Kasus DB Kembali Mewabah
Kasus Demam Berdarah (DB) mulai mewabah di sejumlah desa di Klungkung. Sejak awal tahun hingga Selasa (22/1), RSUD Klungkung merawat 26 pasien DB.
SEMARAPURA, NusaBali
Sebagian dari pasien ini sudah ada yang pulang karena kondisinya membaik. Pantauan NusaBali, Selasa (22/1), pasien yang masih dirawat tersebut merupakan pasien anak-anak dan kebanyakan perempuan dewasa. Mereka baru masuk RSUD beberapa hari yang lalu dengan menderita panas tinggi disertai muntah-mutah. Seperti dialami oleh seorang bayi berusia 22 bulan, Dewa Ayu Trihana Windhu Suhita, asal Banjar Tusan Kawan, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. “Anak saya sudah dirawat sejak Minggu (20/1), karena panas tinggi mencapai 40,5 derajat celcius,” ujar ibu bayi, Desak Sri Antini.
Sementara pasien DB lainnya, Luh Kadek Sri Indah Yani,20, teruni asal Banjar Kaleran, Desa Manduang, Kecamatan Klungkung, juga mengalami panas tinggi sebelum dilarikan ke RSUD Klungkung. “Ini sudah kedua kalinya saya dirawat di RS karena DB, tahun lalu juga kena DB,” ujarnya. Tampak, kondisinya masih lemas dengan tangan dipasangi infus.
Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma mengatakan, pasien positif DB yang masih dirawat di RSUD ada 16 orang. Namun ada 8 pasien yang terserang DB tidak sampai pendarahan. Sebagian besar pasien itu sudah pulang, karena kondisinya sudah membaik. “Dari 16 orang itu, ada dua pasien dari Karangasem yang kami rawat,” ujarnya.
Sementara itu, petugas Dinas Kesehatan, dibantu personel TNI tampak mulai melakukam fogging (pengasapan) di seputaran Jalan Hassanudin, Semarapura, dan sekitarnya, Sabtu (19/1). Hal ini dikarenakan ada warga setempat, harus dirawat di RSUD Klungking karena terjangkit DB. “Hal ini sebagai langkah pencegahan. Namun yang terpenting adalah menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing," ujar Plt Sekretaris Diskes Klungkung, drg Jaya Putra.
Memasuki musim hujan, Diskes juga telah menerima surat edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, agar setiap daerah tetap siaga menghadapi kasus DD. Melalui surat edaran itu, setiap daerah diimbau untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga turun melihat langsung kondisi pasien DB tersebut. Bupati Suwirta mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Meskipun siklus puncak DB dalam empat tahun sekali, namun setiap tahun ada serangan sehingga masyarakat mesti tetap waspada. “Ciptaan keadaan tidak ada ruang bagi nyamuk Aedes Aegypti, penebar DB, yang berkembang biak,” tegas Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta mengaku akan segera merapatkan jajaran terkait untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang sanitasinya kurang bagus. Antara lain, kawasan kumuh, dan gencarkan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke masyarakat. “Rumah jangan lembab, pakaian jangan banyak tergantung, hindari genangan air dan lingkungan rumah harus tetap dijaga,” ujar Bupati Suwirta. *wan
1
Komentar