46 Warga Ikuti Ujian Paket B
46 warga mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Keseteraan (UNPK) tingkat SMP/Paket B, di Gianyar. Ujian dilaksanakan di SD 2, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Selasa (10/5).
GIANYAR, NusaBali
Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Melati Payangan, Gianyar Drs I Nyoman Resep menjelaskan, peserta UNPK tidak hanya dilaksanakan di Desa Bukian, tetapi juga setiap tahun diadakan di lokasi yang berbeda. Model pendidikan ini sebagai upaya pemerintah agar masyarakat bisa merasakan pendidikan secara merata. Masih banyaknya masyarakat yang belum bisa merasakan pendidikan, diantara karena faktor ekonomi dan diri sendiri yang tidak ingin melanjutkan pendidikan, serta letak geografis.
"Desa Bukian tidak ada SMP, warga harus keluar desa untuk bisa sekolah," ungkapnya. Jarak yang ditempuh untuk mencari SMP terdekat 10 - 15 km. Kata Resep, selain itu tidak adanya angkutan juga mempersulit akses untuk keluar bersekolah. PKBM Melati Payangan sebagai media untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat yang putus sekolah. UNPK Paket B setara SMP sebagai pendidikan pengganti dan pelengkap.
Resep mengungkapkan selama ini dukungan pendidikan ini lebih banyak dari pemerintah pusat serta dari orang-orang memang peduli dengan pendidikan. Dukungan dari pemerintah daerah sendiri dirasa sangat kurang. "Bagaimana bisa menguatkan Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), jika anak-anak tidak bisa mendapat pendidikan yang merata," tegas Resep.
Ia mengakui, sering menjadi pertanyaan tentang pendidikan formal dan non formal serata. Namun, pendidikan non formal sering dipandang sebelah mata. Semestinya perhatian untuk pendidikan non formal bisa seperti pendidikan formal. PKBM Melati Payangan, seperti sekolah formal, yakni melakukan tatap muka dalam proses belajar mengajar, belajar mandiri, serta penugasan. "Tidak jauh berbeda dengan pendidikan formal, sama-sama di akreditasi pula," imbuhnya.
Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP dilaksnakan pada 9 - 11 Mei, dengan mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PKN, Matematika, IPS, Bahasa Inggris serta IPA. Salah satu peserta ujian, Ni Wayan Tiwiani,20, mengikuti ujian paket B ini karena ingin kembali melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda. Semangat muncul dari teman-teman yang sudah lulus di tingkat perguruan tinggi. "Saya tak ingin kalah," ujar gadis asal Banjar/Desa Bukian ini. Selain itu, pendidikan sebagai bekal untuk mampu bersaing di masyarakat. Ia juga yakin mampu mengikuti jejak teman-temannya. 7 cr62
Komentar