Polres Gianyar Antisipasi Tabloid Indonesia Barokah
Mengantisipasi peredaran Tabloid Indonesia Barokah di Gianyar, Kasubbag Humas Polres Gianyar, Iptu I Ketut Suarnata SH bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Gianyar Aiptu Gusti Ngurah Gede dan Anggota Intelkam Polsek Gianyar Aiptu Putu Mulyawan melaksanakan koordinasi dengan Kepala Kantor Pos Cabang Gianyar, I Gusti Ngurah Alit Suryawan.
GIANYAR, NusaBali
Dikonfirmasi, Sabtu (2/2), Kasubbag Humas Iptu I Ketut Suarnata mengatakan pihak kepolisian menyarankan agar berkoordinasi apabila Tabloid tersebut masuk ke Kantor Pos Cabang Gianyar.
"Apabila ada Tabloid Indonesia Barokah Masuk ke Kantor Pos Cabang Gianyar agar koordinasikan dengan petugas kepolisian atau mencatat identitas penerima paket tersebut serta diminta foto copy identitasnya dalam hal ini KTP nya," jelas Suarnata, kemarin.
Sementara menurut Kepala Kantor Pos Cabang Gianyar, I Gusti Ngurah Alit Suryawan, pihaknya belum ada menerima paket kiriman Tabloid Indonesia Barokah dari kantor Pusat di Denpasar. Selain menyasar kantor Pos, antisipasi peredaran Tabloid ini juga dilakukan dengan menyambangi Yappenatim Gianyar. "Kepada salah satu pengajar, kami imbau agar selalu mengkaji apabila ada buku atau bahan ajar baru sebelum dibagikan," jelas Suarnata. Pihaknya pun memastikan, hingga Sabtu kemarin tidak ada atau belum ada peredaran Tabloid tersebut di wilayah hukum Gianyar.
Untuk diketahui, tabloid ini terbit Desember 2018 lalu. Tapi memang baru ramai dibicarakan belakangan ini. Tabloid itu mengusung tajuk berjudul “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?” dengan semua huruf kapital. Gambar di halaman depan menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang. Tabloid berisi 16 halaman ini menampilkan 13 macam rubrik berita, mulai dari Mukadimah hingga Galeri. Dari sekian banyak tulisan itu, yang paling menarik disorot adalah Laporan Utama halaman 5 dan Liputan Khusus halaman 6. *nvi
"Apabila ada Tabloid Indonesia Barokah Masuk ke Kantor Pos Cabang Gianyar agar koordinasikan dengan petugas kepolisian atau mencatat identitas penerima paket tersebut serta diminta foto copy identitasnya dalam hal ini KTP nya," jelas Suarnata, kemarin.
Sementara menurut Kepala Kantor Pos Cabang Gianyar, I Gusti Ngurah Alit Suryawan, pihaknya belum ada menerima paket kiriman Tabloid Indonesia Barokah dari kantor Pusat di Denpasar. Selain menyasar kantor Pos, antisipasi peredaran Tabloid ini juga dilakukan dengan menyambangi Yappenatim Gianyar. "Kepada salah satu pengajar, kami imbau agar selalu mengkaji apabila ada buku atau bahan ajar baru sebelum dibagikan," jelas Suarnata. Pihaknya pun memastikan, hingga Sabtu kemarin tidak ada atau belum ada peredaran Tabloid tersebut di wilayah hukum Gianyar.
Untuk diketahui, tabloid ini terbit Desember 2018 lalu. Tapi memang baru ramai dibicarakan belakangan ini. Tabloid itu mengusung tajuk berjudul “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?” dengan semua huruf kapital. Gambar di halaman depan menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang. Tabloid berisi 16 halaman ini menampilkan 13 macam rubrik berita, mulai dari Mukadimah hingga Galeri. Dari sekian banyak tulisan itu, yang paling menarik disorot adalah Laporan Utama halaman 5 dan Liputan Khusus halaman 6. *nvi
1
Komentar