Pasokan Hortikultura Terganggu Cuaca
Buah naga, komoditas hortikultura yang banyak ditanam di Bali Utara.
DENPASAR, NusaBali
Musim hujan plus cuaca buruk yang terjadi belakangan ini mempengaruhi pasaran produk hortilkultura Bali. Sejumlah produk langka. Kalau tersedia kualitasnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Buah manggis misalnya. Hujan dan cuaca buruk menyebabkan manggis mengalami luka dalam dan busuk.
Otomatis, ekspor manggis ngadat. “Aduh sangat berpengaruh. Sementara tidak bisa ekspor,” ujar I Wayan Sugiarta, pebisnis hortikultura asal Blahkiuh, Badung, Minggu (27/1). Selain itu secara umum produksi manggis juga menurun dalam beberapa bulan belakangan ini.
Lanjut Sugiarta, memang ada beberapa rumah kemasan atau packing house yang mendatangkan manggis dari luar daerah, yakni dari Jawa. Namun hasilnya sama. Karena faktor hujan, kualitas manggis dari luar pun tidak jauh beda. Sama alami luka dalam pada buahnya. Otomatis tak memenuhi kualitas ekspor.
Bukan hanya manggis, sejumlah sayur mayur lainnya juga langka. Di antaranya brokoli, juga sudah dapat. Sehingga didatangkan dari luar daerah, diantaranya dari Malang (Jatim). “Vendor atau suplier yang sekarang ini rugi. Harga barang mahal, sedang kontrak dengan hotel nilainya tetap,” ujar Sugiarta yang juga Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Indonesia (Aspehorti) Bali.
Untuk mengatasi itu, lanjut Sugiarta, suplier memaklumkan kepada pihak hotel, memang benar-benar ada sejumlah barang yang sama sekali tidak ada alias kosong. Barang tersebut diganti dengan barang lain. Dikatakan beberapa hotel sudah memahami kondisi tersebut. “Astungkara, ada yang sudah bisa menerima kondisi yang ada,” jelasnya.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta, membenarkan musim hujan dan cuaca buruk berpengaruh terhadap produk hortkultura. “ Kita produk pertanian kan tergantung dengan alam,” ujarnya. Kalau sudah faktor cuaca, meski dicarikan barang keluar produknya juga tidak jauh beda. “Untuk manggis misalnya jadi lecet, karena getahnya keluar akibat stressing (tekanan),” jelas Sunarta. Dia juga tidak menampik, untuk sementara ekspor manggis khususnya belum bisa dilakukan karena faktor cuaca tersebut. *k17
1
Komentar