Jaksa Kasus Ahok Pimpin Kejari Denpasar
Jehezkiel Devy Sudarso resmi menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Denpasar menggantikan pejabat sebelumnya, Sila H Pulungan yang mendapat promosi sebagai Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Sumatera Selatan.
DENPASAR, NusaBali
Sudarso merupakan salah satu jaksa kasus penistaan agama dengan terdakwa mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Serah terima Kajari Denpasar yang baru ini dipimpin Kajati Bali, Amir Yanto di Aula Kejati Bali di Jalan Letda Tantular, Denpasar pada Rabu (9/1). Sudarso asal Surabaya, Jawa Timur (Jatim) yang berpangkat Jaksa Utama Pratama (IV/b) ini sebelumnya menjabat sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Sulawesi Utara.
Nama jaksa berusia 50 tahun ini mulai bersinar saat ditunjuk menjadi Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus Ahok. Setelah kasus ini selesai pada Mei 2017, ia mendapat promosi sebagai Asintel di Kejati Sulawesi Utara. Selanjutnya, pada 7 Desember 2018 lalu, keluar SK mutasi dari Kejagung yang menunjuk Sudarso sebagai Kajari Denpasar.
Ditemui di sela-sela acara sertijab, Sudarso mengatakan akan segera melakukan evaluasi terkait apa saja yang sudah dilakukan pejabat lama. Ia berjanji akan melakukan yang terbaik dari pimpinan sebelumnya. “Yang pasti akan kami lakukan dulu evaluasi ke dalam,” tegasnya.
Namun Sudarso tidak mau membeber evaluasi yang dimaksud. Ia hanya menegaskan akan membuat Kejari Denpasar lebih baik ke depannya dari segi pelayanan dan profesionalisme. “Target kedepannya semoga Kejari lebih baik lagi,” pungkas Sudarso.
Sementara itu, Kajari Denpasar yang lama, Sila H Pulungan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak selama dirinya menjabat Kajari Denpasar. Termasuk dukungan yang selama ini diberikan pihak media. “Saya ucapkan terima kasih atas dukungan selama ini,” ujarnya.
Selama menjabat sebagai Kajari Denpasar selama 1 tahun 3 bulan, prestasi Sila Pulungan termasuk biasa saja. Namun, ia mampu melakukan banyak perubahan di Kejari Denpasar khususnya perubahan bangunan. Kini, Kejari Denpasar merupakan salah satu Kejari percontohan di Indonesia. *rez
Serah terima Kajari Denpasar yang baru ini dipimpin Kajati Bali, Amir Yanto di Aula Kejati Bali di Jalan Letda Tantular, Denpasar pada Rabu (9/1). Sudarso asal Surabaya, Jawa Timur (Jatim) yang berpangkat Jaksa Utama Pratama (IV/b) ini sebelumnya menjabat sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Sulawesi Utara.
Nama jaksa berusia 50 tahun ini mulai bersinar saat ditunjuk menjadi Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus Ahok. Setelah kasus ini selesai pada Mei 2017, ia mendapat promosi sebagai Asintel di Kejati Sulawesi Utara. Selanjutnya, pada 7 Desember 2018 lalu, keluar SK mutasi dari Kejagung yang menunjuk Sudarso sebagai Kajari Denpasar.
Ditemui di sela-sela acara sertijab, Sudarso mengatakan akan segera melakukan evaluasi terkait apa saja yang sudah dilakukan pejabat lama. Ia berjanji akan melakukan yang terbaik dari pimpinan sebelumnya. “Yang pasti akan kami lakukan dulu evaluasi ke dalam,” tegasnya.
Namun Sudarso tidak mau membeber evaluasi yang dimaksud. Ia hanya menegaskan akan membuat Kejari Denpasar lebih baik ke depannya dari segi pelayanan dan profesionalisme. “Target kedepannya semoga Kejari lebih baik lagi,” pungkas Sudarso.
Sementara itu, Kajari Denpasar yang lama, Sila H Pulungan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak selama dirinya menjabat Kajari Denpasar. Termasuk dukungan yang selama ini diberikan pihak media. “Saya ucapkan terima kasih atas dukungan selama ini,” ujarnya.
Selama menjabat sebagai Kajari Denpasar selama 1 tahun 3 bulan, prestasi Sila Pulungan termasuk biasa saja. Namun, ia mampu melakukan banyak perubahan di Kejari Denpasar khususnya perubahan bangunan. Kini, Kejari Denpasar merupakan salah satu Kejari percontohan di Indonesia. *rez
Komentar