Sunarti Suka Ngemil Mi dan Bakso
Sunarti (39), penderita obesitas ekstrem, sudah dua tahun ini tak bisa berdiri dan berjalan. Dengan bobot tubuh 148 kilogram, wanita asal Karawang, Jawa Barat, ini sulit bergerak.
Berbobot 148 Kg
KARAWANG, NusaBali
Selama ini Sunarti menghabiskan waktu di tempat tidur. Untuk sekadar beranjak dari kasur, ia menyeret badannya karena tidak bisa berjalan.
"Awalnya berat saya sekitar 60an kilogram, sekarang jadi 148 kilogram," kata Sunarti.
Sejak bobot badannya naik drastis, ia kesulitan bernapas. "Saya juga sering sesak napas," keluh Sunarti di IGD RSUD Karawang, Rabu (30/1) seperti dilansir detik.
Sebetulnya dia ingin memeriksakan diri ke dokter. Tapi dengan kondisinya yang sulit berjalan keinginan itu terpaksa dia urungkan.
"Boro-boro mau periksa (kesehatan), saya enggak kemana-mana. Jalan saja sulit, ditambah tidak ada yang mengantar," ucap Sunarti.
Selain itu, kondisi keuangan rumahtangganya pas-pasan. "Uang hanya cukup untuk makan," keluh Sunarti yang kerap tinggal sendirian di rumahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang lalu bergerak menangani Sunarti, kemarin. Tim paramedis memeriksa Sunarti dan membawanya ke IGD RSUD Karawang. Hasil observasi sementara, Sunarti mengalami obesitas karena tidak bisa menjaga pola makan.
"Selain dua piring nasi, dia juga ngemil makanan dengan protein tinggi seperti mi dan bakso. Dia juga jarang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan," kata Plt Kepala Dinkes Kabupaten Karawang Nurdin Hidayat dilansir detik.
Untuk mengangkut wanita berbobot 148 kilogram itu diperlukan tenaga sejumlah orang dewasa. "Harus dibantu lima orang untuk mengangkut istri saya," kata Yani (30), suami Sunarti saat ditemui di IGD RSUD Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/1).
Sunarti diantar menggunakan ambulans Dinkes Karawang. Yani mengaku iba melihat kondisi istrinya yang kesulitan bergerak. Sudah 2 tahun, Sunarti menghabiskan waktu di tempat tidur gara-gara obesitas.
Sebelumnya, Sunarti dikabarkan memiliki berat 250 kilogram. Namun saat ditimbang di RSUD Karawang, bobot badan Sunarti mencapai 148 kilogram.*
KARAWANG, NusaBali
Selama ini Sunarti menghabiskan waktu di tempat tidur. Untuk sekadar beranjak dari kasur, ia menyeret badannya karena tidak bisa berjalan.
"Awalnya berat saya sekitar 60an kilogram, sekarang jadi 148 kilogram," kata Sunarti.
Sejak bobot badannya naik drastis, ia kesulitan bernapas. "Saya juga sering sesak napas," keluh Sunarti di IGD RSUD Karawang, Rabu (30/1) seperti dilansir detik.
Sebetulnya dia ingin memeriksakan diri ke dokter. Tapi dengan kondisinya yang sulit berjalan keinginan itu terpaksa dia urungkan.
"Boro-boro mau periksa (kesehatan), saya enggak kemana-mana. Jalan saja sulit, ditambah tidak ada yang mengantar," ucap Sunarti.
Selain itu, kondisi keuangan rumahtangganya pas-pasan. "Uang hanya cukup untuk makan," keluh Sunarti yang kerap tinggal sendirian di rumahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang lalu bergerak menangani Sunarti, kemarin. Tim paramedis memeriksa Sunarti dan membawanya ke IGD RSUD Karawang. Hasil observasi sementara, Sunarti mengalami obesitas karena tidak bisa menjaga pola makan.
"Selain dua piring nasi, dia juga ngemil makanan dengan protein tinggi seperti mi dan bakso. Dia juga jarang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan," kata Plt Kepala Dinkes Kabupaten Karawang Nurdin Hidayat dilansir detik.
Untuk mengangkut wanita berbobot 148 kilogram itu diperlukan tenaga sejumlah orang dewasa. "Harus dibantu lima orang untuk mengangkut istri saya," kata Yani (30), suami Sunarti saat ditemui di IGD RSUD Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/1).
Sunarti diantar menggunakan ambulans Dinkes Karawang. Yani mengaku iba melihat kondisi istrinya yang kesulitan bergerak. Sudah 2 tahun, Sunarti menghabiskan waktu di tempat tidur gara-gara obesitas.
Sebelumnya, Sunarti dikabarkan memiliki berat 250 kilogram. Namun saat ditimbang di RSUD Karawang, bobot badan Sunarti mencapai 148 kilogram.*
1
Komentar