Atap Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai Bocor
Hujan deras yang nyaris mengguyur seluruh wilayah di Bali pada, Sabtu (12/1) sekitar pukul 15.00 Wita memberikan dampak cukup serius.
Plafon Jatuh, Air Hujan Meluber Masuk
MANGUPURA, NusaBali
Salah satunya adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. Atap terminal domestik bandara bocor dan plafonnya runtuh. Air hujan juga masuk ke dalam ruangan. Beruntung, tidak ada korban terkena serpihan plafon. Petugas Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola langsung melakukan tindakan penanganan. Sementara, aktivitas penerbangan sama sekali tidak terganggu.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi selama satu jam pada, Sabtu kemarin mulai pukul 15.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Akibatnya menimbulkan kebocoran di area kedatangan domestik. Plafon di area koridor terminal juga runtuh. "Tidak ada korban terkena jatuhnya plafon," kata Yanus yang dikonfirmasi, Sabtu malam.
Diungkapkan Yanus, kebocoran dan ambruknya plafon serta tergenang air di beberapa titik di Bandara Ngurah Rai tidak menyebabkan aktivitas penerbangan terganggu. Diakuinya, plafon yang ambruk merupakan bangunan yang dirancang sebagai bangunan temporary (sementara). Untuk itu, ke depannya akan dilakukan penyesuaian terhadap pembangunan secara permanen sesuai dengan masterplan pembangunan Bandara yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Cuaca kemarin memang dikategorikan ekstrim. Meski begitu, aktivitas tetap normal seperti biasanya. Baik aktivitas pengguna jasa angkutan udara maupun pesawat," urainya.
Pasca ambruknya plafon, pihaknya langsung melakukan penanganan dengan mengerahkan sejumlah petugas kebersihan untuk membersihkan area terdampak. Bahkan, genangan air yang ditimbulkan kebocoran langsung dikuras oleh petugas. Begitu juga dengan plafon yang ambruk langsung dilakukan perbaikan. *dar
MANGUPURA, NusaBali
Salah satunya adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung. Atap terminal domestik bandara bocor dan plafonnya runtuh. Air hujan juga masuk ke dalam ruangan. Beruntung, tidak ada korban terkena serpihan plafon. Petugas Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola langsung melakukan tindakan penanganan. Sementara, aktivitas penerbangan sama sekali tidak terganggu.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi selama satu jam pada, Sabtu kemarin mulai pukul 15.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Akibatnya menimbulkan kebocoran di area kedatangan domestik. Plafon di area koridor terminal juga runtuh. "Tidak ada korban terkena jatuhnya plafon," kata Yanus yang dikonfirmasi, Sabtu malam.
Diungkapkan Yanus, kebocoran dan ambruknya plafon serta tergenang air di beberapa titik di Bandara Ngurah Rai tidak menyebabkan aktivitas penerbangan terganggu. Diakuinya, plafon yang ambruk merupakan bangunan yang dirancang sebagai bangunan temporary (sementara). Untuk itu, ke depannya akan dilakukan penyesuaian terhadap pembangunan secara permanen sesuai dengan masterplan pembangunan Bandara yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Cuaca kemarin memang dikategorikan ekstrim. Meski begitu, aktivitas tetap normal seperti biasanya. Baik aktivitas pengguna jasa angkutan udara maupun pesawat," urainya.
Pasca ambruknya plafon, pihaknya langsung melakukan penanganan dengan mengerahkan sejumlah petugas kebersihan untuk membersihkan area terdampak. Bahkan, genangan air yang ditimbulkan kebocoran langsung dikuras oleh petugas. Begitu juga dengan plafon yang ambruk langsung dilakukan perbaikan. *dar
Komentar