Vigit Jadi Tersangka Mafia Bola
Satgas Anti Mafia Bola kembali menetapkan tersangka baru atas dugaan kasus match-fixing di sepakbola Indonesia.
JAKARTA, NusaBali
Kali ini giliran Vigit Waluyo yang ditetapkan. Penetapan mantan manajer klub Liga Indonesia era 1990an, Gelora Dewata, tersebut setelah Satgas Anti Mafia Bola, mendalami laporan serta bukti-bukti yang ada. Vigit disebutkan mengalirkan dana kepada Dwi Irianto sebesar Rp115 juta.
Dana tersebut dikasih agar memudahkan jalan PS Mojokerto Putra naik kasta dari Liga 3 ke Liga 2. Hal tersebut yang membuat Vigit dijadikan tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola.
"Bahwa kasus dari pada perkara antara yang dilaporkan adalah Pak Vigit Waluyo (VW), pada malam ini (Senin malam) sudah melakukan gelar perkara," kata ketua tim media Satgas Anti Mafia Bola Kombes Argo Yuwono dikutip Goal. "Mekanisme gelar sudah menaikkan VW menjadi tersangka dalam kasus PS Mojokerto Putra," tambah pria berusia 50 tahun tersebut.
Sebelumnya, Vigit juga sudah mendapat hukuman dari Komite Disiplin PSSI. Ia dilarang beraktifitas di lingkungkan sepakbola tanah air karena terlibat match-fixing. Sejauh ini Satgas Anti Mafia Bola sudah menetapkan enam orang tersangka. Selain Vigit ada komite eksekutif (Exco) PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota komite wasit Priyanto, Anik Yuni Artika Sari, anggota nonaktif komite disiplin (Komdis) PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, dan wasit Nurul Safarid.
Sementara itu terkait pengaturan skor, PSSI melakukan pertemuan dengan AFC di Hotel Sultan, Senayan, Selasa (15/1). Hadir dalam pertemuan tersebut selain Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa, dan perwakilan AFC, Mohammad Yazid Bin Zakaria, bidang Integrity Executive Legal Affairs. Kemudian menyusul dari APPI dan pihak Kepolisian RI.
Dalam pertemuan itu, AFC memberi saran tentang langkah pembentukan Komite Adhoc Integrity yang menjadi cikal bakal berdirinya departemen khusus yang berada di bawah kesekjenan PSSI untuk menangani berbagai kasus integritas sepak bola Tanah Air. Rencananya, departemen khusus itu bakal terbentuk pada 2020.
"Ini tindak lanjut dari yang pernah dibicarakan PSSI sebelumnya, bahwa di awal tahun sebelum kongres kami akan mengundang FIFA dan AFC untuk bisa membantu kami membuat framework mengenai Komite Adhoc Integrity," kata Tisha.*
Komentar