Megawati Sindir Politisi Kutu Loncat
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri membanggakan kader partainya yang loyal.
Ketum PDIP Minta Jokowi Bikin Badan Riset dan Inovasi Nasional
JAKARTA, NusaBali
Presiden ke-5 RI 2001-2004 ini pun sindir para politisi kutu loncat, yang kerap berpindah parpol untuk tujuan kekuasaan pribadi. Hal ini disampaikan Megawati dalam pidato politiknya saat HUT ke-46 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1). Megawati lalu berbicara soal parpol yang asal comot caleg agar mendapatkan kursi di parlemen. Main comot ini tidak berlaku di PDIP. "Tidak menerapkan asal comot caleg, apalagi dari partai lain. Tidak mencomot tokoh pendongkrak," sebut Megawati dilansir detikcom.
Mega menyatakan, partainya memang terbuka untuk siapa saja. Namun, setiap orang yang ingin menjadi kader PDIP harus berideologi Pancasila. "Pintu PDIP selalu selalu terbuka bagi siapa yang siap dan berani ditugaskan sebagai penjaga Pancasila, the guardian of Pancasila," tuturnya. "Tapi, saya tidak ingin partai ini diisi oleh kader karbitan atau orang yang mendadak jadi kader saat Pemilu. Mengaku kader, tapi jika tidak direkomendasikan atau tidak dipilih, lalu loncat ke partai lain," lanjut Mega.
PDIP, kata Mega, bukan kendaraan loncatan bagi yang mengejar kekuasaan. Mega lalu menyindir politisi yang berpindah partai karena mengejar jabatan yang lebih tinggi. "Beberapa terjadi di PDIP, tapi kami tidak berkecil hati kehilangan politisi pragmatis. Itu seleksi alam ideologi. Seleksi alam ideologi akan memilah mana yang kader dan bukan kader. Yang mementingkan kelompoknya, akan menyingkir atau tersingkir dari PDIP."
Pada bagian lain, Mega meminta Presiden Jokowi membangun Badan Riset dan Inovasi Nasional. Alasannya, konsep pembangunan nasional membutuhkan riset, teknologi, dan inovasi. “Cara satu-satunya dengan membumikan Pancasila dalam politik pembangunan dengan baik, terukur, mencakup segala aspek. Saya tegaskan dan saya tugaskan, terutama kader partai di legislatif, eksekutif, agar menjalankan visi misi pembangunan yang disusun partai," tandas Mega dalam pidato politik di acara HUT PDIP yang dihadiri langsung Presiden Jokowi tersebut.
Menurut Mega, visi misi pembangunan itu sudah disusun dalam Rakernas PDIP, Februari 2018, yang diberi nama 'Pembangunan Nasional Berdiri di Atas Kaki Sendiri' (Berdikari). “Inilah konsep pembangunan membumikan Pancasila dalam bidang kehidupan maupun mental. Konsep ini cetak biru Indonesia menjadi negara industri maju, rakyat sebagai subjek pembangunan nasional," katanya.
"Dengan demikian, jelas terutama bagi Bapak Presiden, saya memohon, jelas dibutuhkan badan riset dan inovasi nasional yang hasil kerjanya harus jadi landasan keputusan program pembangunan. Saya tidak akan pernah bosan mengingatkan bahwa tak ada satu negara pun dapat menjadi negara maju tanpa mengedepankan riset, pengetahuan, dan teknologi. Ini yang sedang kami perjuangakan bersama Pak Jokowi," imbuh putri sulung mendiang Presiden pertama RI Soekarno ini.
Mega menyebut bangsa Indonesia membutuhkan riset, teknologi, dan inovasi su-paya menjadi negara besar. Mega yakin badan tersebut bisa terwujud jika PDIP dan Jokowi menang Pemilu 2019. "Saya tidak bosan untuk mengingatkan, tidak ada negara maju jika kita tidak mengembangkan riset, teknologi, serta inovasi. Ini yang kami perjuangkan bersama, Pak Jokowi. Jika PDIP menang dan Pak Jokowi menang sebagai Presiden pada Pemilu 17 April 2019, kalian siap?" katanya kepada kader PDIP.
Sementara itu, Presiden Jokowi memuji Megawati saat hadir di acara HUT PDIP kemarin. "PDIP bersyukur mempunyai Ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Bersyu-kur. Ketua Umum PDI Perjuangan dan Presiden ke-5 Republik Indonesia, figur yang berkeyakinan politik, figur yang berkeyakinan ideologi, figur yang berkeya-kinan Pancasila yang sangat, sangat, sangat, sangat, sangat kuat," puji Jokowi dalam pidatonya di acara tersebut.
Jokowi memuji Mega sebagai tokoh bangsa yang memiliki ideologi Pancasila sa-ngat kuat. Jokowi pun mengajak kader PDIP meneladani sikap Mega. "Pemikir-an, ucapan, dan tindakannya selalu begitu membekas dalam diri kita semua. Keberaniannya, ketulusannya, konsistensinya selalu jadi teladan bagi kita semua, kader PDIP," tandas Capres incumbent yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI ke Pilpres 2019 ini.
Jokowi juga mengajak kader PDIP selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dia menyerukan Indonesia menjadi bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri. "Selalu saya sampaikan di mana-mana bahwa aset terbesar kita adalah kerukunan, persatuan. Oleh sebab itu, kita tak boleh berhenti bergerak, kita harus gotong-royong memperkuat persatuan, membumikan Pancasila, bergerak bersama-sama agar Indonesia adil, makmur, dan sejahtera," kata Jokowi. "Kita semuanya harus bersama-sama mewujudkan Indonesia yang Berdikari, yang berkepribadian, dan berdiri sama tinggi dengan bangsa lain di dunia," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 ini. *
Komentar