Iwan Budianto Berjanji Kooperatif dan Taat Hukum
Kepala Staf Ketua Umum PSSI sekaligus CEO Arema FC, Iwan Budianto, berjanji akan kooperatif dan taat hukum, terkait kasus dugaan suap yang menimpanya.
MALANG, NusaBali
Dia menegaskan tak akan menghindari proses pemeriksaan di kepolisian. “Saya orang yang taat hukum. Saya akan ikuti prosesnya. Saya pastikan akan kooperatif,” kata Iwan Budianto, Kamis (17/1).
Soal proses pemeriksaan polisi, Iwan Budianto belum memberikan keterangan tambahan. Namun, secara tersirat Iwan tidak akan menghindari proses pemeriksaan. Sebab Iwan Budianto harus membagi konsentrasinya.
Saat ini PSSI juga sedang menyiapkan kongres tahunan di Bali pada 20 Januari. Sebagai pejabat PSSI, Iwan Budianto juga ikut menyiapkan agenda tersebut.
Dalam laporan Bola.com, Iwan sendiri sudah berjanji tetap kooperatif dengan Polri. Arema FC juga memberikan dukungan penuh kepada sang bos, meskipun kasus itu terjadi saat dia belum menjadi CEO Arema.
Persoalan kasus duagan suap yang menyeret Iwan Budianto terus bergulir. Satgas Antimafia Bola dari Polri menemukan adanya aliran dana kepada Iwan dan jajarannya ketika masih menjabat sebagai Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) pada 2009.
Kasus ini bermula dari laporan manajer tim Perseba Bangkalan, Imron Abdul Fattah, pada delapan besar Piala Soeratin 2009. Saat itu Imron mengucurkan dana Rp 140 juta sebagai setoran menjadi tuan rumah fase delapan besar.
Polisi menegaskan Iwan Budianto bisa menjadi tersangka dalam kasus itu. Namun polisi masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut. Polri menegaskan proses kasus ini sudah naik dari penyelidikan menjadi penyidikan. Dalam waktu dekat Iwan Budiantp akan dipanggil kepolisian.
Selain Iwan Budianto, kasus ini juga menyeret manajer Madura United, Haruna Soemitro, yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Pengda PSSI Jawa Timur. Setoran uang dari manajer tim Perseba Bangkalan prosesnya melewati Haruna. *
Komentar