Tiga Kandidat ‘Koalisi’ Hadapi Incumbent
Bursa calon Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021 kian memanas jelang pelaksanaan Musyawearah Daerah (Musda) di Sanur, Denpasar Selatan, 15-16 Mei 2016.
Supadma-Sudiartana-Tamba Patahkan Isu Restu DPP Demokrat
DENPASAR, NusaBali
Tiga kandidat: Putu Supadma Rudana, Putu Sudiartana, dan Nengah Tamba ‘deklarasikan’ koalisi untuk hadapi calon incumbent Made Mudarta. ‘Deklarasi’ koalisi itu dilakukan dalam pertemuan antara trio Putu Supadma Rudana-Putu Sudiartana-Nengah Tamba dengan 6 Ketua DPC Demokrat Kabupaten/Kota se-Bali di sebuah restoran kawasan Niti Mandala Denpasar, Selasa (10/5). Pertemuan berlangsung selama 3 jam, sejak siang pukul 14.00 Wita hingga sore sekitar pukul 17.00 Wita.
Ada pun 6 nakhoda partai tingkat Kabupaten/Kota yang hadir dalam deklarasi koalisi tersebut masing-masing Ketua DPC Demokrat Denpasar Made Gandhi, Ketua DPC Demokrat Badung Made Sunarta, Ketua DPC Demokrat Bangli Komang Carles, Ketua DPC Demokrat Klungkung Gede Artison Andarawata, Ketua DPC Demokrat Karangasem I Gusti Putu Eka Mulyawan, dan Ketua DPC Demokrat Tabanan IGM Purnayasa. Hanya saja, Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani yang sebelumnya masuk barisan pendukung Putu Sudiartana, kemarin tidak hadir dalam pertemuan.
Pertemuan trio kandidat Putu Supadma Rudana (politisi muda asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga Wakil Sekjen DPP Demokrat 2015-2020), Putu Sudiartana (politisi asal Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung yang kini anggota Komisi III DPR RI Dapil Bali dan sekaligus Wakil Bendahara Umum DPP Demokrat 2015-2020), dan Nengah Tamba (politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang kini Ketua Komisi III DPRD Bali dan Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali 2011-2016) dengan jajaran DPC Demokrat se-Bali, Selasa kemarin, sekaligus mematahkan isu yang menyebutkan kandidat Ketua DPD Demokrat Bali harus dapat restu DPP Demokrat untuk maju ke Musda.
Pantuan NusaBali, dalam pertemuan yang juga dihadiri anggota Komisi IV DPRD Bali dari Fraksi Demokrat Dapil Gianyar Cokorda Asmara Putra Sukawati tersebut, trio Supadma Rudana-Putu Sudiartana-Nengah Tamba sekalian merumuskan pertarungan Musda yang benar-benar demokratis. Seusai pertemuan, kandidat Nengah Tamba juga mengakui bahwa pembicaraan mengerucut ke mekanisme Musda yang tidak ada istilah restu-restuan.
”Saya bersama Supadma Rudana dan Sudiartana mendaftar sebagai kandidat Calon ketua DPD Demokrat Bali di DPP Demokrat. Salah besar kalau dihembuskan isu seorang kandidat itu hanya satu orang dan sudah dapat restu dari DPP Demokrat. Buktinya, hari ini semua jelas bahwa siapa bisa mendaftar sebagai kandidat,” tandas Nengah Tamba.
Kalaupun nanti dirinya tidak dapat rekomendasi dari DPP Demokrat untuk maju ke Musda Demokrat Bali, Tamba menyatakan bakal mendukung Supadma Rudana dan Sudiartana. “Saya legowo tidak maju kalau tak direkomendasi DPP Demokrat. Saya serahkan kepada Supadma dan Sudiartana saja. Biar mereka saja yang maju, karena mereka lebih layak juga,” jelas mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 ini.
Sementara, Putu Sudiartana menegaskan Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jelas berpesan, Musda Demokrat diserahkan kepada pemegang hak suara. “Siapa pun yang jadi, akan didukung (SBY, Red). Yang menentukan itu adalah pemegang hak suara. Musda harus berjalan demokratis dan terbuka,” ujar Sudiartana.
Ada 11 pemegang suara dalam Musda untuk memilih Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021 nanti. Rinciannya, 9 suara dari DPC Demokrat Kabupaten/Kota se-Bali (di mana tiap cabang punya 1 hak suara), 1 suara dari DPD Demokrat Bali, dan 1 suara dari DPP Demokrat. Artinya, jika dapat dukungan 7 suara dari DPC Demokrat Kabupaten/Kota, di atas kertas trio kandidat yang berkoalisi ini akan memenangkan Musda.
Namun, menurut Sudiartana, dalam pertemuan dengan 6 Ketua DPC Demokrat kemarin, tidak ada memutuskan dukungan kepada siapa pun. “Kita bahas Musda Demokrat Bali harus demokratis. Semua kader boleh mencalonkan diri di Musda,” tegas Sudiartana, Wakil Bendahara Umum DPP Demokrat yang sebelumnya sempat dipinang 7 Ketua DPC Demokrat Kabupaten/Kota se-Bali untuk maju ke Musda, di Jakarta, 4 Mei 2016 lalu.
Sedangkan Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, menegaskan pihaknya diundang hadir dalam pertemuan kemarin, tidak dalam konteks membicarakan dukung mendukung calon. “Saya hadir untuk urusan koordinasi Musda, 15-16 Mei 2016 mendatang. Kita tadi sepakat Musda harus berjalan terbuka dan demokratis. Silakan semua kader yang berpotensi maju ke Musda,” tegas Supadma.
Politisi yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini menyebutkan, semua kader Demokrat yang mau mencalonkan diri ke Musda dipersilakan berproses. “Silakan berproses. Mau mendaftar di DPP Demokrat boleh, di DPD Demokrat Bali juga bisa. Ini terbuka dan kita kawal. Nanti siapa yang menang, tergantung pemegang hak suara yang menentukan,” ujar putra dari mantan Senator Nyoman Rudana ini.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, kandidat incumbent yang kini Ketua DPD Demokrat Bali 2011-2016, Made Mudarta, mengatakan dirinya tidak akan gerilya dukungan. “Saya tidak akan mencari dukungan ke mana-mana. Jadi atau tidak nanti sebagai Ketua DPD Demokrat Bali, bukan beban bagi saya,” ujar Mudarta.
Menurut Mudarta, dirinya sudah membuka karpet merah bagi siapa saja yang mau maju. “Siapa bilang ada restu-restuan? Silakan siapa saja mau maju, semua kader bisa maju sepanjang direkomendasi DPP Demokrat. Untuk bisa mencalonkan diri, bisa mendaftar di DPD Demokrat Bali, bisa juga di DPP Demokrat. Soal menang kalah, itu nanti di Musda,” tegas politisi asal Mendoyo, Jembrana ini.
Mudarta kembali mengatakan dirinya telah membuktikan sebagai ketua partai di yang tidak punya ambisi. “Mana ada ketua partai berebut jadi calon legislatif, calon bupati. Saya rela memberikan kesempatan kepada kader sendiri, ketimbang ikut berebut tiket. Saya bukan tipe cari makan di partai,” kata ketua partai yang sukses membawa Demlokrat punya Gubernur Bali melalui Pilgub 2013 ini. 7 nat
1
Komentar