Densel Keluhkan Kekurangan TPSS
Selain diperlukan pembuatan TPSS, warga juga meminta petugas swakelola sampai di titik yang sebelumnya dilayani truk angkutan pinggir jalan.
DLHK Stop Pengangkutan Sampah Pinggir Jalan
DENPASAR, NusaBali
Pasca pengangkutan sampah pinggir jalan distop Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Camat Denpasar Selatan (Densel) banyak mendapat keluhan dari warga karena kurang adanya persediaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di beberapa titik di kawasan Denpasar Selatan.
Wilayah yang paling urgent membutuhkan TPSS yakni Sanur dan seputaran Taman Pancing, Desa Pemogan Denpasar Selatan. Dengan distopnya pengangkutan sampah pinggir jalan, otomatis warga kebingungan membuang sampah apalagi beberapa swakelola tidak menjangkau kawasan yang sebelumnya diangkut langsung oleh truk DLHK.
Camat Denpasar Selatan, I Wayan Budha saat dikonfirmasi, Rabu (9/1) mengaku banyak mendapat keluhan agar disediakan TPSS. Selain diperlukan pembuatan TPSS, warga juga meminta petugas swakelola sampai di titik yang sebelumnya dilayani truk angkutan pinggir jalan. Jika tidak maka dipastikan sampah rumah tangga akan menumpuk. "Iya banyak warga mengeluh seperti itu, jadi mereka bingung setelah distop terutama di Kelurahan Sanur dan Daerah Pemogan," ungkapnya.
Selain keluhan kurang TPSS, warga juga dikatakan mengeluh karena terlambatnya petugas pengangkut sampah di TPSS. Sebab, selama ini keterlambatan pengangkutan yang sudah terjadi hampir satu bulan itu membuat sampah meluber dan bau tidak sedap. "Warga juga keluhkan kelambanan pengangkutan. Tapi kami sudah koordinasi, katanya segera ditindaklanjuti," terang Budha.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis LHK Kota Denpasar, I Ketut Wisada tidak menyangkal soal itu. Sejak ditetapkannya pemberhentian pengangkutan sampah di pinggir jalan dengan tujuan pemanfaatan swakelola, banyak kendala yang dihadapi pihaknya, salah satunya mencarikan solusi penambahan TPSS. Ada beberapa titik termasuk Kelurahan Sanur dan Pemogan yang memerlukan TPSS.
Kendala yang dihadapi dalam penyediaan TPSS tersebut ada pada lahan. Sebab, Pemkot Denpasar sudah tidak memiliki lahan lagi untuk proses tersebut. Kata Wisada, pembuatan TPSS dipastikan akan membutuhkan tanah cukup luas, jika warga ada yang ingin membebaskan lahannya atau menjual lahan, pihaknya mengaku akan menganggarkan untuk pembelian tanah tersebut. "Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak desa jika ada yang mau menjual lahan kami coba akan menganggarkannya," ujarnya.
Dengan kondisi itu, Wisada mengaku hanya memiliki solusi untuk menyiapkan kontainer setiap hari untuk mengangkut sampah tersebut. Apalagi, ada delapan lebih lokasi yang belum terjamah oleh petugas swakelola. "Diantaranya itu ada di Padangsambian, daerah Kebo Iwa, Peguyangan, Penatih, Siulan, Hayam Wuruk, Kelurahan Sanur, dan Wilayah Pemogan," jelasnya. *mi
1
Komentar