinkan.
"Seandainya suami setuju saya dioperasi, ya sudah saya siap dioperasi meski dengarnya juga tadi ngeri, takut," ungkapnya.
Selama ini keseharian Titin hanya berbaring di lantai ruang tamu. Wanita asal Palangkaraya, Kalteng ini mengaku mengalami kesulitan menjalani aktivitas sehari-harinya karena masalah berat badannya.
Mandi hingga buang air besar dijalani dari atas tempat dia berbaring. "Kalau mandi, dimandiin anak pakai selang, diguyur dari atas sampai bawah terus digosok juga sama anak kadang juga sama suami kalau di rumah," ungkap Titin.
Untuk BAB, Titin, bercerita keluarga punya pispot khusus untuk dirinya. Aktivitas yang dia lakukan semuanya berada di ruang tamu.
"BAB juga di sini (ruang tamu). Ada pispot gitu untuk saya buang air," ungkapnya. Sedangkan untuk tidur, Titin mengaku hanya bisa 1 posisi saja yaitu tengkurap. Namun sesekali Titin tidur dengan posisi miring. *
1
Komentar