Sipir Lapas Tabanan Tes Urine 'Dadakan'
Suasana Lapas Kelas II B Kabupaten Tabanan pada Kamis (24/1) pagi mendadak tegang. Pasalnya Kalapas I Putu Murdiana secara mendadak meminta seluruh anggota kumpul dihalaman lapas untuk dites urin hingga seluruh anggota berlarian.
TABANAN, NusaBali
Langkah ini guna mencegah anggota yang bertugas dalam pengayoman masyarakat terjerumus dalam narkoba. Dari 48 anggota yang diperiksa seluruhnya negatif.
Kalapas Kabupaten Tabanan, I Putu Murdiana menegaskan kegiatan ini untuk mencegah kemungkinan adanya peredaran narkoba di lapas Tabanan. Apalagi dari data yang ada di pihak kepolisian, kasus peredaran narkoba khususnya di Kabupaten Tabanan kian mengkhawatirkan. "Maka dari itu sudah wajib hukumnya bersama-sama instansi lain untuk memerangi dan memberantas Narkoba. Termasuk dari diri sendiri wajib bersih dari Narkoba," ungkapnya.
Dikatakan, Narkoba adalah musuh bangsa yang harus diberantas dan diperangi bersama-sama, karena korban semakin banyak berjatuhan dan mati sia-sia. "Dengan hal tersebut, anggota kami rutin lakukan tes urin," imbuhnya.
Sementara itu Kasi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja), IGA Mahendra menjelaskan tes urin ini mendadak dilaksanakan untuk dapat mengetahui apakah pegawai lapas Tabanan ada yang mengkomsumsi narkoba atau tidak. "Jika ada yang terbukti positif tentu akan ada sanksi administratif, namun jika tidak ada, maka program zero narkoba di Lapas akan dapat terwujud," tegasnya.
Diterangkan test urin ini dimulai pukul 09.30 wita dan satu persatu pegawai lapas Tabanan baik pejabat struktural, pegawai administrasi dan sipir dilaksanakan test urin. Dari 80 orang pegawai Lapas, yang diperiksa urinnya berjumlah 48 orang. Sisanya yg tidak diperiksa karena ada pegawai yang lepas piket dan akan melaksanakan piket siang dan piket malam. "Dari 48 pegawai yang di test hasilnya negatif semua," tegasnya.
Untuk diketahui Lapas Tabanan saat ini memiliki jumlah penghuni sebanyak 170 orang, dengan tahanan kasus narkotika sebanyak 53 orang. Tingginya kasus narkotika khususnya di Kabupaten Tabanan hendaknya sudah menjadi perhatian serius dari pemerintah guna mengurangi angka korban pengguna dan penyelamatkan generasi muda dari pengaruh buruk narkoba. *de
Komentar