nusabali

Bayi Lahir Tanpa Tempurung Kepala

  • www.nusabali.com-bayi-lahir-tanpa-tempurung-kepala

Pasutri ini pasrah karena semua yang terjadi atas kuasa Ida Sang Hyang Widhi.

GIANYAR, NusaBali
Seorang bayi perempuan lahir sekitar pukul 17.20 Wita di RSUD Sanjiwani Gianyar, Minggu (8/5). Namun sayang, bayi ini lahir dalam keadaan tanpa tempurung kepala. Kini, bayi sedang dalam perawatan di Ruang Neonatologi RSUD setempat.

Orang tua bayi, I Made Juliana,30, - Ni Made Setia Dewi,21, asal Banjar Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar. Mereka hanya bisa pasrah saat mengetahui otak bayinya nyaris meleleh karena tanpa pembungkus dari tempurung kepala.

Ditemui NusaBali usai melahirkan, ibu bayi, Dewi, masih dalam proses perawatan sedangkan Juliana masih mengurus administrasi. Juliana menuturkan,  mereka menikah pada 2012 hingga punya tiga anak.

Istrinya masuk RSUD Sanjiwani, Sabtu (7/5) pagi, dan baru melahirkan Minggu (8/5), dengan cara normal. Pada saat istri mengandung tidak ada yang aneh, dan berjalan sewajarnya seorang ibu hamil. "Ngidamnya pun tidak ada yang aneh-aneh," ujarnya. 

Namun sebelum melahirkan, dirinya sudah mengetahui saat bayi masih dalam kandungan, tidak memiliki tempurung kepala. ‘’Kondisi itu kami tahu saat memeriksakan dengan USG,’’ ujarnya. Laki-laki yang pekerja swasta ini sempat menangis di depan kamar bersalin istrinya di RS itu.

Meskipun demikian, dirinya bersama istri terus berusaha melakukan yang terbaik, memeriksakan ke dokter kandungan sesuai jadwal. Juliana mengakui, dirinya dan istri, sangat terpukul.

saat mengetahui bayinya ini benar-benar tidak memiliki tempurung kepala. Namun pasutri ini pasrah karena disadarinya, semua yang terjadi atas kuasa Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. "Tiyang ikhlas menerima ini semua (bayi tanpa tempurung kepala, Red)," ucap Juliana. 

Didampingi oleh keluarga, Juliana tetap berusaha menyemangati agar istrinya yang sedang shock tetap sabar dan ikhlas. Hingga kemarin, kondisi Setia Dewi stabil. Nasib Setia Dewi malang karena pada kehamilan pertama mengalami keguguran, kehamilan kedua bayi lahir dalam keadaan prematur, dan bayi ketiga tanpa tempurung kepala. "Meski putri saya yang kedua lahir prematur, tapi dia saat ini sehat," tuturnya.

Juliana mengaku, apapun yang terjadi, segala kemungkinan yang terburuk, dirinya sudah siap dan  berusaha untuk ikhlas. Sementara itu, bayi di ruang Neonatogi ini masih dalam perawatan. Pihak petugas pun mengupayakan penanganan dengan maksimal. 7 cr62

Komentar