Kapal Kandas, 5 Jam Evakuasi 383 Penumpang
KMP Prathita IV terseret arus saat menunggu giliran sandar di Pelabuhan Gilimanuk. Seluruh penumpang selamat.
NEGARA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Prathita IV yang membawa sebanyak 383 penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali kandas di perairan dangkal wilayah perairan Gilimanuk, Sabtu (2/2) dini hari sekitar pukul 02.15 Wita. Tim SAR Gabungan perlu waktu sekitar lima jam untuk melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang. Akhirnya KMP Prathita IV berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.45 Wita.
Berdasar informasi, KMP Prathita IV yang mengangkut 6 bus besar, 2 bus sedang, 2 truk sedang, 4 pick up, 5 mobil pribadi sejenis, dan 1 sepeda motor, dengan 383 penumpang, ini berangkat dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 01.30 Wita. Dalam perjalanan melewati perairan Selat Bali, kapal yang dinakhodai Kamani, dengan 20 orang anak buah kapal (ABK), di tengah-tengah situasi cuaca cerah, tidak menemui kendala, dan berjalan lancar hingga tiba di wilayah perairan Gilimanuk sekitar pukul 02.00 Wita atau setelah 30 menit perjalanan. Namun begitu sampai di wilayah perairan Gilimanuk, dan bersiap sandar di Dermaga LCM Gilimanuk, tiba-tiba terjadi arus deras ke utara yang menyeret KMP Prathita IV sehingga kandas di perairan dangkal dekat lampu merah Gilimanuk, sekitar 400 meter dari Pelabuhan Gilimanuk, pada sekitar pukul 02.05 Wita.
Saat kapal terperangkap di perairan dangkal itu, nakhoda Kamani dibantu para ABK sempat berusaha melakukan olah gerak. Namun upaya evakuasi secara mandiri itu tidak membuahkan hasil lantaran terhambat situasi arus sekitar lokasi yang tengah surut. Karena sudah dipastikan terperangkap, akhirnya petugas gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Jembrana, Satpol Air Polres Jembrana, Pos TNI AL Gilimanuk, Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Gilimanuk, serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Gilimanuk, mengerahkan 3 unit speed boat melakukan evakuasi penumpang memasuki pukul 03.10 Wita. Untuk mempercepat evakuasi penumpang, lantaran jumlah penumpang mencapai ratusan orang, juga dikerahkan tambahan 1 unit speed boat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Banyuwangi, Jawa Timur. Karenanya, evakuasi terhadap sebanyak 383 penumpang itu baru selesai dilaksanakan memasuki pukul 08.00 Wita.
“Karena penumpang banyak, kami langsung meminta bantuan boat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Banyuwangi. Evakuasi berlangsung sekitar lima jam, dan seluruh penumpang berhasil kami evakuasi dalam kondisi selamat,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Jembrana Komang Sudiarsa, Sabtu kemarin.
Sesuai pendataan, sambung Sudiarsa, sebanyak 383 penumpang di dalam KMP Prathita IV yang kandas sekitar 400 meter dari Pelabuhan Gilimanuk, terdiri dari 173 orang dewasa, 207 anak-anak anggota rombongan pelajar salah satu SMP dari Lamongan, Jatim, dan 3 orang balita. Setelah diturunkan ke Dermaga Teluk Gilimanuk, seluruh penumpang yang bertahap dievakuasi itu langsung dikumpulkan di Ruang VIP Kantor ASDP Gilimanuk untuk menunggu evakuasi KMP Prathita IV.
“Setelah semua penumpang berhasil dievakuasi, KMP Prathita IV bisa lepas dari kandas setelah dilakukan evakuasi secara mandiri oleh nakhoda dan ABK saat kondisi arus pasang, sekitar pukul 09.45 Wita. Begitu keluar, kapal langsung bersandar di Dermaga MB I, dilanjutkan bongkar muatan, dan para penumpang kembali melanjutkan perjalanan,” ujar Sudiarsa.
Sementara General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk Capt Solikhin, mengatakan peristiwa kandasnya KMP Prathita IV di perairan dangkal seputaran wilayah Pelabuhan Gilimanuk, itu terjadi karena faktor cuaca. Saat kejadian, kapal yang sedang menunggu giliran sandar itu tiba-tiba terseret arus kencang ke utara, dan tidak dapat dikuasai nakhoda kapal yang bersangkutan.
