Barong Ngelawang Dilarang di Traffic Light
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sempat memperhatikan sekelompok anak-anak Ngelawang Barong Bangkung di traffic light atau perempatan jalan di sekitar Kota Semarapura, Klungkung, antara Hari Raya Galungan dan Kuningan lalu.
SEMARAPURA, NusaBali
Pada Hari raya Glungan – Kuningan nanti, pihaknya melarang ada anak-anak Ngelawang Baro di tempat seperti itu.
Saat itu Bupati mengaku melihat Barong Bangkung yang seharusnya ditarikan, malah ditaruh di pinggir jalan. Beberapa anggota sekaa Ngelawang keliling membawa rontong (kaleng) yang disodorkan kepada warga yang sekiranya mau menyumbang secara sukarela. ‘’Hal ini tentu menganggu lalu lintas. Ke depan, ini tidak boleh terjadi. Jangan ada Ngelawang di traffic light, karena mengganggu lalu lintas. Dinas terkait lakukan pembinaan, nanti Ngelawang harus ke rumah-rumah,” teegasnya saat hadir di acara Car Free Day (CFD) di Lapangan Puputan Klungkung.
Sementara itu, acara CFD setiap Minggu pagi itu selalu dipenuhi masyarakat dan pegawai Pemkab Klungkung. Kegiatan tersebut juga diselingi dengan beberapa penampilan oleh kelompok masyarakat maupun siswa. Seperti pada Minggu (20/1), sejumlah anak-anak dari TK Hindu Dharma Widya Klungkung menampilkan tari Barong Bangkung dan senam dance.
Penampilan anak-anak tersebut mendapat perhatian warga yang mengikuti CFD pagi itu, termasuk Bupati Suwirta, bersama sejumlah pejabat Pemkab Klungkung. Gelak tawa pecah saat anak-anak tampil di atas panggung. Penampilan tari Barong Bangkung cukup menyita perhatian Bupati dan memberi apresiasi sebagai langkah pelestarian budaya. Namun orang nomor satu di Pemkab Klungkung ini memberi catatan kepada Dinas Kebudayaan dan Kepemudaan Klungkung terkait anak-anak Ngelawang Barong Bangkung saat Hari Raya Galungan - Kuningan. Terinspirasi dari CFD, Bupati Suwirta menyatakan akan menggelar lomba Ngelawang Barong.*wan
Komentar