Taro Penerima Dana Desa Terbesar 2019
Dana Terkecil di Desa Tegaltugu Rp 3,4 M Lebih
GIANYAR, NusaBali
Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, satu dari 64 desa di Kabupaten Gianyar, menerima dana terbesar dari pemerintah tahun 2019, yakni Rp 9.808.507.000. Dana ini bersumber dari BKK Provinsi Bali untuk desa pakraman, BKK Provinsi Bali untuk subak dan subak abian, BKK Kabupaten Gianyar untuk desa pakraman, Pagu Alokasi Dana Desa (ADD), Bagi Hasil Pajak (BHP) Daerah, Bagi Hasil Retribusi Daerah, dan pagu dana desa.
Plh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gianyar Dewa Ngakan Ngurah Adi mengatakan, penerima dana terbesar dari pemerintah sejak tahun 2015 - 2018 diraih Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang. Namun karena KK miskin di Desa Pupuan terus menurun, maka perolehan dana untuk desa dari pemerintah pun menurun. Setelah Desa Taro, dana yang sama diraih terbesar II yakni Rp 8.937.424.000 untuk Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksirng, III Rp 7.013.105.000 untuk Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, IV Rp 6.829.830.000 untuk Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, dan V Rp 6.509.588.000 diraih Desa Kerta, Kecamatan Payangan.
Ngurah Adi, didampingi Kabid Bina Pemerintahan Desa, Dinas PMD Gianyar I Wayan Gde Subayasa, menegaskan pihaknya sangat berharap penggunaan dana tersebut bias proporsional antara biaya pembangaun fisik dan pemberdayaan, terutama SDM desa. Pihaknya mengakui, membangun fisik masih menjadi fokus utama hampir di setiap desa. ‘’Seiring dengan pesatnya pembangunan fisik, pemberdayaan SDM warga desa, seharusnya tidak sampai terabaikan,’’ jelasnya.
Data dari Dinas PMD Gianyar, dari lima sumber dana untuk desa di Gianyar tahun 2019, Dana Desa terkecil diraih Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring Rp 781.933.000, terbesar Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring Rp 1.844.499.000. Bagi Hasil Pajak terkecil diraih Desa Tegaltugu, Gianyar Rp 881.260.000, terbesar diraih Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring Rp 1.703.419.000. Bagi Hasil Retribusi terkecil diraih Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring Rp 154.426.000 dan terbesar Desa Manukaya Rp 282.012.000. Alokasi Dana Desa (ADD) terkecil Desa Celuk, Kecamatan Sukawati Rp 1.102.358.000, terbesar Desa Manukaya Rp 1.397.494.000. Total Pagu setelah ditambah BKK kabupaten dan Provinsi Bali, terkecil diraih Desa Tegaltugu, Gianyar Rp 3.424.568.000 dan terbesar Desa Taro Rp 9.808.507.000.
Sampai Jumat (1/2), dari 64 desa di Kabupaten Gianyar, baru 11 desa yang sudah memposting APBDes Tahun 2019 dengan aplikasi Siskeudes di Dinas PMD Gianyar. 11 desa ini yakni Tulikup, Temesi, Batuan Kaler, Bona, Pejeng Kelod, Bukian, Bresela, Pejeng Kangin, Petak Kaja, Pejeng Kaja, dan Tegaltugu.*lsa
Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, satu dari 64 desa di Kabupaten Gianyar, menerima dana terbesar dari pemerintah tahun 2019, yakni Rp 9.808.507.000. Dana ini bersumber dari BKK Provinsi Bali untuk desa pakraman, BKK Provinsi Bali untuk subak dan subak abian, BKK Kabupaten Gianyar untuk desa pakraman, Pagu Alokasi Dana Desa (ADD), Bagi Hasil Pajak (BHP) Daerah, Bagi Hasil Retribusi Daerah, dan pagu dana desa.
Plh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gianyar Dewa Ngakan Ngurah Adi mengatakan, penerima dana terbesar dari pemerintah sejak tahun 2015 - 2018 diraih Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang. Namun karena KK miskin di Desa Pupuan terus menurun, maka perolehan dana untuk desa dari pemerintah pun menurun. Setelah Desa Taro, dana yang sama diraih terbesar II yakni Rp 8.937.424.000 untuk Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksirng, III Rp 7.013.105.000 untuk Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, IV Rp 6.829.830.000 untuk Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, dan V Rp 6.509.588.000 diraih Desa Kerta, Kecamatan Payangan.
Ngurah Adi, didampingi Kabid Bina Pemerintahan Desa, Dinas PMD Gianyar I Wayan Gde Subayasa, menegaskan pihaknya sangat berharap penggunaan dana tersebut bias proporsional antara biaya pembangaun fisik dan pemberdayaan, terutama SDM desa. Pihaknya mengakui, membangun fisik masih menjadi fokus utama hampir di setiap desa. ‘’Seiring dengan pesatnya pembangunan fisik, pemberdayaan SDM warga desa, seharusnya tidak sampai terabaikan,’’ jelasnya.
Data dari Dinas PMD Gianyar, dari lima sumber dana untuk desa di Gianyar tahun 2019, Dana Desa terkecil diraih Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring Rp 781.933.000, terbesar Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring Rp 1.844.499.000. Bagi Hasil Pajak terkecil diraih Desa Tegaltugu, Gianyar Rp 881.260.000, terbesar diraih Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring Rp 1.703.419.000. Bagi Hasil Retribusi terkecil diraih Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring Rp 154.426.000 dan terbesar Desa Manukaya Rp 282.012.000. Alokasi Dana Desa (ADD) terkecil Desa Celuk, Kecamatan Sukawati Rp 1.102.358.000, terbesar Desa Manukaya Rp 1.397.494.000. Total Pagu setelah ditambah BKK kabupaten dan Provinsi Bali, terkecil diraih Desa Tegaltugu, Gianyar Rp 3.424.568.000 dan terbesar Desa Taro Rp 9.808.507.000.
Sampai Jumat (1/2), dari 64 desa di Kabupaten Gianyar, baru 11 desa yang sudah memposting APBDes Tahun 2019 dengan aplikasi Siskeudes di Dinas PMD Gianyar. 11 desa ini yakni Tulikup, Temesi, Batuan Kaler, Bona, Pejeng Kelod, Bukian, Bresela, Pejeng Kangin, Petak Kaja, Pejeng Kaja, dan Tegaltugu.*lsa
1
Komentar