Penerapan 'Tiket Sampah' Naik Bus Sekolah Diundur
Penerapan tiket sampah naik Bus Sekolah bagi siswa di Kota Denpasar yang rencananya dilakukan pada pekan ketiga bulan Januari 2019 diundur.
Saldo Sampah Plastik Siswa Minimal Rp 5 Ribu
DENPASAR, NusaBali
Pengunduran ini dilakukan karena Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar memperpanjang waktu sosialisasi yang rencananya berbarengan dengan peluncuran Bus Sekolah tahap II dengan kapasitas 40 siswa.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Trasportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Dewa Ketut Adi Pradnyana saat dikonfirmasi, Senin (21/1) mengungkapkan, untuk penerapan sistem tiket sampah, pihaknya masih terus melakukan sosialisasi kepada para siswa. “Selain masih sosialisasi juga nanti berbarengan dengan peluncuran dua Bus Sekolah yang sudah didatangkan pada Desember 2018 lalu,” ujarnya.
Dikatakan, Dishub Denpasar masih terus mengkaji sistem tiket tersebut bersamaan dengan proses sosialisasi. Sistem saat ini yang akan diterapkan, siswa diberikan waktu untuk mengumpulkan sampah yang ada di rumah mereka. Para siswa setidaknya diwajibkan membawa satu botol plastik sekali naik. Siswa tidak hanya diwajibkan membawa sampah plastik saat naik bus, namun juga bisa menyetorkan ke masing-masing Bank Sampah di sekolah maupun di dekat rumah mereka.
Siswa yang menyetor sampah akan diberikan kartu berupa kertas tabungan sampah. Siswa juga nantinya harus memiliki nominal saldo dalam tabungan sampah sebanyak Rp 5.000 setiap bulannya. "Kita latih mereka selain kebersihan lingkungan juga sekaligus belajar menabung. Jadi nantinya uang itu juga bisa ditarik," jelasnya.
Bagi siswa yang menaruh sampah di Bank Sampah sekitar mereka, siswa wajib saat naik ke Bus Sekolah memperlihatkan buku tabungan mereka. Kedepannya, kata Dewa Adi, tabungan siswa tersebut tidak lagi dicatat melalui buku tabungan melainkan akan diintegrasikan dengan aplikasi yang masih di garap. Aplikasi itu juga bisa didownload melalui android oleh orangtua siswa untuk mengetahui berapa saldo tabungan yang dimiliki para siswa atau anaknya.
Saldo tabungan nanti akan dihitung melalui sampah plastik yang dibawa. Harga sampah plastik akan ditimbang dan dinominalkan oleh pihak Bank Sampah. "Nanti terintegrasi semuanya. Dari Bank Sampah langsung ke aplikasi berapa saldo yang dimiliki. Juga nominalnya itu diproses oleh Bank Sampah. Jadi semua tersistem yang rencananya kami ujicoba tanggal 2 Februari 2019 dan dilaunching saat HUT Kota Denpasar," ungkapnya. *mi
Komentar