Nyepi, Pemkab Jembrana Gelar Lomba Ogoh-ogoh
Serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Pemkab Jembrana kembali melombakan ogoh-ogoh hasil karya Sekaa Teruna Teruni (STT) di Jembrana.
284 STT Terima Bantuan Pembuatan Ogoh-ogoh
NEGARA, NusaBali
Lomba di Catus Pata, Kota Negara, Jembrana, saat malam Pangrupukan, Jumat (6/3) nanti. Terkait itu, Pemkab Jembrana juga memberikan bantuan dana pembuatan ogoh-ogoh, masing-masing Rp 1 juta kepada 284 STT se-Jembrana.
Penyerahan simbolis bantuan dana pembuatan ogoh-ogoh untuk para STT itu oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, di Gedung Mendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (1/2) sore. Ikut hadir dalam kesempatan tersebut, Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan dan para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jembrana.
Wabup Kembang yang juga menjadi Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh, mengatakan dalam lomba ogoh-ogoh kali ini, Panitia menyiapkan hadiah uang total Rp 19 juta. Ada pun total hadiah uang, itu dibagi untuk Juara I Rp 6 juta, Juara II Rp 5 Juta, Juara III Rp 4 juta, dan Juara Harapan I dan II masing-masing Rp 2 juta. “Siapa pun yang menang nantinya, yang kalah harus menerima dengan lapang dada,” ujarnya.
Bupati Artha berpesan kepada tim penilai agar melakukan penilaian dengan baik. Jika tidak sesuai kriteria, hendaknya tidak dimasukkan sebagai nominasi peserta lomba yang berhak mengikuti parade nanti. "Kriteria sudah ditentukan. Saya berharap ogoh-ogoh yang masuk nominasi, sudah sesuai dengan kriteria. Dan panitia dalam menentukan nominasi tersebut, harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,” ujarnya.
Berkenaan Hari Raya Nyepi yang jatuh di tahun politik ini, Bupati Artha juga mengingatkan agar peserta lomba ogoh-ogoh, tidak memasang atribut parpol ataupun caleg pada ogoh-ogoh. Hal itu dinilai sangat penting, agar dalam pelaksanaan lomba nanti, suasana tetap kondusif dan aman. Ia pun menegaskan pemberian bantuan dana operasional, ini tidak ada kaitan dengan politik. "Pemberian uang ini merupakan bentuk tulus ikhlasnya Pemkab dalam melestarikan budaya Bali," ucapnya.
Dalam penilaian ogoh-ogoh, panitia menyiapkan sejumlah syarat teknis. Antara lain, ogoh-ogoh harus berbentuk bhutakala, terbuat dari bahan ramah lingkungan dan dilarang menggunakan styrofoam, tinggi maksimal 3 meter dari atas sanan (penyangga), lebar sanan maksimal 6 meter dengan pengusung 20 orang, dan ogoh-ogoh yang dinilai saat pemantauan minimal sudah rampung 95 persen. Yang menjadi dasar penilaian adalah komposisi, kreativitas dan ekspresi ogoh-ogoh.
Penilaian terhadap ogoh-ogoh yang ditunjukan mewakili masing-masing Desa Pakraman, akan dilaksanakan mulai awal bulan Maret nanti. Dari penilaian ke masing-masing Desa Pakraman, akan diambil tiga ogoh-ogoh di masing-masing Kecamatan sehingga total ada 15 ogoh-ogoh yang akan memperebutkan kejuaraan di Catus Pata Kabupaten Jembrana, Jumat (6/3) sore. Nantinya setiap sekaa yang akan tampil di Catus Pata Kabupaten Jembrana nanti, juga akan diberikan uang transport tambahan sebesar Rp 5 juta. Masing-masing peserta, nantinya diberikan waktu tampil selama 5 menit, dengan nilai 80 persen untuk ogoh-ogohnya, 10 persen fragmentasi, dan 10 persen iringan tabuh. *ode
NEGARA, NusaBali
Lomba di Catus Pata, Kota Negara, Jembrana, saat malam Pangrupukan, Jumat (6/3) nanti. Terkait itu, Pemkab Jembrana juga memberikan bantuan dana pembuatan ogoh-ogoh, masing-masing Rp 1 juta kepada 284 STT se-Jembrana.
Penyerahan simbolis bantuan dana pembuatan ogoh-ogoh untuk para STT itu oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, di Gedung Mendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (1/2) sore. Ikut hadir dalam kesempatan tersebut, Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan dan para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jembrana.
Wabup Kembang yang juga menjadi Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh, mengatakan dalam lomba ogoh-ogoh kali ini, Panitia menyiapkan hadiah uang total Rp 19 juta. Ada pun total hadiah uang, itu dibagi untuk Juara I Rp 6 juta, Juara II Rp 5 Juta, Juara III Rp 4 juta, dan Juara Harapan I dan II masing-masing Rp 2 juta. “Siapa pun yang menang nantinya, yang kalah harus menerima dengan lapang dada,” ujarnya.
Bupati Artha berpesan kepada tim penilai agar melakukan penilaian dengan baik. Jika tidak sesuai kriteria, hendaknya tidak dimasukkan sebagai nominasi peserta lomba yang berhak mengikuti parade nanti. "Kriteria sudah ditentukan. Saya berharap ogoh-ogoh yang masuk nominasi, sudah sesuai dengan kriteria. Dan panitia dalam menentukan nominasi tersebut, harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,” ujarnya.
Berkenaan Hari Raya Nyepi yang jatuh di tahun politik ini, Bupati Artha juga mengingatkan agar peserta lomba ogoh-ogoh, tidak memasang atribut parpol ataupun caleg pada ogoh-ogoh. Hal itu dinilai sangat penting, agar dalam pelaksanaan lomba nanti, suasana tetap kondusif dan aman. Ia pun menegaskan pemberian bantuan dana operasional, ini tidak ada kaitan dengan politik. "Pemberian uang ini merupakan bentuk tulus ikhlasnya Pemkab dalam melestarikan budaya Bali," ucapnya.
Dalam penilaian ogoh-ogoh, panitia menyiapkan sejumlah syarat teknis. Antara lain, ogoh-ogoh harus berbentuk bhutakala, terbuat dari bahan ramah lingkungan dan dilarang menggunakan styrofoam, tinggi maksimal 3 meter dari atas sanan (penyangga), lebar sanan maksimal 6 meter dengan pengusung 20 orang, dan ogoh-ogoh yang dinilai saat pemantauan minimal sudah rampung 95 persen. Yang menjadi dasar penilaian adalah komposisi, kreativitas dan ekspresi ogoh-ogoh.
Penilaian terhadap ogoh-ogoh yang ditunjukan mewakili masing-masing Desa Pakraman, akan dilaksanakan mulai awal bulan Maret nanti. Dari penilaian ke masing-masing Desa Pakraman, akan diambil tiga ogoh-ogoh di masing-masing Kecamatan sehingga total ada 15 ogoh-ogoh yang akan memperebutkan kejuaraan di Catus Pata Kabupaten Jembrana, Jumat (6/3) sore. Nantinya setiap sekaa yang akan tampil di Catus Pata Kabupaten Jembrana nanti, juga akan diberikan uang transport tambahan sebesar Rp 5 juta. Masing-masing peserta, nantinya diberikan waktu tampil selama 5 menit, dengan nilai 80 persen untuk ogoh-ogohnya, 10 persen fragmentasi, dan 10 persen iringan tabuh. *ode
Komentar