PDAM Klaim Proyek Galian Utamakan Keselamatan Warga
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Gianyar mengklaim setiap proyek galian maupun pemeliharaan jaringan mengutamakan safety (keselamatan) pekerja dan pengguna jalan.
GIANYAR, NusaBali
Klaim ini termasuk galian pemeliharaan Distrik Meter Area (DMA) di Banjar Dentiyis, Desa Batuan, selatan SPBU jalan raya Sakah-Batuan. Galian ini diduga jadi pemicu lakalantas.
Direktur Teknik PDAM Gianyar I Wayan Suastika mengaku, keamanan sesuai standar, serta sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait mengenai kronologis kejadian. "Kami tetap perhatikan keselamatan sesuai standarisasi PU. Dengan memasang tripod (rambu segitiga merah), police line dan papan informasi bahwa ada galian. Standar ini sudah diterapkan sejak tahun 2006. Kami sudah atensi baik pekerja maupun pengguna jalan," jelasnya.
Mengenai kejadian laka lantas mobil vs motor adu jangkrik itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian. "Iinformasinya itu OC (out of control, Red). Sedangkan rambu sudah jelas," ucap Suastika didampingi Dewan Pengawas Drs I Gusti Putu Ngurah Rawan. Ia berharap PDAM tetap bisa melakukan penggalian karena sudah menjadi bagian dari peningkatan layanan. "Dalam pembangunan DMA itu kami lakukan secara bertahap sejak tahun 2016. Sampai sekarang sudah terbangun 130 unit, dari 180 yang direncanakan," jelasnya. Kata dia, kegiatan PDAM tidak bisa lepas dari galian di jalan raya. Dari segi waktu pengerjaan, pihaknya memastikan berkisar antara 3- 4 hari. "Ada pengawasan melekat di setiap galian, agar semaksimal mungkin dipercepat. Dengan pihak rekanan selalu selalu koordinasi," jelasnya.
Ditambahkan Suastika, tahun 2019 ini pihaknya punya program lanjutan. Berupa pembangunan interkoneksi 43 unit, Steptes 48 kali, pembangunan zona DMA 33 titik di 7 kecamatan, dan sejumlah pemasangan teknis lainnya. Maka dari itu, ada potensi beberapa galian akan tetap dilakukan. "Juga ada penyempurnaan rehabilitasi jaringan sepanjang 7,7 kilometer di wilayah Gianyar, Blahbatuh, Sukawati dan Ubud. Karena banyak jaringan kita perlu kita rehab/ganti," ujarnya.*nvi
Direktur Teknik PDAM Gianyar I Wayan Suastika mengaku, keamanan sesuai standar, serta sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait mengenai kronologis kejadian. "Kami tetap perhatikan keselamatan sesuai standarisasi PU. Dengan memasang tripod (rambu segitiga merah), police line dan papan informasi bahwa ada galian. Standar ini sudah diterapkan sejak tahun 2006. Kami sudah atensi baik pekerja maupun pengguna jalan," jelasnya.
Mengenai kejadian laka lantas mobil vs motor adu jangkrik itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian. "Iinformasinya itu OC (out of control, Red). Sedangkan rambu sudah jelas," ucap Suastika didampingi Dewan Pengawas Drs I Gusti Putu Ngurah Rawan. Ia berharap PDAM tetap bisa melakukan penggalian karena sudah menjadi bagian dari peningkatan layanan. "Dalam pembangunan DMA itu kami lakukan secara bertahap sejak tahun 2016. Sampai sekarang sudah terbangun 130 unit, dari 180 yang direncanakan," jelasnya. Kata dia, kegiatan PDAM tidak bisa lepas dari galian di jalan raya. Dari segi waktu pengerjaan, pihaknya memastikan berkisar antara 3- 4 hari. "Ada pengawasan melekat di setiap galian, agar semaksimal mungkin dipercepat. Dengan pihak rekanan selalu selalu koordinasi," jelasnya.
Ditambahkan Suastika, tahun 2019 ini pihaknya punya program lanjutan. Berupa pembangunan interkoneksi 43 unit, Steptes 48 kali, pembangunan zona DMA 33 titik di 7 kecamatan, dan sejumlah pemasangan teknis lainnya. Maka dari itu, ada potensi beberapa galian akan tetap dilakukan. "Juga ada penyempurnaan rehabilitasi jaringan sepanjang 7,7 kilometer di wilayah Gianyar, Blahbatuh, Sukawati dan Ubud. Karena banyak jaringan kita perlu kita rehab/ganti," ujarnya.*nvi
1
Komentar