SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku Raih Adiwiyata
SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku meraih Adiwiyata tingkat nasional tahun 2018. Ini merupakan Adiwiyata Nasional untuk pertama kali bagi Kabupaten Bangli.
BANGLI, NusaBali
Atas capaian ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli kembali mengajukan SMPN 2 Bangli untuk merebut Adiwayata Mandiri di tahun 2019.
Kepala DLH Bangli, Ida Ayu Gede Yudhi Sutha, mengatakan pada tahun 2018 mengajukan lima sekolah untuk lomba Adiwiyata. Hanya SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku yang berhasil meraih penghargaann nasional. Menurut Dayu Yudhi, sekolah adiwiyata tingkat nasional harus melalui tahapan di kabupaten dan provinsi. Ada 12 sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten yang diseleksi. “Dari jumlah tersebut akhirnya lima sekolah yang dinilai untuk Adiwitaya nasional. Akhirnya SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku ditetapkan meraih Adiwiyata,” jelas Dayu Yudhi, Rabu (9/1).
Di tahun 2019 ini, DLH Bangli kembali mengajukan sejumlah sekolah termasuk SMPN 2 Bangli untuk bersaing memperoleh Adiwiyata mandiri. “Ada tingkatannya, Adiwiyata nasional kemudian Adiwiyata mandiri. SMPN 2 Bangli diajukan untuk Adiwiyata mandiri,” ujarnya. Dayu Yudhi mencontohkan di tahun 2018 ada dua SMP, dua SD, dan satu SMA diusulkan calon sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Ditegaskan, banyak hal yang menjadi point penilaian untuk sekolah Adiwiyata. Seperti kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, pengeloaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Masing-masing poin ada penjabaranya dan harus dipenuhi oleh sekolah. Contoh untuk kurikulum, menghasilkan karya nyata berkaitan pelestarian fungsi lingkungan hidup, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan ligkungan hidup. Menerapkan pengetahuan lingkungan hidup yang diperoleh untuk memecahkan masalah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya. Dayu Yudhi berharap tahun ini kembali bisa persembahkan prestasi. *es
Kepala DLH Bangli, Ida Ayu Gede Yudhi Sutha, mengatakan pada tahun 2018 mengajukan lima sekolah untuk lomba Adiwiyata. Hanya SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku yang berhasil meraih penghargaann nasional. Menurut Dayu Yudhi, sekolah adiwiyata tingkat nasional harus melalui tahapan di kabupaten dan provinsi. Ada 12 sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten yang diseleksi. “Dari jumlah tersebut akhirnya lima sekolah yang dinilai untuk Adiwitaya nasional. Akhirnya SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku ditetapkan meraih Adiwiyata,” jelas Dayu Yudhi, Rabu (9/1).
Di tahun 2019 ini, DLH Bangli kembali mengajukan sejumlah sekolah termasuk SMPN 2 Bangli untuk bersaing memperoleh Adiwiyata mandiri. “Ada tingkatannya, Adiwiyata nasional kemudian Adiwiyata mandiri. SMPN 2 Bangli diajukan untuk Adiwiyata mandiri,” ujarnya. Dayu Yudhi mencontohkan di tahun 2018 ada dua SMP, dua SD, dan satu SMA diusulkan calon sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Ditegaskan, banyak hal yang menjadi point penilaian untuk sekolah Adiwiyata. Seperti kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, pengeloaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Masing-masing poin ada penjabaranya dan harus dipenuhi oleh sekolah. Contoh untuk kurikulum, menghasilkan karya nyata berkaitan pelestarian fungsi lingkungan hidup, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan ligkungan hidup. Menerapkan pengetahuan lingkungan hidup yang diperoleh untuk memecahkan masalah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya. Dayu Yudhi berharap tahun ini kembali bisa persembahkan prestasi. *es
Komentar