Dosen Paramadina Sorot 73 Kata 'Akan'
Saat Pidato Kebangsaan Prabowo
JAKARTA, NusaBali
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyoroti penggunaan kata 'akan' dalam pidato kebangsaan 'Indonesia Menang' Prabowo Subianto. Menurut dia, tidak seharusnya Prabowo terlalu banyak menggunakan kata 'akan' dalam menyampaikan visi-misinya.
"Prabowo membutuhkan lebih dari sekadar penggunaan 'akan' untuk dapat mengalahkan Jokowi," ujar Hendri, kepada wartawan, Selasa (15/1). Pidato kebangsaan Prabowo itu disampaikan di Plenary Hall JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1) malam. Dalam pidato tersebut, Prabowo memaparkan visi-misi koalisinya dan mengkritik beberapa kebijakan pemerintah, dari ekonomi hingga sikap aparat negara.Menurut penghitungan Hendri, ada 73 kata 'akan' yang terselip dalam kalimat-kalimat di pidato 'Indonesia Menang' tersebut. Seharusnya, Prabowo membatasi penggunaan kata yang merujuk pada sebuah rencana itu. "Mestinya penggunaan 'akan'-nya diatur, sehingga tidak terdengar keseringan sehingga membosankan," katanya.
Di sisi lain, Hendri memaklumi banyaknya penggunaan kata 'akan' tersebut. Mengingat Prabowo bukanlah Jokowi yang merupakan petahana. "Sangat dimengerti bahwa Prabowo pasti menggunakan 'akan' karena memang penantang, tapi sangat strategis bila penggunaan 'akan' menggunakan mapping kata yang tepat," pungkas Hendri dilansir detik.com.
Terpisah Korbid Keummatan DPP Partai Golkar, TGH Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menanggapi pidato kebangsaan 'Indonesia Menang' Prabowo Subianto. Menurutnya, pemaparan visi-misi Prabowo dalam pidato sudah banyak yang dilaksanakan Presiden Joko Widodo.
"Dalam pandangan saya cukup banyak yang beliau (Prabowo) sampaikan sudah dilaksanakan, baik itu dilaksanakan sebagaimana yang disampaikan ataupun dilaksanakan dalam arti substansinya," kata TGB di Rumah TGB, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).*
1
Komentar