Investor Siapkan Pemasangan Water Sports di Gilimanuk
Rencana investor asal Jakarta untuk membangun wahana water sports di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Teluk Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, mendapat persetujuan dari Pemkab Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Investor yang juga pemilik perusahaan Eiger ini juga telah mempersiapkan pemasangan wahana taman bermain di atas air. Wahana ini dirancang akan menjadi wahana taman bermain di atas air terbesar di Indonesia.
Seperti terlihat Jumat (18/1), sejumlah pekerja tengah membuat cetakan beton yang akan digunakan sebagai pemberat wahana bermain di atas air tersebut. Salah satu pekerja di lokasi, I Gede Suantara,49, mengatakan pembuatan cetakan beton itu sudah mulai dilakukan sejak Selasa (12/1). Ada 110 cetakan beton yang akan dibuat dengan berat sekitar 400 kg/buah. “Ini (cetakan beton) nanti dipakai berat agar wahana taman bermainnya tidak hanyut. Sekarang baru selesai sekitar 30 biji,” ujarnya.
Suantara yang juga warga Lingkungan Arum Timur, Kelurahan Gilimanuk, mengatakan peralatan wahana taman di atas air yang dibeli di Jerman, juga sudah datang di Jakarta. Rencananya, peralatan wahana itu akan dikirim setelah rampung pembuatan cetakan beton. Selanjutnya peralatan itu akan dirakit di sebelah timur areal Taman Patung Siwa, Gilimanuk. Nantinya, cetakan beton yang mencapai berat sekitar 400 kg/buah itu akan diangkut menggunakan balon udara. “Kalau izin, rasanya sudah diurus. Nanti kalau lancar, rencananya semua peralatan didatangkan ke Gilimanuk memasuki akhir bulan ini. Baru nanti dirakit, dan rencana beroperasi setelah Hari Raya Nyepi, sekitaran April 2019,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata Suantara, dari pihak investor juga sudah melakukan sosialisasi bersama warga sekitar. Sesuai kesepakatan akan diambil masing-masing lima warga dari enam Lingkungan se Kelurahan Gilimanuk, sebagai tenaga kerja di water sports ini. “Warga sekitar tetap dilibatkan. Warga juga menyambut baik agar pariwisata bisa lebih ramai di Gilimanuk. Apalagi, katanya nanti wahananya, terbesar se-Indonesia, dan rasanya banyak yang tertarik untuk datang ke Teluk Gilimanuk,” katanya.
Sekda Jembrana I Made Sudiada, saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengakui sudah ada MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepakatan dari Bupati Jembrana I Putu Artha untuk pembangunan water sports oleh investor dari Jakarta tersebut. Namun untuk perjanjian kerja sama (PKS), masih sedang digodok jajarannya. Rencananya, dari Pemkab Jembrana akan memberikan kerjasama pemanfaatan aset untuk mewujudkan water sports itu dengan waktu antara 20 - 30 tahun. “Memang sudah ada MoU. Tetapi untuk kerjasama pemanfaatannya masih sedang kami godok,” ujarnya.
Sebelum penandatanganan PKS, Pemkab Jembrana juga sudah meminta investor untuk mengurus izin ke pihak Pemprov Bali. Sesuai aturan saat ini, untuk pemanfaatan kawasan perairan berjarak 12 mil, wewenangnya ada di Pemprov Bali. “Kalau dulu di bawah 12 mil, masih kewenangan kabupaten. Tetapi sekarang di provinsi. Jadi, nanti kami juga akan lihat apa sudah lengkap perizinannya,” ujarnya.*ode
Seperti terlihat Jumat (18/1), sejumlah pekerja tengah membuat cetakan beton yang akan digunakan sebagai pemberat wahana bermain di atas air tersebut. Salah satu pekerja di lokasi, I Gede Suantara,49, mengatakan pembuatan cetakan beton itu sudah mulai dilakukan sejak Selasa (12/1). Ada 110 cetakan beton yang akan dibuat dengan berat sekitar 400 kg/buah. “Ini (cetakan beton) nanti dipakai berat agar wahana taman bermainnya tidak hanyut. Sekarang baru selesai sekitar 30 biji,” ujarnya.
Suantara yang juga warga Lingkungan Arum Timur, Kelurahan Gilimanuk, mengatakan peralatan wahana taman di atas air yang dibeli di Jerman, juga sudah datang di Jakarta. Rencananya, peralatan wahana itu akan dikirim setelah rampung pembuatan cetakan beton. Selanjutnya peralatan itu akan dirakit di sebelah timur areal Taman Patung Siwa, Gilimanuk. Nantinya, cetakan beton yang mencapai berat sekitar 400 kg/buah itu akan diangkut menggunakan balon udara. “Kalau izin, rasanya sudah diurus. Nanti kalau lancar, rencananya semua peralatan didatangkan ke Gilimanuk memasuki akhir bulan ini. Baru nanti dirakit, dan rencana beroperasi setelah Hari Raya Nyepi, sekitaran April 2019,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata Suantara, dari pihak investor juga sudah melakukan sosialisasi bersama warga sekitar. Sesuai kesepakatan akan diambil masing-masing lima warga dari enam Lingkungan se Kelurahan Gilimanuk, sebagai tenaga kerja di water sports ini. “Warga sekitar tetap dilibatkan. Warga juga menyambut baik agar pariwisata bisa lebih ramai di Gilimanuk. Apalagi, katanya nanti wahananya, terbesar se-Indonesia, dan rasanya banyak yang tertarik untuk datang ke Teluk Gilimanuk,” katanya.
Sekda Jembrana I Made Sudiada, saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengakui sudah ada MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepakatan dari Bupati Jembrana I Putu Artha untuk pembangunan water sports oleh investor dari Jakarta tersebut. Namun untuk perjanjian kerja sama (PKS), masih sedang digodok jajarannya. Rencananya, dari Pemkab Jembrana akan memberikan kerjasama pemanfaatan aset untuk mewujudkan water sports itu dengan waktu antara 20 - 30 tahun. “Memang sudah ada MoU. Tetapi untuk kerjasama pemanfaatannya masih sedang kami godok,” ujarnya.
Sebelum penandatanganan PKS, Pemkab Jembrana juga sudah meminta investor untuk mengurus izin ke pihak Pemprov Bali. Sesuai aturan saat ini, untuk pemanfaatan kawasan perairan berjarak 12 mil, wewenangnya ada di Pemprov Bali. “Kalau dulu di bawah 12 mil, masih kewenangan kabupaten. Tetapi sekarang di provinsi. Jadi, nanti kami juga akan lihat apa sudah lengkap perizinannya,” ujarnya.*ode
Komentar