Warga Swiss Ngamuk di Kantor Konsulat
Petugas terpaksa melumpuhkan pelaku dengan injeksi obat bius karena kewalahan menghadapinya.
DENPASAR, NusaBali
Warga Negara Asing (WNA) mengamuk kembali terjadi di Denpasar. Kali ini warga negara Swiss bernama Rudisuli Peter Hugo, 59, mengamuk di kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Swiss, Jalan Genetri, Denpasar Timur, Kamis (31/1) siang. Pelaku merusak isi kantor dan sempat menganiaya staf konsulat.
Warga di sekitar kantor konsulat pun dibuat geger oleh teriakan-teriakan minta tolong dari petugas Konsulat Jenderal Swiss. Warga sekitar yang mendengar teriakan itu, spontan langsung mendatangi kantor tersebut. “Tadi dengar teriak-teriak dari dalam berisik gitu. Lalu behamburan semua yang di dalam itu keluar," ujar seorang warga. "Ada bule ngamuk katanya, lalu merusak barang-barang di dalam konjen itu dan mau mencelakai orang di situ,” tambahnya. Petugas dikatakan kesulitan menenangkan dan mengamankan bule yang mengamuk tersebut.
Dengan kondisi itu pihak konjen kemudian meminta bantuan ke pihak BPBD, Kepolisian, dan Satpol PP untuk menangkap bule tersebut karena mengancam keselamatan staf konsulat yang ada di dalam kantor tersebut.
Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek Denpasar Timur bersama Satpol PP Kota Denpasar langsung mendatangi lokasi. Benar saja, WNA yang bertubuh gempal itu membuat porak-poranda ruangan yang merupakan kantor Konjen Swiss.
Petugas terpaksa mengikat tangan dan kakinya. Selain itu, petugas medis juga menyuntikkan obat penenang agar bisa mengevakuasi laki-laki itu dari Kantor Konjen Swiss.
Kepala Bidang (Kabid) Penindakan Satpol PP Kota Denpasar IBP Asirwada mengatakan, petugas terpaksa melumpuhkan WNA Swiss itu dengan injeksi obat bius karena kewalahan menghadapinya. Petugas menduga laki-laki itu mengamuk karena stres. “Apa masalahnya, kami kurang tahu betul, sepertinya dia stres,” kata IBP Asirwada.
Evakuasi yang memakan waktu sekitar dua jam membuahkan hasil. Bule tersebut akhirnya berhasil dievakusi dan digotong ke mobil ambulans. Selanjutnya dia dibawa menuju RSUP Sanglah untuk pemeriksaan jiwa.
Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Nyoman Karang Adiputra, saat dikonfirmasi, kemarin, menceritakan, kejadian bermula saat WNA Swiss Peter Hugo yang tinggal di kawasan Celuk Buluh Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, itu mendatangi kantor konsulat melaporkan kehilangan paspor, pekan lalu. Hugo pun disarankan petugas untuk mengurus langsung ke Kedutaan Besar Swiss di Jakarta. Setibanya di Jakarta, Hugo kecewa. Dia menilai waktu pengurusan paspor terlalu lama. Dia pun memutuskan kembali pulang ke Pulau Dewata.
"Kemudian pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekira pukul 12.20 Wita pelaku datang kembali ke kantor konsulat jenderal (Bali). Pelaku mengeluh tidak punya uang untuk pengurusan paspor," kata Kompol Nyoman Karang, seperti dilansir Kumparan.com.
Petugas piket yang menerima Hugo, kata dia, mencoba menenangkannya sembari memikirkan solusi. Mendengar itu, Hugo tak sabar. Dia beranjak pergi dengan alasan mencari makan. Tak berselang beberapa menit, tiba-tiba Hugo kembali ke kantor konsulat jenderal dan mengamuk. Dia menyiram petugas dengan air kopi. "Petugas berusaha keluar ruangan untuk menyelamatkan diri akan tetapi pelaku mengejar dan masuk lagi ke dalam dengan melemparkan lonceng," ujar Kompol Nyoman Karang.
Selain itu, Hugo juga mengubrak-abrik barang barang yang ada di kantor konsulat itu. Petugas berusaha menenangkan Hugo. Tapi, Hugo malah memukul petugas itu di bagian wajah. "Kemudian warga yang berada di luar melihat kejadian tersebut langsung masuk ke dalam (kantor konsulat jenderal) dan melakukan perlawanan," ujarnya. "Pelaku berhasil diamankan oleh warga. Tangan pelaku diikat" .
Saat itu, selain warga, ada tiga orang Satpol PP yang ikut mengamankan Hugo. Pria paruh baya itu dibawa ke RSUP Sanglah untuk diperiksa kejiwaannya. Dari keterangan istrinya, Hugo berbuat onar lantaran sedang mengalami depresi.
