400 STT Dianggarkan Rp 1,4 M
Bagi yang tidak membuat ogoh-ogoh, mereka bisa mencairkan dana tersebut untuk kegiatan lainnya seperti melaksanakan pesantian dan pelatihan yang bersifat ekonomi kreatif.
Masing-masing Rp 3,5 Juta Bisa untuk Bikin Ogoh-ogoh
DENPASAR,NusaBali
Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar menganggarkan Rp 1.400.000.000 atau Rp 1,4 miliar untuk ekonomi kreatif dan pelestarian kreatifitas pemuda yang tergabung dalam Sekaa Teruna Teruni (STT) dan kelompok pemuda di seluruh Kota Denpasar. Masing-masing kelompok pertahunnya mendapatkan anggaran Rp 3.500.000 (Rp 3,5 juta) yang dapat dicairkan melalui pengajuan proposal.
Kadisbud Kota Denpasar I Gusti Ngurah Mataram saat dikonfirmasi, Minggu (13/1) mengungkapkan, pihaknya memberikan anggaran khusus kepada 400 STT dan kelompok pemuda seluruh Kota Denpasar. Anggaran tersebut diambil dari dana induk Anggaran Perubahan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar. Setiap kelompok dianggarkan Rp 3,5 juta untuk digunakan pengembangan kreatifitas.
Dana tersebut bisa diambil kapan saja dalam satu tahun sesuai keperluan mereka dengan mengajukan program kegiatan yang akan dilakukan. Masing-masing kelompok bisa juga menggunakan dana tersebut untuk pembuatan ogoh-ogoh, ataupun terkait pengembangan SDM. "Kita memang anggarkan khusus sudah masuk dalam APBD induk," ungkap Ngurah Mataram.
Lanjutnya, bagi STT yang tidak membuat kegiatan ogoh-ogoh, mereka bisa mencairkan dana dengan kegiatan lainnya seperti melaksanakan pesantian dan pelatihan. "Itu menurut proposal yang mereka ajukan. Kegiatannya bisa apa saja yang penting dalam lingkup ekonomi kreatif," imbuhnya.
Ngurah Mataram mengungkapkan, hingga saat ini belum ada perencanaan kenaikan anggaran lagi. Sebab, kelompok pemuda yang dianggarkan cukup banyak. Jika ingin menaikkan anggaran, dengan ratusan kelompok pihaknya masih akan melakukan kajian dan diskusi yang matang. Sebab keputusan tersebut menurut Walikota Denpasar.
Namun, pihaknya memberikan persyaratan bagi yang menerima, jika mereka menuruti aturan yang ada, kemungkinan anggaran tersebut akan dinaikkan. Sebab, saat ini kelompok pemuda atau STT ada yang melanggar aturan yang ditentukan pemerintah, sehingga pemerintah masih berpikir untuk menaikkan anggaran. "Ya kalau pemuda mau nurutin aturan bisa saja pak wali menaikkan anggaran. Soalnya saat ini ada kelompok pemuda atau STT yang disuruh jangan pakai styrofoam masih saja menggunakannya dalam pembuatan ogoh-ogoh. Begitu juga pemakaian sound system. Kan itu masuk juga dalam pembahasan," jelasnya.
Ngurah Mataram berharap kedepan STT di Kota Denpasar mampu meningkatkan kreatifitas dan tentunya kegiatan mereka harus berlandaskan aturan. Selain mereka aman, masyarakat juga nyaman menjalankan kegiatan. "Ya harapannya pemuda agar terus berkreatifitas kita tidak akan menghalangi mereka, bahkan kita mendukung pengembangan kreatifitas mereka," katanya. *mi
1
Komentar