Enggan Budidayakan Rumput Laut
Warga Nusa Penida Gandrungi Pariwisata
SEMARAPURA, NusaBali
Sejak awal 2017 produksi rumput laut di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, terus menurun. Atas persoalan itu Pemkab Klungkung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung, mengkaji penyebabnya.
Kajian dilakukan pada April, Agustus, dan November 2018 di tiga titik, yaitu Desa Lembongan, Desa Batununggul, dan Desa Suana.
Hasil kajian tersebut, rumput laut di Nusa Penida masih hidup normal dan tetap layak untuk dibudidayakan. Perairan Nusa Penida pun, selama kajian berada dalam kondisi tidak tercemar. Hasil kajian tersebut disosialisasikan di Balai Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Jumat (18/1) sore. Sosialisasi dibuka oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung I Wayan Durma, dan pihak terkait lainnya.
Bupati Suwirta menegaskan, dari hasil kajian tersebut membuktikan bahwa, rumput laut di Nusa Penida masih hidup normal dan layak untuk dibudidayakan, perairan Nusa Penida selama kajian berada dalam kondisi tidak cemar. “Penurunan produksi rumput laut disebabkan karena masyarakat cenderung beralih kerja ke bidang kepariwisata yang belakangan ini berkembang pesat di Nusa Penida,” ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta menugaskan perbekel bersama dinas terkait mendata dengan serius, berapa kelompok masyarakat yang serius kembali ke budidaya rumput laut. Kalau tidak ada yang mau, sekalian areal tersebut digunakan atraksi wisata/water sport.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja mengapresiasi kepedulian Pemkab Klungkung dalam budidaya rumput laut. Melalui hasil kajian tersebut, pihaknya mendukung apa yang diimpikan Pemkab Klungkung untuk membangkitkan kembali budidaya rumput laut di kepulauan Nusa Penida.*wan
Komentar