Untuk diketahui, dalam satu pekan ini, Hugo merupakan kasus kedua WNA yang mengamuk di Denpasar. Sebelumnya, seorang WNA berkebangsaan Jerman juga pernah berbuat onar di seputaran Jalan Drupadi, Denpasar Timur. Bule ini bernama Seemann Alex, 32. Ia diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar setelah berteriak-teriak tidak jelas, bahkan memaki-maki warga yang lewat. *mi
Warga Negara Asing (WNA) mengamuk kembali terjadi di Denpasar. Kali ini warga negara Swiss bernama Rudisuli Peter Hugo, 59, mengamuk di kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Swiss, Jalan Genetri, Denpasar Timur, Kamis (31/1) siang. Pelaku merusak isi kantor dan sempat menganiaya staf konsulat.
Warga di sekitar kantor konsulat pun dibuat geger oleh teriakan-teriakan minta tolong dari petugas Konsulat Jenderal Swiss. Warga sekitar yang mendengar teriakan itu, spontan langsung mendatangi kantor tersebut. “Tadi dengar teriak-teriak dari dalam berisik gitu. Lalu behamburan semua yang di dalam itu keluar," ujar seorang warga. "Ada bule ngamuk katanya, lalu merusak barang-barang di dalam konjen itu dan mau mencelakai orang di situ,” tambahnya. Petugas dikatakan kesulitan menenangkan dan mengamankan bule yang mengamuk tersebut.
Dengan kondisi itu pihak konjen kemudian meminta bantuan ke pihak BPBD, Kepolisian, dan Satpol PP untuk menangkap bule tersebut karena mengancam keselamatan staf konsulat yang ada di dalam kantor tersebut.
Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek Denpasar Timur bersama Satpol PP Kota Denpasar langsung mendatangi lokasi. Benar saja, WNA yang bertubuh gempal itu membuat porak-poranda ruangan yang merupakan kantor Konjen Swiss.
Petugas terpaksa mengikat tangan dan kakinya. Selain itu, petugas medis juga menyuntikkan obat penenang agar bisa mengevakuasi laki-laki itu dari Kantor Konjen Swiss.
Kepala Bidang (Kabid) Penindakan Satpol PP Kota Denpasar IBP Asirwada mengatakan, petugas terpaksa melumpuhkan WNA Swiss itu dengan injeksi obat bius karena kewalahan menghadapinya. Petugas menduga laki-laki itu mengamuk karena stres. “Apa masalahnya, kami kurang tahu betul, sepertinya dia stres,” kata IBP Asirwada.
Evakuasi yang memakan waktu sekitar dua jam membuahkan hasil. Bule tersebut akhirnya berhasil dievakusi dan digotong ke mobil ambulans. Selanjutnya dia dibawa menuju RSUP Sanglah untuk pemeriksaan jiwa.
Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Nyoman Karang Adiputra, saat dikonfirmasi, kemarin, menceritakan, kejadian bermula saat WNA Swiss Peter Hugo yang tinggal di kawasan Celuk Buluh Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, itu mendatangi kantor konsulat melaporkan kehilangan paspor, pekan lalu. Hugo pun disarankan petugas untuk mengurus langsung ke Kedutaan Besar Swiss di Jakarta. Setibanya di Jakarta, Hugo kecewa. Dia menilai waktu pengurusan paspor terlalu lama. Dia pun memutuskan kembali pulang ke Pulau Dewata.
"Kemudian pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 sekira pukul 12.20 Wita pelaku datang kembali ke kantor konsulat jenderal (Bali). Pelaku mengeluh tidak punya uang untuk pengurusan paspor," kata Kompol Nyoman Karang, seperti dilansir Kumparan.com.
Petugas piket yang menerima Hugo, kata dia, mencoba menenangkannya sembari memikirkan solusi. Mendengar itu, Hugo tak sabar. Dia beranjak pergi dengan alasan mencari makan. Tak berselang beberapa menit, tiba-tiba Hugo kembali ke kantor konsulat jenderal dan mengamuk. Dia menyiram petugas dengan air kopi. "Petugas berusaha keluar ruangan untuk menyelamatkan diri akan tetapi pelaku mengejar dan masuk lagi ke dalam dengan melemparkan lonceng," ujar Kompol Nyoman Karang.
Selain itu, Hugo juga mengubrak-abrik barang barang yang ada di kantor konsulat itu. Petugas berusaha menenangkan Hugo. Tapi, Hugo malah memukul petugas itu di bagian wajah. "Kemudian warga yang berada di luar melihat kejadian tersebut langsung masuk ke dalam (kantor konsulat jenderal) dan melakukan perlawanan," ujarnya. "Pelaku berhasil diamankan oleh warga. Tangan pelaku diikat" .
Saat itu, selain warga, ada tiga orang Satpol PP yang ikut mengamankan Hugo. Pria paruh baya itu dibawa ke RSUP Sanglah untuk diperiksa kejiwaannya. Dari keterangan istrinya, Hugo berbuat onar lantaran sedang mengalami depresi.
Untuk diketahui, dalam satu pekan ini, Hugo merupakan kasus kedua WNA yang mengamuk di Denpasar. Sebelumnya, seorang WNA berkebangsaan Jerman juga pernah berbuat onar di seputaran Jalan Drupadi, Denpasar Timur. Bule ini bernama Seemann Alex, 32. Ia diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar setelah berteriak-teriak tidak jelas, bahkan memaki-maki warga yang lewat. *mi
1
Komentar