Cari Janur di Pohon Kelapa, Jatuh Hingga Kaki Patah
Nasib apes menimpa I Nengah Jasma, 50, warga Banjar/Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Saat mencari janur di pohon kelapa, dia terjatuh dari ketinggian 15 meter hingga kaki kanannya patah di Banjar/Desa Sanda, Kecamatan Pupuan pada Minggu (13/1). Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.
Informasi yang dihimpun, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 10.55 Wita. Saat itu Jasma sedang memetik pohon kelapa di tegalan milik I Wayan Suija yang notabene besannya sendiri. Saat korban mencari janur dilihat oleh saksi Ni Luh Gede Riandani, 30, dan Ni Ketut Warsini, 36. Tiba-tiba saja saksi melihat ada benda jatuh warna hitam bersama dengan janur yang dikira buah kelapa. Saksi melihat di atas pohon kelapa didapati Jasma tidak ada.
Mereka berdua pun langsung berlari menuju pohon kelapa yang dipanjat Jasma. Didapati Jasma sudah meringis kesakitan dalam kondisi tertelungkup karena kaki kanannya luka dan patah. Saksi pun langsung membawa Jasma ke Puskesmas Pupuan untuk diberikan penanganan.
Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. Korban Jasma yang kesehariannya memang tukang panjat pohon kelapa, kakinya patah karena jatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian 15 meter. “Sesuai pengakuan korban, korban jatuh karena pelepah kelapa yang dipegang saat turun dari pohon, terlepas,” ungkapnya.
Dikatakan meski korban Jasma patah kaki kanan dia pingsan, kondisinya sadar dan masing bisa bercakap-cakap. “Selain patah kaki kanan korban juga mengeluhkan tulang rusuk sebelah kanan sakit sehingga setelah sempat diberikan perawatan di Puskesmas Pupuan dirujuk ke BRSUD Tabanan,” tandas AKP Mahendra. *de
Saat mencari janur di pohon kelapa, dia terjatuh dari ketinggian 15 meter hingga kaki kanannya patah di Banjar/Desa Sanda, Kecamatan Pupuan pada Minggu (13/1). Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan.
Informasi yang dihimpun, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 10.55 Wita. Saat itu Jasma sedang memetik pohon kelapa di tegalan milik I Wayan Suija yang notabene besannya sendiri. Saat korban mencari janur dilihat oleh saksi Ni Luh Gede Riandani, 30, dan Ni Ketut Warsini, 36. Tiba-tiba saja saksi melihat ada benda jatuh warna hitam bersama dengan janur yang dikira buah kelapa. Saksi melihat di atas pohon kelapa didapati Jasma tidak ada.
Mereka berdua pun langsung berlari menuju pohon kelapa yang dipanjat Jasma. Didapati Jasma sudah meringis kesakitan dalam kondisi tertelungkup karena kaki kanannya luka dan patah. Saksi pun langsung membawa Jasma ke Puskesmas Pupuan untuk diberikan penanganan.
Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. Korban Jasma yang kesehariannya memang tukang panjat pohon kelapa, kakinya patah karena jatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian 15 meter. “Sesuai pengakuan korban, korban jatuh karena pelepah kelapa yang dipegang saat turun dari pohon, terlepas,” ungkapnya.
Dikatakan meski korban Jasma patah kaki kanan dia pingsan, kondisinya sadar dan masing bisa bercakap-cakap. “Selain patah kaki kanan korban juga mengeluhkan tulang rusuk sebelah kanan sakit sehingga setelah sempat diberikan perawatan di Puskesmas Pupuan dirujuk ke BRSUD Tabanan,” tandas AKP Mahendra. *de
Komentar