Topeng Keras dan Barong Kets Awali Gebyar Seni Budaya
Pementasan topeng keras dan barong kets mengisi jadwal perdana gebyar seni dan budaya yang dimotori oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Bertempat di Puri Seni Sasana Budaya, Jumat (18/1), kesenian yang dibawakan sepenuhnya oleh staf Disbud mendapat apresiasi dari penonton termasuk wisatawan mancanegara yang kebetulan sedang memilih wisata city tour.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang ditemui usai pementasan mengatakan, gebyar seni budaya ini akan rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 11.00 WITA. Seluruh pementasan pun akan diisi oleh staf Dinas Kebudayaan sebagai motor dan pelopor pelestarian kebudayaan. “Ini untuk merevitalisasi Sasana Budaya. Pemerintah sudah buat panggung seni yang bagus, sekarang kita maksimalkan, kita hidupkan lagi sesuai fungsinya,” kata dia.
Dengan adanya gebyar kesenian yang sudah diagendakan rutin, Gede Komang berharap hal ini dapat menambah point kunjungan wisata khususnya untuk city tour. Pertunjukan itu otomatis akan menambah daya tarik wisatawan untuk melakukan city tour. “Selama ini kalau city tour melihat museum Buleleng, Gedong Kirtya, eks pelabuhan, sekarang bisa menikmati pagelaran seni yang kami tampilkan,” imbuh dia.
Pihaknya pun berteguh hati tetap akan melangsungkan pagelaran ada atau tidaknya penonton di depan panggung. Gebrakan ini pun diharapkan pejabat asal Tejakula ini, dapat membuat pariwisata di Buleleng lebih greget. Apalagi akses menuju Buleleng tahun ini sudah mulai dipermudah dengan pembangunan shortcut dan rencana bandara internasional. “Kami juga antisipasi pariwisata Buleleng ke depannya dengan kemudahan akses yang dibuka tahun ini,” ungkap Gede Komang.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pun mengapresiasi ide segar yang dilakukan Dinas Kebudayaan untuk mendongkrak kunjungan wisata ke Buleleng. Sehingga tahun depan saat rencana heritage Bung Karno tuntas dengan RTH Bung Karno, gebyar kesenian ini akan mempermanis perjalanan city tour wisatawan di Buleleng. “Ini karena belum pakai APBD baru bisa seminggu sekali, tahun depan harapannya setiap hari dengan jam sama, sehingga taman Bung Karno bisa dimanfaatkan dengan baik, selain memberikan ruang kepada seniman dan budayawan untuk tampil,” kata Bupati Agus Suradnyana.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng, Dewa Ketut Suardipa mengapresiasi upaya peningkatan pariwisata Buleleng. Pihaknya pun berharap agenda ini bisa bertahan dan konsisten, sehingga dengan mudah dapat dipromosikan kepada wisatawan. “Harapan kami sih agenda ini bisa bertahan dan konsisten, sehingga promosinya bisa lebih mudah, teman-teman pelaku pariwisata bisa bergerak, sehingga ke depannya lewat seni ini kita bisa lebih banyak menyampaikan soal Buleleng kepada wisatawan,” harap Suardipa.*k23
Bertempat di Puri Seni Sasana Budaya, Jumat (18/1), kesenian yang dibawakan sepenuhnya oleh staf Disbud mendapat apresiasi dari penonton termasuk wisatawan mancanegara yang kebetulan sedang memilih wisata city tour.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang ditemui usai pementasan mengatakan, gebyar seni budaya ini akan rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 11.00 WITA. Seluruh pementasan pun akan diisi oleh staf Dinas Kebudayaan sebagai motor dan pelopor pelestarian kebudayaan. “Ini untuk merevitalisasi Sasana Budaya. Pemerintah sudah buat panggung seni yang bagus, sekarang kita maksimalkan, kita hidupkan lagi sesuai fungsinya,” kata dia.
Dengan adanya gebyar kesenian yang sudah diagendakan rutin, Gede Komang berharap hal ini dapat menambah point kunjungan wisata khususnya untuk city tour. Pertunjukan itu otomatis akan menambah daya tarik wisatawan untuk melakukan city tour. “Selama ini kalau city tour melihat museum Buleleng, Gedong Kirtya, eks pelabuhan, sekarang bisa menikmati pagelaran seni yang kami tampilkan,” imbuh dia.
Pihaknya pun berteguh hati tetap akan melangsungkan pagelaran ada atau tidaknya penonton di depan panggung. Gebrakan ini pun diharapkan pejabat asal Tejakula ini, dapat membuat pariwisata di Buleleng lebih greget. Apalagi akses menuju Buleleng tahun ini sudah mulai dipermudah dengan pembangunan shortcut dan rencana bandara internasional. “Kami juga antisipasi pariwisata Buleleng ke depannya dengan kemudahan akses yang dibuka tahun ini,” ungkap Gede Komang.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pun mengapresiasi ide segar yang dilakukan Dinas Kebudayaan untuk mendongkrak kunjungan wisata ke Buleleng. Sehingga tahun depan saat rencana heritage Bung Karno tuntas dengan RTH Bung Karno, gebyar kesenian ini akan mempermanis perjalanan city tour wisatawan di Buleleng. “Ini karena belum pakai APBD baru bisa seminggu sekali, tahun depan harapannya setiap hari dengan jam sama, sehingga taman Bung Karno bisa dimanfaatkan dengan baik, selain memberikan ruang kepada seniman dan budayawan untuk tampil,” kata Bupati Agus Suradnyana.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng, Dewa Ketut Suardipa mengapresiasi upaya peningkatan pariwisata Buleleng. Pihaknya pun berharap agenda ini bisa bertahan dan konsisten, sehingga dengan mudah dapat dipromosikan kepada wisatawan. “Harapan kami sih agenda ini bisa bertahan dan konsisten, sehingga promosinya bisa lebih mudah, teman-teman pelaku pariwisata bisa bergerak, sehingga ke depannya lewat seni ini kita bisa lebih banyak menyampaikan soal Buleleng kepada wisatawan,” harap Suardipa.*k23
Komentar