OM Pengantar Minum Racun Bangkit
Orkes Moral Pengantar Minum Racun bangkit lagi dengan mini album, ‘Orkeslah Kalau Bergitar’. Di dalamnya ada tiga lagu parodi masing-masing milik Naif, Seringai, dan Efek Rumah Kaca.
“Sekarang PMR sudah punya produk baru. Mini album bernama ‘Orkeslah Kalau Bergitar’. Kami mengawalinya dengan ngambil lagu-lagunya anak-anak indie, ada Naif, Seringai, Efek Rumah Kaca, dan satu lagu lagi punya kami sendiri. Semua lagunya diaransemen ala PMR,” sambung vokalis pencipta alat musik harmonisir itu. Harmonisir adalah alat rekaan Jhonny yang diciptakan dari sisir dan plastik, lalu ditiup seperti harmonika.
“Kami mengaransemen lagu-lagu itu, sebab mereka yang awal-awal membangun kami tidur. Nantinya kami rencana ada full album juga,” tutur Jhonny.
Mini album ‘Orkeslah Kalau Bergitar’ memuat tiga lagu parodi dari Naif berjudul ‘Posesif’ yang berganti menjadi ‘Topan (Tato atau Panu)’, Seringai berjudul ‘Mengadili Persepsi’ yang tak diubah liriknya sama sekali. Terakhir ada ‘Cinta Melulu’ dari Efek Rumah Kaca yang juga mendapat polesan khas PMR. Selain itu, lagu ciptaan mereka sendiri berjudul ‘Time is Money’.
Orkes pelantun hits ‘Judul Judulan’ itu sampai saat ini masih dihuni personel yang sama sejak terbentuk 1977. Ada Jhonny Iskandar, Boedi Padukone (gitar), Yuri Mahippai (mandolin), Imma Maranaan (bass), Ajie Cetii Bahadur Syah (perkusi), dan Harri Muke Kapur (kendang).
Dimulai dari situ hingga sekarang, OM PMR sudah merilis 16 album studio, termasuk mini album terbaru. Ditambah lagi tujuh album kompilasi. Salah satu yang paling melambungkan nama OM PMR adalah album bertajuk ‘Judul-Judulan’ yang rilis pada 1987.
Selanjutnya...
Komentar