Bali Optimis Loloskan Pejudo di 16 Nomor PON
Beberapa pejudo Bali sudah menembus peringkat 8 besar. Namun belum jelas soal wacana regulasi 1 daerah hanya boleh mengirim 1 pejudo di tiap nomor.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali optimistis mampu meloloskan atlet di 16 kelas yang dipertandingkan di PON Papua. Sebab, cabor judo tidak lagi ada istilah Pra PON, melainkan bergantung Kejurnas Senior selama empat tahun. Kejurnas tersebut sebagai ajang pengumpulan poin untuk memastikan tiket lolos PON.
Meskipun belum pasti siapa saja yang berhasil mengantongi lolos PON, namun PJSI Bali sangat yakin mampu meloloskan judoka sebanyak mungkin. Termasuk meloloskan judokanya di semua nomor yang dipertandingkan dalam hal ini 16 kelas/kategori.
"Sejak PON 2004 cabor Judo sudah tidak pergunakan sistem Pra PON. Jadi penilainnya berdasarkan seri, kalo kejurnas seri utama, bisa 4-5 pertandingan untuk bisa peroleh poin 8 besar," ucap Ketua Harian PJSI Bali, Nengah Sudiartha, Selasa (15/1).
Kata Sudiarta, di masing-masing kelas nanti dicari judoka peringkat 1-8. Itu artinya di PON sudah ada 8 judoka di masing-masing kelas. "Yang jelas penentuan peringkat itu selama 4 tahun. Makanya usai PON Jabar 2016 lalu, begitu ada Kejurnas Senior sudah mulai pencarian poin dalam penentuan peringkat. Makanya setiap Kejurnas, judo selalu membutuhkan anggaran yang cukup banyak," terang Sudiartha.
Karena sistemnya lewat Kejurnas selama 4 tahun penuh, di Kejurnas tanggal 22-24 Februari, dengan tajuk Kejurnas Senior dan Junior di GOR Basket Kertajaya Surabaya, PJSI Bali kirim senior full team 16 kelas. Sementara untuk kategori junior disesuaikan dengan anggaran yang ada. "Ini cabor judo murni pergunakan sistem peringkat nasional, dinilai selama 4 tahun," tandas Sudiarta. Sudiarta mengakui sampai saat ini sudah banyak judoka Bali yang masuk 8 besar.
Namun soal wacana regulasi 1 kelas hanya mengirim satu judoka saja atau dibebaskan, belum bisa ditanggapi lebih lanjut "Nanti usai Kejurnas baru saya sampaikan itu. Soal wacana pembatasan atlet mengutus lebih dari 1 judoka di setiap kelasnya. Meskipun telah mengantongi tiket PON," papar Sudiartha.
Yang jelas PJSI Bali target lolos PON sebanyak-banyaknya dulu. Baru kemudian ada seleksi lagi. Terutama di 1 kelas yang meloloskan banyak judoka asal Bali. "Dulu waktu PON Jabar kita ada all Bali final. Kedua-duanya lolos final. Saat ini memang ada wacana 1 daerah dibatasi soal 1 kelas meloloskan lebih dari 1 judoka. Sehingga tidak bisa ada all final lagi. Tapi kepastian itu baru disampaikan ketika event Kejurnas berakhir," jelas Sudiartha.*dek
1
Komentar