Untuk Mandi, Dinda 'Ngesot' Sejauh 50 Meter
Bocah Lumpuh Sejak Kecil
MAGETAN, NusaBali
Kisah Adul, bocah asal Sukabumi yang rela berangkat sekolah dengan merangkak karena disabilitas yang dialaminya mungkin masih melekat di ingatan. Namun di Magetan, kisah serupa juga terjadi.
Namanya Dinda Putri Aprilia. Usianya 7 tahun. Kondisi fisik Adul dan Dinda sedikit berbeda. Bila Adul memiliki kaki yang tidak tumbuh sempurna, maka Dinda memiliki kaki yang utuh namun lumpuh.
Menurut sang ibu, Minah, kelumpuhan yang dialami Dinda terjadi sejak usianya masih 8 bulan. Saat itu Dinda terserang demam tinggi, namun karena ketidaktahuan dan ingin menghemat biaya, keluarga hanya membawanya ke dukun pijat.
"Bukan demamnya jadi reda usai saya pijatkan, tapi malah meninggi hingga kejang-kejang dan malah mengalami kelumpuhan," terang Minah di kediamannya, Rabu (16/1).
Kini Dinda hanya tinggal bertiga dengan ibu dan kakak laki-lakinya, Siswanto (20). Siswanto pun menjadi tulang punggung keluarga sejak sang ayah, Sutopo meninggal dunia, tiga bulan lalu.
Biarpun lumpuh, Dinda tak membiarkan dirinya bergantung pada orang lain. Dalam kesehariannya, bocah berusia 7 tahun ini berupaya untuk tetap mandiri.
Minah mencontohkan saat Dinda mandi. Diakui Minah, ia tak memiliki kamar mandi sendiri sehingga mereka harus menumpang di rumah saudara yang berjarak 50 meter.
"Ngesot sendiri mau mandi tapi kalau selesai mandi saya jemput bawa kursi roda. Berangkat mandinya ndak mau saya antar dan ingin ngesot sendiri," ungkap Minah di kediamannya, Rabu (16/1) seperti dilansir detik.
Jika sang kakak Siswanto masuk kerja siang, ialah yang akan turun tangan membantu keseharian Dinda. Siswanto rutin menggendong Dinda ke kamar mandi dan mengantarnya kembali ke rumah.
Kemandirian Dinda tidak hanya ditunjukkan dari itu saja. Mulai dari berpakaian dan makan, semuanya dilakukan warga RT 17 RT 3, Desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan ini seorang diri.
"Ini mau pakai bedak sudah mandi biar wangi. Abis mandi, makan lauk tempe," tutur Dinda dengan malu-malu.
Minah pun berharap keluarganya mendapatkan bantuan kamar mandi demi memudahkan Dinda. Permintaan itu juga pernah diajukannya kepada perangkat desa sekitar setahun lalu.
"Dulu pernah saya usul ke bu lurah agar dibuatkan kamar mandi. Tapi katanya masih diusulkan," ungkap Minah. *
1
Komentar