“Sebenarnya cuaca cerah, tetapi kebetulan waktu menunggu giliran sandar, kapal terseret arus. Tetapi keadaan sudah bisa ditangani. Kapal sudah bisa dievakuasi secara mandiri tanpa ada penarikan. Meski begitu, setelah bongkar muatan, kapal langsung diarahkan kembali ke Ketapang tanpa membawa muatan, untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi kapal. Kalau sudah dipastikan tidak ada kerusakan, nanti baru dapat kembali berlayar melayani penumpang,” ujarnya. Dia mengapresiasi kesigapan jajaran Tim SAR Gabungan dalam mengambil tindakan evakuasi terhadap penumpang. *ode
Berdasar informasi, KMP Prathita IV yang mengangkut 6 bus besar, 2 bus sedang, 2 truk sedang, 4 pick up, 5 mobil pribadi sejenis, dan 1 sepeda motor, dengan 383 penumpang, ini berangkat dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 01.30 Wita. Dalam perjalanan melewati perairan Selat Bali, kapal yang dinakhodai Kamani, dengan 20 orang anak buah kapal (ABK), di tengah-tengah situasi cuaca cerah, tidak menemui kendala, dan berjalan lancar hingga tiba di wilayah perairan Gilimanuk sekitar pukul 02.00 Wita atau setelah 30 menit perjalanan. Namun begitu sampai di wilayah perairan Gilimanuk, dan bersiap sandar di Dermaga LCM Gilimanuk, tiba-tiba terjadi arus deras ke utara yang menyeret KMP Prathita IV sehingga kandas di perairan dangkal dekat lampu merah Gilimanuk, sekitar 400 meter dari Pelabuhan Gilimanuk, pada sekitar pukul 02.05 Wita.
Saat kapal terperangkap di perairan dangkal itu, nakhoda Kamani dibantu para ABK sempat berusaha melakukan olah gerak. Namun upaya evakuasi secara mandiri itu tidak membuahkan hasil lantaran terhambat situasi arus sekitar lokasi yang tengah surut. Karena sudah dipastikan terperangkap, akhirnya petugas gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Jembrana, Satpol Air Polres Jembrana, Pos TNI AL Gilimanuk, Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Gilimanuk, serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Gilimanuk, mengerahkan 3 unit speed boat melakukan evakuasi penumpang memasuki pukul 03.10 Wita. Untuk mempercepat evakuasi penumpang, lantaran jumlah penumpang mencapai ratusan orang, juga dikerahkan tambahan 1 unit speed boat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Banyuwangi, Jawa Timur. Karenanya, evakuasi terhadap sebanyak 383 penumpang itu baru selesai dilaksanakan memasuki pukul 08.00 Wita.
“Karena penumpang banyak, kami langsung meminta bantuan boat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Banyuwangi. Evakuasi berlangsung sekitar lima jam, dan seluruh penumpang berhasil kami evakuasi dalam kondisi selamat,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Orang Jembrana Komang Sudiarsa, Sabtu kemarin.
Sesuai pendataan, sambung Sudiarsa, sebanyak 383 penumpang di dalam KMP Prathita IV yang kandas sekitar 400 meter dari Pelabuhan Gilimanuk, terdiri dari 173 orang dewasa, 207 anak-anak anggota rombongan pelajar salah satu SMP dari Lamongan, Jatim, dan 3 orang balita. Setelah diturunkan ke Dermaga Teluk Gilimanuk, seluruh penumpang yang bertahap dievakuasi itu langsung dikumpulkan di Ruang VIP Kantor ASDP Gilimanuk untuk menunggu evakuasi KMP Prathita IV.
“Setelah semua penumpang berhasil dievakuasi, KMP Prathita IV bisa lepas dari kandas setelah dilakukan evakuasi secara mandiri oleh nakhoda dan ABK saat kondisi arus pasang, sekitar pukul 09.45 Wita. Begitu keluar, kapal langsung bersandar di Dermaga MB I, dilanjutkan bongkar muatan, dan para penumpang kembali melanjutkan perjalanan,” ujar Sudiarsa.
Sementara General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk Capt Solikhin, mengatakan peristiwa kandasnya KMP Prathita IV di perairan dangkal seputaran wilayah Pelabuhan Gilimanuk, itu terjadi karena faktor cuaca. Saat kejadian, kapal yang sedang menunggu giliran sandar itu tiba-tiba terseret arus kencang ke utara, dan tidak dapat dikuasai nakhoda kapal yang bersangkutan.
“Sebenarnya cuaca cerah, tetapi kebetulan waktu menunggu giliran sandar, kapal terseret arus. Tetapi keadaan sudah bisa ditangani. Kapal sudah bisa dievakuasi secara mandiri tanpa ada penarikan. Meski begitu, setelah bongkar muatan, kapal langsung diarahkan kembali ke Ketapang tanpa membawa muatan, untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi kapal. Kalau sudah dipastikan tidak ada kerusakan, nanti baru dapat kembali berlayar melayani penumpang,” ujarnya. Dia mengapresiasi kesigapan jajaran Tim SAR Gabungan dalam mengambil tindakan evakuasi terhadap penumpang. *ode
Komentar